Resmi Jadi Bank Emas, BSI Siapkan 50 Unit ATM Emas di Indonesia

Resmi Jadi Bank Emas, BSI Siapkan 50 Unit ATM Emas di Indonesia

ATM emas BSI di Jakarta, Kamis (6/3/2025).

Beritafintech.com-JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) akan segera menghadirkan layanan ATM emas sebagai bagian dari dukungan terhadap penguatan ekosistem Bullion Bank (Bank Emas) di Indonesia.

“Sejalan dengan izin yang diberikan regulator kepada BSI terkait perdagangan emas, hadirnya BSI Emas Digital dan BSI ATM Emas menjadi alternatif investasi emas bagi nasabah yang aman dan mudah. Mulai dari membeli dan menjual emas, hingga melakukan penarikan emas di mesin BSI ATM Emas,” ungkap Direktur Penjualan & Distribusi BSI Anton Sukarna kepada Beritafintech.com, Selasa (11/3).

Lebih lanjut Anton menyampaikan, BSI ATM Emas berfungsi sebagai alat penarikan emas yang nantinya akan kami siapkan di 50 titik pilot project di kantor cabang BSI seluruh Indonesia. Nantinya, nasabah yang sudah memiliki kecukupan gramase emas bisa mencetak emasnya sesuai dengan barcode yang muncul di superapps BYOND by BSI.

“Namun demikian, saat ini implementasi BSI ATM Emas masih dalam proses due diligence ke regulator terkait keamanan, layanan dan akses visibility lainnya,” tambahnya.

Baca Juga: Bank Emas Diusulkan Jadi Tabungan Haji, BPKH: Kita Sudah Siap

Pada tahun 2025, BSI akan fokus pada dua lini utama dalam bisnis bank emas yaitu penitipan emas dan perdagangan emas melalui 3 fokus layanan. Pertama, BSI Emas Digital yaitu jual-beli dan titip emas melalui BYOND by BSI.

TRENDING  Bank Himbara Kuasai 50% Market Share Mobile Banking di Industri Perbankan

Kedua, BSI Gold berupa kemudahan membeli emas fisik secara tunai dan cicil dengan harga kompetitif. Ketiga adalah pengembangan BSI ATM Emas untuk kemudahan cetak emas di pusat dan cabang BSI. Bahkan, BSI ATM Emas menjadi yang pertama di Indonesia yang dimiliki entitas yang menjalankan bisnis bank emas.

Optimisme ini disebut Anton tak terlepas dari jumlah nasabah BSI yang mencapai 21 juta, dengan sekitar 8 juta pengguna super app BYOND. Saat ini, operasional perseroan pun didukung oleh jaringan kantor cabang yang mencapai 1.130 outlet.

“BSI juga diperkuat oleh lebih dari 600 tenaga profesional penaksir emas, dan juga ke depan akan memiliki sekitar 50 BSI ATM Emas. Kami juga melihat investasi emas bisa menjadi solusi untuk kesiapan pelunasan ibadah haji yang masa tunggunya 15-20 tahun,” tutup Anton.

Baca Juga: Ini Kriteria Lembaga Keuangan yang Bisa Jadi Penyelenggara Kegiatan Usaha Bullion

Selanjutnya: Dukung Program Pemerintah, Kadin DKI Jakarta Gelar Pasar Murah

Menarik Dibaca: Didominasi Cuaca Berawan, Ini Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (12/3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Check Also

Kredit Macet Fintech Lending Dominasi Anak Muda, Begini Penjelasan Beberapa Pemain

Tujuh Fintech P2P Lending Belum Penuhi Ketentuan Ekuitas Minimum Rp 12,5 Miliar

Tujuh fintech peer-to-peer (P2P) lending di Indonesia belum memenuhi ketentuan ekuitas minimum sebesar Rp 12,5 miliar yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini menjadi perhatian serius karena ekuitas yang cukup penting untuk menjamin keberlangsungan bisnis dan perlindungan bagi para pemodal. Diharapkan para pelaku industri fintech P2P lending segera memenuhi ketentuan tersebut demi menjaga kepercayaan masyarakat dan kelancaran operasional mereka

%site% | NEWS