Menurut Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), ketentuan pembatasan pinjaman bagi para peminjam fintech lending merupakan langkah yang sangat penting untuk melindungi konsumen. Dengan adanya aturan ini, diharapkan dapat mengurangi risiko terjadinya overborrowing dan meminimalisir potensi terjerumus ke dalam jerat utang yang tidak terkendali. AFPI juga menegaskan bahwa regulasi ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem fintech lending yang sehat dan berkelanjutan, sehingga dapat memberikan manfaat maksimal bagi semua pihak yang terlibat dalam industri ini
Baca Selanjutnya »Vincent Abdur
Pendanaan dari Lender Perbankan di Fintech Lending Meningkat, Ini Kata Celios
Menurut Celios, pendanaan dari lender perbankan di fintech lending semakin meningkat karena adanya kebutuhan akan layanan pinjaman yang cepat dan mudah. Hal ini juga dipicu oleh perkembangan teknologi yang memungkinkan proses pengajuan pinjaman menjadi lebih efisien. Dengan adanya dukungan dari lender perbankan, fintech lending dapat terus berkembang dan memberikan solusi keuangan yang inovatif bagi masyarakat
Baca Selanjutnya »3 Gaya Gen Z Atur Finansial
Generasi Z saat ini semakin cerdas dalam mengatur keuangan mereka. Mereka tidak hanya fokus pada gaya hidup instant, namun juga memikirkan masa depan mereka. Dengan adanya teknologi yang semakin canggih, generasi Z dapat dengan mudah mengelola dan mengontrol keuangan mereka melalui aplikasi finansial yang tersedia. Mereka juga lebih aware akan pentingnya investasi dan tabungan untuk mencapai tujuan keuangan mereka di masa depan
Baca Selanjutnya »Upaya BPKH Mencari Calon Pemilik Baru Bank Muamalat
Upaya BPKH untuk mencari calon pemilik baru Bank Muamalat telah menarik perhatian banyak pihak. Langkah strategis yang diambil oleh BPKH dalam menjaga keberlangsungan Bank Muamalat mendapat respons positif dari masyarakat. Dengan adanya upaya ini, diharapkan Bank Muamalat dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia
Baca Selanjutnya »Fintech Jadi Solusi untuk Bantu Pembiayaan UKM
Fintech telah menjadi solusi yang sangat dibutuhkan untuk membantu pembiayaan UKM di Indonesia. Dengan teknologi yang terus berkembang, para pelaku usaha kecil dan menengah kini dapat dengan mudah mengakses berbagai layanan keuangan melalui platform fintech. Hal ini tentu memberikan kemudahan bagi para pengusaha dalam mendapatkan modal usaha tanpa harus melewati proses yang rumit dan memakan waktu lama. Tidak hanya itu, fintech juga memberikan kesempatan bagi para investor untuk berinvestasi dalam skala yang lebih kecil namun tetap menguntungkan. Dengan adanya platform peer-to-peer lending, para investor dapat memberikan pinjaman kepada UKM dengan tingkat bunga yang kompetitif, sehingga membantu pertumbuhan bisnis mereka. Dengan segala potensi dan manfaatnya, tidak heran jika fintech kini menjadi pilihan utama bagi banyak pelaku usaha UKM di Indonesia. Diharapkan dengan adanya dukungan dari pemerintah dan lembaga keuangan lainnya, perkembangan fintech di Tanah Air akan semakin pesat dan mampu memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional
Baca Selanjutnya »Terbaru! Daftar Pinjol Resmi OJK 2021 per 17 November
Menjelang akhir tahun 2021, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali merilis daftar pinjol resmi yang telah terdaftar dan diawasi oleh lembaga tersebut. Per tanggal 17 November, terdapat sejumlah perusahaan pinjaman online yang telah mendapatkan izin resmi dari OJK. Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi masyarakat yang ingin meminjam uang secara online dengan aman dan terpercaya. Dengan adanya daftar pinjol resmi ini, diharapkan dapat mengurangi kasus penipuan dan praktik ilegal dari perusahaan pinjaman online ilegal. Jadi, pastikan untuk selalu memilih pinjol yang sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK agar keamanan dan kenyamanan Anda dalam bertransaksi lebih terjamin
Baca Selanjutnya »Kasus Dugaan Kesepakatan Bunga Fintech Lending Masuk Persidangan, Ini Respons OJK
Kasus dugaan kesepakatan bunga fintech lending yang masuk persidangan telah menarik perhatian publik. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan respons terhadap kasus ini dengan menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan investigasi mendalam untuk memastikan kepatuhan perusahaan fintech lending terhadap regulasi yang berlaku. Hal ini menjadi sorotan utama dalam upaya menjaga transparansi dan perlindungan konsumen di industri fintech lending
Baca Selanjutnya »OJK Yakin Target Pembiayaan Fintech Lending untuk Sektor Produktif dan UMKM Tercapai
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakin target pembiayaan fintech lending untuk sektor produktif dan UMKM akan tercapai. Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, yang menyatakan bahwa pertumbuhan fintech lending di Indonesia telah menunjukkan tren positif dalam memberikan akses pembiayaan kepada pelaku usaha produktif dan UMKM. Dengan adanya regulasi yang ketat dari OJK, diharapkan para pelaku usaha dapat memperoleh pembiayaan dengan mudah dan aman melalui platform fintech lending
Baca Selanjutnya »Hingga Agustus, Bahana TCW Investment Catatkan AUM Rp 77,39 Triliun
Pada bulan Agustus, Bahana TCW Investment berhasil mencatatkan aset di bawah manajemennya sebesar Rp 77,39 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dan menandakan kepercayaan investor terhadap kinerja perusahaan. Dengan pencapaian ini, Bahana TCW Investment semakin kokoh sebagai salah satu pemain utama di pasar investasi Tanah Air
Baca Selanjutnya »OJK: Seluruh Fintech Lending Telah Ditetapkan Sebagai Pelapor SLIK
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan bahwa seluruh perusahaan fintech lending di Indonesia wajib menjadi pelapor Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Langkah ini diambil untuk memastikan transparansi dan kepatuhan dalam industri fintech lending, serta melindungi konsumen dari risiko yang mungkin timbul. Dengan demikian, OJK berkomitmen untuk terus mengawasi dan mengatur perkembangan fintech lending agar tetap berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat
Baca Selanjutnya »