Jakarta: Setiap 17 Agustus, kita memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia. Namun di zaman modern ini, makna kemerdekaan tak lagi sebatas lepas dari penjajahan.
Justru tantangan terbesar kini datang dari “penjajahan gaya baru” tekanan ekonomi, gaya hidup konsumtif, hingga jebakan digital seperti judi online.
Lomba 17-an, konvoi bendera, hingga diskon besar-besaran di e-commerce memang menyenangkan. Tapi pernahkah kamu bertanya apakah aku sudah benar-benar merdeka, terutama secara finansial?
Refleksi kemerdekaan zaman now
Proklamasi 17 Agustus 1945 menandai lepasnya Indonesia dari penjajahan kolonial. Namun saat ini, “penjajahan” bisa hadir lewat utang konsumtif, gaya hidup impulsif, atau tekanan inflasi.
Generasi muda dituntut untuk tidak hanya menikmati hasil kemerdekaan, tapi juga merefleksikannya ke dalam kehidupan sehari-hari.
Merangkum artikel laman Sahabat Pegadaian, beberapa nilai yang masih relevan hingga kini antara lain:
1. Toleransi dan persatuan, termasuk dalam urusan uang
Toleransi bukan hanya soal suku dan agama, tapi juga dalam mengatur keuangan bersama keluarga. Mulai dari menyusun anggaran rumah tangga, berbagi peran finansial dengan pasangan, sampai merencanakan dana pendidikan anak.
2. Berani mencoba hal baru, termasuk coba investasi
Pejuang kemerdekaan dulu berani ambil risiko demi masa depan bangsa. Kini, keberanian itu bisa diwujudkan dalam bentuk belajar literasi keuangan, memulai investasi kecil-kecilan, atau mencoba membangun bisnis sampingan.
3. Tidak mudah menyerah saat keuangan terbatas
Jangan minder kalau penghasilan belum besar. Yang penting, konsisten menabung dan mengelola uang dengan bijak. Sedikit demi sedikit, lama-lama jadi bukit.
4. Perjuangkan kesejahteraan, bukan gengsi
Kemerdekaan hari ini berarti mampu memenuhi kebutuhan hidup tanpa harus berutang sana-sini. Wujudkan dengan perencanaan keuangan yang matang, menabung rutin, dan investasi jangka panjang seperti emas atau reksa dana.
Merdeka finansial hak setiap warga negara
Bebas dari utang, cukup untuk hidup, dan punya simpanan masa depan itulah makna merdeka finansial. Di tengah gempuran tawaran paylater, pinjaman online, hingga gaya hidup hedonis media sosial, penting banget untuk punya pertahanan ekonomi pribadi.
Perjuangan tidak berhenti di 1945. Di 2025 dan seterusnya, perjuangan kita adalah melawan ketidakpastian finansial. Karena itu, mulai dari hal kecil:
– Catat pengeluaran bulanan
– Sisihkan minimal 10 persen penghasilan untuk tabungan/investasi
– Hindari utang konsumtif yang tidak perlu
– Belajar literasi keuangan dari sumber yang kredibel
Merdeka finansial bukan hanya mimpi itu bisa jadi nyata, asal kamu mulai dari sekarang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ANN)