Dana Pensiun BCA berhasil mencatatkan Return on Investment sebesar 6,79% pada Kuartal III-2025. Ini menunjukkan kinerja yang sangat baik dari investasi yang dilakukan oleh dana pensiun ini. Dengan angka tersebut, dapat dipastikan bahwa Dana Pensiun BCA mampu memberikan keuntungan yang signifikan bagi para pesertanya. Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi para pemegang saham dan investor yang telah mempercayakan dana mereka kepada Dana Pensiun BCA. Diharapkan kinerja positif ini dapat terus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan di masa mendatang
Baca Selanjutnya »Vincent Abdur
1.500-an Pinjol Ilegal Ditertibkan Hingga Sept 2025, Cek Daftar Fintech Berizin OJK
Pemerintah telah memberikan keputusan tegas terhadap praktik pinjaman online ilegal dengan menetapkan larangan hingga September 2025. Untuk memastikan keamanan dan perlindungan konsumen, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah merilis daftar fintech yang memiliki izin resmi. Pastikan untuk selalu memeriksa daftar tersebut sebelum menggunakan layanan pinjaman online agar terhindar dari risiko penipuan dan praktik ilegal lainnya. Ayo bersama-sama mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan lingkungan finansial yang aman dan terpercaya bagi masyarakat Indonesia
Baca Selanjutnya »Masih di Bawah Target, Porsi Pembiayaan Fintech Lending ke Produktif Sebesar 33,83%
Menurut data terbaru, porsi pembiayaan fintech lending yang dialokasikan ke sektor produktif masih di bawah target yang telah ditetapkan. Dari total pembiayaan yang disalurkan, hanya 33,83% yang berhasil mencapai sektor produktif. Hal ini menunjukkan bahwa masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi pelaku usaha produktif agar dapat berkembang dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional. Semua pihak perlu bekerja sama untuk menciptakan ekosistem fintech lending yang lebih inklusif dan berkelanjutan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih merata di seluruh Indonesia
Baca Selanjutnya »Bank Syariah Nasional Lahir, Ini Jajaran Pengurusnya
Bank Syariah Nasional (BSN) lahir sebagai bank syariah pertama di Indonesia pada tahun 2000. Sejak itu, BSN telah menjadi salah satu bank terkemuka dalam layanan keuangan berbasis syariah di Indonesia. Dalam menjalankan operasinya, BSN memiliki jajaran pengurus yang sangat kompeten dan berpengalaman. Mereka adalah para ahli dalam bidang keuangan syariah yang siap memberikan pelayanan terbaik kepada nasabahnya. Dengan adanya jajaran pengurus yang handal ini, BSN mampu memberikan solusi keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah kepada seluruh nasabahnya. Hal ini membuat BSN semakin dipercaya oleh masyarakat sebagai lembaga keuangan yang dapat diandalkan. Jadi, tidak heran jika Bank Syariah Nasional menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin mendapatkan layanan perbankan berbasis syariah dengan kualitas terbaik
Baca Selanjutnya »Pasar Finansial Indonesia Semakin Tak Menarik di Mata Asing
Pasar finansial Indonesia semakin tak menarik di mata asing. Hal ini terjadi karena kondisi ekonomi yang tidak stabil dan kebijakan pemerintah yang dinilai kurang efektif dalam menarik investor asing. Banyak pelaku pasar asing mulai mengurangi investasinya di Indonesia dan beralih ke negara lain yang dinilai lebih menjanjikan. Para analis pun mulai memberikan peringatan akan potensi resesi ekonomi di Indonesia jika kondisi ini terus berlanjut. Kondisi politik yang juga belum stabil turut memperburuk situasi pasar finansial Tanah Air. Diperlukan langkah-langkah konkret dari pemerintah untuk memulihkan kepercayaan investor asing dan menjaga stabilitas ekonomi Indonesia agar tetap menarik di mata dunia internasional
Baca Selanjutnya »Outstanding Pembiayaan Fintech Lending ke Luar Jawa Rp 25,42 Triliun per Juli 2025
Menurut data terbaru, pembiayaan fintech lending ke luar Jawa mencapai Rp 25,42 triliun per Juli 2025. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam penetrasi layanan fintech di daerah-daerah di luar Jawa. Hal ini menandakan bahwa masyarakat di wilayah-wilayah tersebut semakin mengadopsi teknologi finansial untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan mereka. Dengan adanya pertumbuhan yang pesat ini, dapat dipastikan bahwa industri fintech lending akan terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan
Baca Selanjutnya »OJK: Pembentukan Asuransi Kredit untuk Fintech Lending Masih Tahap Pembahasan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa pembentukan asuransi kredit untuk fintech lending masih dalam tahap pembahasan. Hal ini merupakan langkah yang diambil untuk meningkatkan perlindungan bagi para pelaku usaha di sektor fintech lending. Meskipun masih dalam tahap pembahasan, OJK berkomitmen untuk terus memperkuat regulasi dan pengawasan terhadap industri fintech agar dapat memberikan kepastian hukum dan perlindungan yang lebih baik bagi para pemangku kepentingan
Baca Selanjutnya »Jangan Tergiur Ajakan Galbay, IARFC Indonesia Ungkap Bahayanya untuk Masa Depan Finansial
Jangan tergiur dengan ajakan investasi bodong seperti Galbay, karena IARFC Indonesia telah mengungkap bahayanya bagi masa depan finansial Anda. Jangan biarkan diri Anda terjebak dalam skema penipuan yang hanya akan merugikan Anda. Pelajari lebih lanjut tentang investasi yang aman dan terpercaya untuk memastikan keamanan dan kesuksesan finansial Anda di masa depan
Baca Selanjutnya »Ini Rincian 5 Bank yang Dapat Kucuran Dana Rp 200 Triliun
Dana sebesar Rp 200 triliun akan disalurkan ke lima bank terkemuka di Indonesia. Bank-bank ini dipilih berdasarkan kriteria ketat yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dengan adanya kucuran dana sebesar itu, diharapkan dapat memperkuat sektor keuangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Para pemimpin bank pun berkomitmen untuk menggunakan dana tersebut dengan bijak dan bertanggung jawab demi kemajuan bangsa ini
Baca Selanjutnya »Ini Kata AFPI Soal Adanya Ketentuan Pembatasan Pinjaman Borrower Fintech Lending
Menurut Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), ketentuan pembatasan pinjaman bagi para peminjam fintech lending merupakan langkah yang sangat penting untuk melindungi konsumen. Dengan adanya aturan ini, diharapkan dapat mengurangi risiko terjadinya overborrowing dan meminimalisir potensi terjerumus ke dalam jerat utang yang tidak terkendali. AFPI juga menegaskan bahwa regulasi ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem fintech lending yang sehat dan berkelanjutan, sehingga dapat memberikan manfaat maksimal bagi semua pihak yang terlibat dalam industri ini
Baca Selanjutnya »