Kisruh eFishery, Sejumlah Bank Ini Dibayangi Potensi Kredit Macet

Kisruh eFishery, Sejumlah Bank Ini Dibayangi Potensi Kredit Macet

ILUSTRASI. ada tiga bank yang masih memiliki piutang terhadap eFishery, startup perikanan yang sedang dalam kisruh

Beritafintech.com – JAKARTA. Kisruh yang terjadi pada eFishery berpotensi memberi dampak pada perbankan, terutama yang menjadi krediturnya. Maklum, startup perikanan ini sempat rajin mendapat pembiayaan dari beberapa bank.

Berdasarkan riset KONTAN, setidaknya ada tiga bank yang masih memiliki piutang terhadap eFishery. Ketiga bank tersebut adalah PT Bank DBS Indonesia, PT Bank OCBC NISP Tbk, dan PT Bank HSBC Indonesia.

Dari tiga bank tersebut, DBS menjadi kreditur bank yang memberikan pinjaman paling besar. Mereka memberikan pinjaman pada eFishery senilai US$ 32 juta pada 7 Oktober 2022.

Bagi eFishery, pinjaman dari DBS ini tentu spesial karena pinjaman pertama sejak didirikan pada 2013 silam. Kala itu, eFishery berencana menggunakan dana itu sebagai modal kerja untuk meningkatkan pelayanannya di Tanah Air.

Baca Juga: Imbas Dugaan Fraud eFishery, Kepercayaan Investor Startup Bisa Berkurang

Ketika dikonfirmasi terkait status pinjaman tersebut, Mona Monica, Head of GSMC PT Bank DBS Indonesia memilih tidak banyak berkomentar. Sebab, saat ini investigasi pun sedang berjalan.

“Kami juga menegaskan tidak ada konversi dalam bentuk apapun yang terjadi,” ujar Mona, Kamis (23/1).

Sementara itu, HSBC menjadi kreditur dengan pinjaman terbesar kedua dengan nilainya sekitar US$ 30 juta. Bahkan, pinjaman ini diberikan beberapa bulan sebelum dugaan fraud di eFishery terendus.

TRENDING  Penuhi Kebutuhan Listrik Nasional, Bank Mandiri Gandeng HBAP

Tepatnya, pada 31 Mei 2024, HSBC memberikan green and social loan untuk mendukung kebutuhan modal kerja bagi eFishery. Bahkan, HSBC diberi mandat sebagai sustainable finance coordinator untuk eFishery. 

Adapun, mandat itu diberikan untuk membantu ambisi eFishery dalam mengintegrasikan aspek-aspek ESG dalam operasi bisnis mereka.

Saat dihubungi KONTAN, pihak HSBC tidak mau memberikan komentar.

Terakhir, ada OCBC yang menyalurkan pinjaman pada eFishery senilai US$ 16,5 juta pada Februari 2023. Sama halnya dengan bank lain, pinjaman ini digunakan untuk kebutuhan modal kerja dalam mendukung pertumbuhan penjualan dalam negeri dan peningkatan ekspor.

Bahkan, kerja sama ini merupakan lanjutan setelah tahun sebelumnya, OCBC juga memberi dukungan pembiayaan kepada pembudidaya eFishery melalui program KTA Cashbiz.

Baca Juga: eFishery Stop Operasional dan Bakal PHK Massal Karyawan, di Tengah Dugaan Fraud

Namun sayangnya pihak OCBC tidak mau berkomentar saat dihubungi oleh KONTAN. Namun, ia membenarkan bahwa OCBC telah memberikan kredit ke eFishery.

Nah, beberapa pinjaman yang diberikan pada eFishery ini kini berpotensi menjadi kredit macet bagi bank. Pasalnya, ada kabar bahwa investor mereka akan melakukan pailit.

Adapun salah satu investor yang kabarnya akan melakukan pailit adalah Northstar Group. Namun, kabar tersebut pun ditepis oleh salah satu sumber KONTAN yang ada di Northstar dengan mengatakan bahwa kasus itu sedang dalam tahap investigasi dan pihaknya hanya salah satu dari investor.

Upaya KONTAN menghubungi manajemen eFishery pun juga belum membuahkan hasil hingga berita ini diturunkan.

Selanjutnya: Jelang Imlek, Simak 5 Cara Mempercantik Kamar Mandi hanya dalam 5 Menit

Menarik Dibaca: Jelang Imlek, Simak 5 Cara Mempercantik Kamar Mandi hanya dalam 5 Menit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TRENDING  OJK Melarang Fintech Lending Mewakili Lender untuk Lakukan Pendanaan, Ini Tujuannya

Check Also

Saham BSI Turun 4,01% Saat Resmi Jadi Bank Emas Syariah Pertama di Indonesia

Saham BSI Turun 4,01% Saat Resmi Jadi Bank Emas Syariah Pertama di Indonesia

Saham BSI turun 4,01% setelah resmi menjadi bank emas syariah pertama di Indonesia. Meskipun demikian, langkah ini tetap menjadi sorotan utama bagi para investor dan pelaku pasar. Bank Syariah Indonesia (BSI) berhasil mencatat sejarah baru dengan menjadi bank pertama yang menyediakan layanan emas syariah di Tanah Air. Hal ini menunjukkan komitmen BSI dalam mengembangkan produk-produk syariah yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Meski terjadi penurunan harga saham, namun kehadiran Bank Emas Syariah pertama di Indonesia ini diyakini akan memberikan dampak positif dalam perkembangan industri keuangan syariah di Tanah Air

%site% | NEWS