ILUSTRASI. Sritex (SRIL) memiliki utang sebesar US$ 23,81 juta terhadap BNI
Beritafintech.com – JAKARTA. Keputusan pailit PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) memang menimbulkan kekhawatiran adanya dampak sistemik ke industri perbankan. Mengingat, ada 28 bank yang menjadi kreditur dari emiten berkode saham SRIL ini.
Adapun, dari 28 bank tersebut, salah satunya ada PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Menariknya, BNI menjadi satu-satunya bank BUMN yang menjadi kreditur dari perusahaan tekstil yang berdiri pada tahun 1966 ini.
Mengutip laporan keuangan Sritex per 30 Juni 2024, utang yang ada di BNI memiliki nilai mencapai US$ 23,81 juta bersifat liabilitas jangka panjang. Adapun, jika dikonversi ke rupiah, nilai tersebut setara dengan Rp 374,6 miliar.
Di sisi lain, utang sritex di BNI menjadi sebagian kecil dari kreditur yang utangnya belum ada penurunan dari periode akhir tahun 2023 atau nilainya masih tetap. Sebab, beberapa kreditur bank sudah tercatat mengalami penurunan dari sisi nilai utangnya.
Baca Juga: BCA Buka Suara Terkait Utang Milik Sritex (SRIL) Senilai US$ 82,68 Juta
Kontan pun telah menghubungi Direktur Utama BNI dan Corporate Secretary BNI terkait dampak dari utang ini. Namun, keduanya belum merespon.
Selain ada BNI yang menjadi satu-satunya bank BUMN, utang sritex juga tercatat ada di beberapa bank BUMD. Beberapa di antaranya adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah, dan PT Bank DKI yang turut menyalurkan utang untuk Sritex.
Secara rinci, berikut daftar utang Sritex yang ada di bank per Juni 2024:
- PT Bank Central Asia Tbk – US$ 82.678.431
- State Bank of India, Singapore Branch – US$ 43.887.212
- PT Bank QNB Indonesia Tbk – US$ 36.939.772
- Citibank N.A., Indonesia – US$ 35.826.893
- PT Bank Mizuho Indonesia – US$ 33.709.712
- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk – US$ 33.270.249
- PT Bank Muamalat Indonesia – US$ 25.450.705
- PT Bank CIMB Niaga Tbk – US$ 25.339.237
- PT Bank Maybank Indonesia Tbk – US$ 25.164.698
- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah – US$ 24.202.906
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk – US$ 23.807.159
- Bank of China (Hong Kong) Limited – US$ 21.775.733
- PT Bank KEB Hana Indonesia – US$ 21.531.883
- Taipei Fubon Commercial Bank Co., Ltd. – US$ 20.000.000
- Woori Bank Singapore Branch – US$ 19.870.626
- Standard Chartered Bank – US$ 19.570.364
- PT Bank DBS Indonesia – US$ 18.238.794
- PT Bank Permata Tbk – US$ 16.707.929
- PT Bank China Construction Indonesia Tbk – US$ 14.912.809
- PT Bank DKI – US$ 9.130.513
- Bank Emirates NBD – US$ 9.014.852
- ICICI Bank Ltd., Singapore Branch – US$ 6.969.549
- PT Bank CTBC Indonesia – US$ 6.950.110
- Deutsche Bank AG – US$ 6.821.059
- PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk – US$ 4.970.936
- PT Bank Danamon Indonesia Tbk – US$ 4.519.559
- PT Bank SBI Indonesia – US$ 4.380.982
- MUFG Bank, Ltd. – US$ 23.777.834
Selanjutnya: Harga Pangan Terkini di Papua, 28 Oktober 2024: Harga Beras, Bawang, dan Cabai Turun
Menarik Dibaca: 6 Promo Mako Bakery CeleBread 28 Okt-1 Nov 2024, Roti hingga Cake Mulai Rp 8.500
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bank BNI telah menjadi satu-satunya bank milik negara (BUMN) yang memberikan pinjaman kepada perusahaan tekstil terkemuka di Indonesia, yaitu Sritex. Pinjaman yang diberikan oleh BNI kepada Sritex ini dilakukan dalam rangka mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan tekstil tersebut. Keputusan ini diambil setelah melakukan evaluasi terhadap kondisi keuangan dan bisnis Sritex yang dinilai cukup baik. Dengan adanya dukungan finansial dari Bank BNI, diharapkan Sritex dapat terus berkembang dan menjadi salah satu pemain utama dalam industri tekstil di Indonesia. Hal ini juga memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan.