Korea Investment Management Resmi Jadi Pemegang Saham Pengendali KISI AM

Korea Investment Management Resmi Jadi Pemegang Saham Pengendali KISI AM

ILUSTRASI. Kisi Asset Management (KISI AM) baru-baru ini mengumumkan perubahan penting dalam struktur pemegang saham pengendalinya. KONTAN/Danielisa Putriadita

Beritafintech.com – JAKARTA. Kisi Asset Management (KISI AM), salah satu perusahaan manajer investasi di Indonesia, baru-baru ini mengumumkan perubahan penting dalam struktur pemegang saham pengendalinya. 

Sebelumnya, PT Korean Investment and Sekuritas Indonesia (KISI) memegang kendali atas KISI AM.

Rigita Angraini, Marketing Communication KISI Asset Management, menyatakan bahwa pemegang saham pengendali KISI AM kini telah resmi beralih ke Korea Investment Management (KIM). KIM berhasil mengakuisisi 49.500 saham KISI AM, atau sekitar 99% dari total saham yang sebelumnya dimiliki oleh KISI.

Sebagai informasi, Korea Investment Management (KIM) adalah bagian dari Korea Investment Holdings Co., Ltd (KIH), salah satu perusahaan investasi terkemuka di Korea Selatan. Berdiri sejak tahun 1974, KIM kini mengelola dana sebesar US$34 miliar.

Baca Juga: Reksadana Pasar Uang KISI AM Cocok Diandalkan Saat Suku Bunga Bertahan Tinggi

“KIH menyediakan berbagai layanan manajemen investasi yang mencakup perbankan investasi, manajemen aset, dana lindung nilai, modal ventura, dan banyak lagi,” ujar Rigita dalam keterangan resminya, Jumat (5/7).

Dengan misi untuk memberikan keuntungan jangka panjang bagi para kliennya, Rigita menjelaskan bahwa KIM mengusung prinsip-prinsip investasi yang mencakup tujuan yang selaras dengan kebutuhan klien, strategi investasi yang canggih, dan fokus pada kinerja jangka panjang.

Langkah strategis ini, menurut Rigita, menunjukkan komitmen KIM dalam memperkuat posisinya di pasar keuangan Indonesia. Perubahan kepemilikan ini bukan hanya sekedar peralihan saham, tetapi juga membuka babak baru dalam sejarah KISI AM.

TRENDING  Bank Digital yang Hanya Mengandalkan Satu Ekosistem Berpotensi Punya Risiko Tinggi

“Dengan rekam jejak yang kuat dan pengalaman KIM dalam manajemen investasi, diharapkan KISI AM akan semakin inovatif dalam menghadapi tantangan dan peluang di masa depan,” tambahnya.

Baca Juga: Strategi Investasi Dirut Kisi AM Mustofa: Diversifikasi Aset Dinamis

Rigita menjelaskan bahwa perubahan pemegang saham ini telah diresmikan melalui akta No. 298 tanggal 31 Mei 2024, dan pemberitahuan perubahan data ini telah diterima serta dicatat dalam sistem administrasi badan hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 10 Juni 2024 dengan Nomor AHU-AH.01.09-0212334.

Perubahan pemegang saham ini juga telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan surat persetujuan Nomor S-267/PM.02/2024 yang dikeluarkan pada 7 Maret 2024.

Komposisi pemegang saham KISI AM saat ini adalah Korea Investment Management yang memegang 49.500 saham KISI AM, dan Direktur Utama KISI AM, Mustofa, yang memegang 500 saham KISI AM. Dengan demikian, total saham KISI AM berjumlah 50.000 saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Korea Investment Management telah ​resmi menjadi pemegang saham pengendali dari Koperasi Investasi Syariah Indonesia Asset Management (KISI AM). Penambahan kepemilikan saham ini diumumkan setelah proses penyelesaian selama beberapa bulan. Keberhasilan Korea Investment ⁣Management dalam memperoleh saham pengendali menandakan kepercayaan dan keyakinan mereka terhadap potensi bisnis dan ‌pertumbuhan KISI⁣ AM di pasar keuangan Indonesia. Dengan adanya hubungan ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan portofolio investasi ‌berbasis syariah serta membawa manfaat ⁤bagi kedua perusahaan tersebut.

Check Also

Adopsi Teknologi Jadi Alasan Sejumlah Bank Tutup Layanan Bank Draft

Adopsi Teknologi Jadi Alasan Sejumlah Bank Tutup Layanan Bank Draft

Adopsi teknologi menjadi alasan utama sejumlah bank untuk menutup layanan bank draft. Bank-bank tersebut mengklaim bahwa dengan adanya teknologi digital, proses transfer dan pembayaran menjadi lebih efisien dan cepat. Hal ini juga diikuti dengan meningkatnya keamanan transaksi online yang membuat pengguna lebih percaya untuk menggunakan layanan digital daripada metode konvensional seperti bank draft. Meskipun demikian, beberapa pihak masih merasa keberatan dengan penutupan layanan bank draft ini karena mereka masih membutuhkan metode tersebut dalam melakukan transaksi tertentu

%site% | NEWS