Bank Himbara Kuasai 50% Market Share Mobile Banking di Industri Perbankan

Bank Himbara Kuasai 50% Market Share Mobile Banking di Industri Perbankan

ILUSTRASI. Petugas melayani pengunjung Iconic Festivity di booth BNI, Senayan City, Jakarta (14/12/2024). Menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk melalui aplikasi mobile banking wondr by BNI, memberikan berbagai keuntungan dan pengalaman belanja Praktis, Makes Perfect pada momen liburan akhir tahun di ajang Iconic Festivity Senayan City hingga 5 Januari 2025. (Foto Dok. BNI)

Beritafintech.com-JAKARTA.Pangsa pasar industri perbankan di Indonesia masih dikuasai oleh bank-bank milik negara (Bank Himbara), tidak terkecuali pada segmen transaksi mobile banking. Bahkan keempat Bank Himbara ini kompak telah memiliki dan meluncurkan super apps masing-masing dengan berbagai fitur andalannya.

Empat Bank Himbara tersebut adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan layanan super app BRImo, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan super app Livin’, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan Wondr, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dengan super app bale.

Menurut Data Bank Indonesia per September, jika dihitung berdasarkan total volume transaksi mobile banking industri perbankan yang mencapai 14,09 miliar. Sementara pangsa pasar keempat Bank Himbara sendiri sudah mencapai 50%, dengan total volume transaksi mobile banking mencapai 7,05 miliar transaksi.

Baca Juga: Transaksi Mobile Banking Diprediksi Tembus Rp 24,4 Kuadriliun Tahun Ini, Melesat 47%

Kemudian di nilai, dari total transaksi mobile banking industri perbankan yang mencapai Rp 16.725 triliun per September 2024, keempat Bank Himbara menguasai 48,66% dengan nilai transaksi sebesar Rp 8.138 triliun.

Berdasarkan data tersebut, estimasinya sekitar 50% pengguna layanan perbankan, merupakan nasabah Bank Himbara, dan sisanya merupakan pengguna layanan mobile banking bank swasta nasional.

TRENDING  Monnai Perluas Operasinya di Indonesia untuk Menjadi Sumber Utama Keputusan Fintech

Hingga akhir November 2024, masing-masing Bank Himbara juga masih mencatatkan pertumbuhan volume dan nilai transaksi mobile banking.

Ambil contoh BRImo, layanan super apps milik BRI ini telah mencatatkan pengguna mencapai 38,1 juta pengguna, tumbuh double digit secara tahunan (yoy). Begitupun dari sisi transaksi finansial, BRImo mencatat pertumbuhan impresif dengan frekuensi transaksi mencapai 3,5 miliar pada akhir November 2024, tumbuh 43,2% yoy.

Baca Juga: BTN Cetak Laba Bersih Rp 2,08 Triliun Hingga Kuartal III-2024

Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi menyatakan BRImo terus memperkuat posisinya sebagai super apps dengan lebih dari 100 fitur inovatif. Beberapa keunggulan BRImo antara lain Investasi emas, Personal Financial Management , pembelian tiket Liga 1, BRImo widget , layanan pengaduan dalam aplikasi (Complain in Apps), dan VoIP (Voice over Internet Protocol) yang memudahkan nasabah menghubungi call center tanpa menggunakan pulsa.

“Selain itu, BRImo juga menawarkan fitur pencarian lokasi merchant via Sabrina Chat, pengiriman barang, pembayaran parkir dalam aplikasi (Secure Parking), tarik tunai di AgenBRILink, transfer internasional ke lebih dari 120 negara melalui Western Union dan Swift, serta portofolio nasabah via KSEI,” ungkap Hendy kepada Kontan, Selasa (17/12).

Baca Juga: Cara Buka Tabungan di Wondr by BNI dan Migrasi untuk Nasabah Lama

Kemudian, ada pula BTN. Bank pelat merah ini baru saja melakukan soft launching super app Bale. Corporate Secretary BTN Ramon Armando menyebut salah satu fitur andalan BTN adalah fitur KPR, yang mana nantinya nasabah dapat melakukan pengajuan KPR kepada BTN secara end to end sampai proses akhir tanpa harus datang ke cabang.

TRENDING  AirAsia Move dan HTS Integrasikan Produk Pendukung Fintech

Pada kesempatan berbeda, Thomas Wahyudi SEVP Digital Business BTN menjelaskan, super app bale by BTN akan menghadirkan akses layanan digital properti, dimana nasabah dapat mengakses informasi properti, simulasi KPR, dan pengajuan pembiayaan rumah, hingga kelola kebutuhan perumahan seperti pembayaran iuran, listrik, dan air.

Bale juga menghadirkan layanan eksklusif berupa investasi serta penawaran promo khusus bagi nasabah prioritas, serta memberikan kemudahan dalam pendaftaran merchant QRIS dan pemantauan laporan transaksi yang lengkap dan realtime.

Baca Juga: Bank Optimis Transaksi Mobile Banking Baik di Kuartal IV-2024

Sejalan dengan itu akuisisi pengguna bale by BTN terus menunjukkan tren pertumbuhan yang positif. Hingga November 2024, jumlah pengguna bale by BTN tercatat mencapai lebih dari 2,1 juta nasabah atau meningkat lebih dari 110%. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan peningkatan kebutuhan nasabah akan layanan digital. 

“Ini menunjukkan bahwa semakin banyak nasabah BTN yang beralih ke platform digital untuk mengelola keuangan mereka, dan BTN terus melakukan upaya untuk memberikan layanan yang lebih inovatif dan promo yang menarik,” ungkap Thomas kepada Kontan, Selasa (17/12).

Sementara itu jumlah transaksi juga menunjukkan tren pertumbuhan positif, Hingga November, jumlah transaksi BTN Mobile tercatat mencapai 42,23 juta, tumbuh lebih dari 150% yoy. 

Asal tahu saja, menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) jumlah bank umum di Indonesia tercatat sebanyak 105 bank, dimana bank swasta sebanyak 67 bank, sisanya sebanyak 27 merupakan Bank Daerah (BPD) yang mana tidak semuanya memiliki mobile banking atau super apps.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TRENDING  Bank Victoria Syariah Bakal Diakuisisi BTN, Proses Due Diligence Sudah Dilakukan

Check Also

Bunga Pinjol Di P2P Berizin Akan Turun Mulai 2025, Berlaku Di Perusahaan Legal

Bunga Pinjol Di P2P Berizin Akan Turun Mulai 2025, Berlaku Di Perusahaan Legal

Pemerintah telah mengumumkan bahwa bunga pinjaman di platform peer-to-peer (P2P) berizin akan turun mulai tahun 2025. Keputusan ini akan berlaku di perusahaan legal yang telah memenuhi persyaratan dan regulasi yang ditetapkan oleh otoritas terkait. Hal ini disambut baik oleh masyarakat karena diharapkan dapat memberikan kemudahan akses keuangan bagi para peminjam tanpa harus terbebani dengan bunga yang tinggi. Selain itu, langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan keamanan dalam industri P2P lending di Indonesia

%site% | NEWS