Asosiasi Fintech Perluas Literasi dan Akses Pembiayaan di Indonesia Timur

Asosiasi Fintech Perluas Literasi dan Akses Pembiayaan di Indonesia Timur

Jakarta: Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mendorong inklusi keuangan di Indonesia serta memperluas literasi finansial bagi masyarakat di luar Pulau Jawa.
 
Hal ini untuk menggenjot literasi finansial yang masih rendah. Menurut data OJK mencatat bahwa penyaluran fintech lending di luar Pulau Jawa masih sebesar 21,59 persen  dari total penyaluran nasional. 

Kepala Direktorat Pengawasan Usaha Pembiayaan Berbasis Teknologi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indra, menilai Fintech Lending Days 2025 sebagai katalis dalam upaya perluasan inklusi keuangan, khususnya dalam mendorong pembiayaan produktif di wilayah Indonesia Timur. 

“Mengusung tema “Menggerakkan Ekonomi Lokal: Sinergi UMKM di Indonesia Timur Bersama Pindar”, FLD Sorong 2025 berfokus pada peningkatan literasi dan edukasi ke masyarakat serta pengenalan pendanaan digital yang aman dan produktif bagi pelaku UMKM khususnya di wilayah Indonesia Timur,” tegas dia dikutip, Rabu, 15 Juli 2025.

Dalam acara tersebut, lebih dari 25 pelaku UMKM lokal dan 31 platform Pindar dan ekosistemnya ikut berpartisipasi aktif dalam rangkaian kegiatan FLD 2025.

Ketua Umum AFPI Entjik S. Djafar menjelaskan Fintech Lending Days hadir sebagai bentuk komitmen untuk mendekatkan layanan pendanaan digital berbasis teknologi atau Pindar kepada masyarakat di berbagai wilayah Indonesia, khususnya di wilayah Indonesia Timur. 

“Kami ingin mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang lebih merata serta membuka akses pembiayaan yang lebih luas dan aman bagi pelaku UMKM,” ujar dia. 

Dia menuturkan acara hari ini memiliki arti yang sangat penting bagi pengembangan industri Pindar khususnya di daerah Indonesia Timur. 

TRENDING  Fintech Summit 2024: TDC Soroti Meningkatnya Literasi Digital Masyarakat

Pengembangan UMKM Indonesia harus dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan banyak komponen stakeholders, antara lain pelaku Pindar, kelompok usaha UMKM, IWAPI, media massa, serta lembaga jasa keuangan seperti Bank Umum, BPD, dan BPR setempat.

Gubernur Provinsi Papua Barat Daya Elisa Kambu menuturkan langkah AFPI sebagai asosiasi yang pertama hadir di Papua Barat Daya ini merupakan bentuk nyata dari kolaborasi antara pelaku usaha untuk mendukung inklusi keuangan di daerah.

“Kami di Papua Barat Daya percaya bahwa literasi dan inklusi keuangan bukan hanya tentang  pemahaman, tetapi tentang pemberdayaan. Oleh karena itu, kami mendukung penuh kehadiran Pindar sebagai alternatif pembiayaan yang aman serta bertanggung jawab. Kami juga berharap solusi seperti ini terus berkembang  untuk menjangkau seluruh pelosok Indonesia,  termasuk di wilayah-wilayah 3T,” ujar Elisa.

Edukasi finansial 

Tidak hanya berfokus pada perluasan pemahaman terhadap layanan pindar, FLD 2025 juga menjadikan edukasi finansial bagi masyarakat sebagai prioritas utama. Sejalan dengan visi AFPI untuk memperluas literasi keuangan di Indonesia berbagai sesi edukatif yang dikemas dengan interaktif dan menghadirkan ahli-ahli dari bidang keuangan, regulator, serta institusi pendidikan. 

Melalui rangkaian kegiatan yang mencakup aspek edukasi serta perluasan inklusi keuangan, Entjik berharap ini dapat menjadi wadah dialog yang mempertemukan regulator, pemerintah daerah, dan asosiasi dalam membahas pemanfaatan layanan keuangan digital yang aman dan produktif.

“Melalui kolaborasi bersama dalam Fintech Lending Days 2025, kami berharap dapat meningkatkan inklusi keuangan, khususnya bagi UMKM, sehingga dapat turut berkontribusi dalam upaya pemerataan ekonomi di Indonesia Timur. Ke depannya, kami harapkan FLD bisa terus menjadi ruang bersama untuk memperkuat literasi finansial, memperluas inklusi keuangan, serta mendorong pertumbuhan UMKM secara berkelanjutan,” tutup Entjik.

TRENDING  Resmi, Inilah Daftar 537 Pinjol Ilegal dari OJK Per Juni 2024

Fintech Lending Days 2025 di Sorong merupakan edisi kelima sejak digelar pada 2021 di berbagai kota Indonesia seperti Bali, Malang, Makassar, Yogyakarta, dan Medan.

FLD 2025 juga secara aktif menjaring aspirasi pelaku usaha lokal melalui kegiatan UMKM Visit. Dalam agenda ini, AFPI bersama sejumlah platform Pindar mengunjungi dua UMKM berbasis industri rumahan di Sorong untuk mendengar langsung tantangan dan kebutuhan mereka terkait akses pembiayaan.

Dari sisi penyelenggara layanan pindar, UMKM Visit juga menjadi sarana untuk menjelaskan secara langsung bagaimana layanan Pindar dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh pelaku usaha mikro. Interaksi dua arah ini diharapkan mampu menjembatani kesenjangan informasi sekaligus membuka peluang kerja sama yang lebih konkret antara pelaku usaha lokal dan penyedia layanan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(SAW)

Check Also

Kolaborasi Bareng Cermati Fintech, PINTU Ajak Karyawan Melek Investasi Kripto

Kolaborasi Bareng Cermati Fintech, PINTU Ajak Karyawan Melek Investasi Kripto

Kolaborasi antara PINTU dan Cermati Fintech menjadi langkah strategis untuk mengedukasi karyawan agar lebih melek dalam berinvestasi kripto. Melalui program ini, para karyawan diajak untuk memahami potensi pasar digital asset dan bagaimana cara mengelola investasi dengan bijak. Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan para karyawan dapat meraih kesuksesan finansial melalui investasi yang tepat dan terukur

%site% | NEWS