Indodana Fintech Ajak Generasi Muda Banyuwangi Melek Fintech yang Aman & Berlisensi

Indodana Fintech Ajak Generasi Muda Banyuwangi Melek Fintech yang Aman & Berlisensi

ILUSTRASI. Kontan. Indodana Fintech (PT Artha Dana Teknologi) turut ambil bagian dalam acara literasi keuangan “Next Gen Fintech”

Beritafintech.com – Jakarta, 18 Juni 2025 Menyasar generasi muda sebagai pengguna aktif teknologi keuangan digital, Fintech (PT Artha Dana Teknologi) turut ambil bagian dalam acara literasi keuangan “Next Gen Fintech” yang digelar di Aula Abdullah Azwar Anas, Politeknik Negeri Banyuwangi, Jawa Timur. Mengangkat tema “Kenali Teknologi Keuangan yang Green Flag dan Red Flag”, acara ini dihadiri oleh 150 mahasiswa.

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Indodana Fintech sebagai perusahaan fintech lending yang telah berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk terus mendukung edukasi publik, khususnya mahasiswa, agar semakin paham dalam membedakan layanan keuangan digital yang aman dan yang berisiko.

Dalam sesi edukasi, Stella Angelica selaku Legal Specialist Indodana Fintech, memaparkan materi mengenai pemahaman produk fintech serta membedakan kategori fintech yang Green Flag (aman & terpercaya) dan Red Flag (berisiko dan berbahaya).

“Kami percaya bahwa literasi keuangan digital adalah fondasi utama bagi generasi muda dalam menghadapi perkembangan teknologi finansial yang sangat cepat. Mahasiswa harus mampu mengenali produk fintech yang legal dan aman sebelum menggunakannya,” ujar Stella Angelica.

Stella menjelaskan, kategori Green Flag mencakup fintech yang:

  • Berizin dan diawasi oleh OJK,

  • Memiliki biaya, bunga, dan denda sesuai ketentuan regulasi,

  • Menjaga keamanan data pengguna melalui enkripsi,

  • Melakukan penagihan secara profesional dan etis,

  • Memiliki ulasan positif serta identitas perusahaan yang jelas.

TRENDING  AFPI Optimistis Porsi Pembiayaan Produktif Fintech Lending Capai 40%-50% di 2025-2026

Sementara itu, produk fintech yang masuk kategori Red Flag biasanya:

  • Tidak berizin OJK,

  • Tidak transparan dalam informasi biaya,

  • Melakukan akses data pribadi secara berlebihan,

  • Melakukan penagihan dengan intimidasi atau ancaman,

  • Menggunakan testimoni palsu dan skema penipuan investasi seperti ponzi.

Lebih dari itu, peserta juga diberi edukasi penting mengenai cara menjaga keamanan akun pribadi, termasuk tidak membagikan OTP, PIN, informasi sensitif seperti KTP atau nama ibu kandung, serta memastikan komunikasi hanya dilakukan melalui kanal resmi aplikasi maupun media sosial produk fintech.

Kontan. Indodana Fintech (PT Artha Dana Teknologi) turut ambil bagian dalam acara literasi keuangan

“Generasi muda punya peran besar dalam membentuk ekosistem keuangan digital yang sehat. Karena itu, penting bagi mereka untuk mengenal lebih dulu produk fintech Green Flag dan bijak dalam memanfaatkannya,” tambah Stella.

Indodana Fintech berharap kegiatan seperti ini bisa membuka wawasan mahasiswa agar makin selektif dan waspada terhadap berbagai layanan keuangan digital yang bermunculan. Lebih dari sekadar pengguna, mahasiswa diharapkan bisa menjadi duta literasi keuangan digital di lingkungan sekitarnya.

Selanjutnya: Kantongi Restu RUPS, GOTO Siap Eksekusi Buyback Saham Rp 3,3 Triliun

Menarik Dibaca: 7 Cara Efektif Mengobati Penyakit Asam Urat pada Kaki

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Check Also

Tugas Berat Bank BUMN di Awal Pemerintahan Prabowo Subianto

Saham Bank Milik Danantara Makin Tertekan Kebijakan Negara

Saham Bank Milik Danantara terus mengalami tekanan akibat kebijakan negara yang semakin ketat. Hal ini membuat investor dan pemegang saham semakin khawatir akan masa depan perusahaan. Meskipun manajemen Bank Danantara telah berupaya keras untuk menghadapi tantangan ini, namun tekanan terus dirasakan hingga saat ini. Para analis pasar pun mulai memberikan peringatan akan potensi penurunan lebih lanjut bagi saham Bank Danantara jika kondisi tidak segera membaik

%site% | NEWS