Siapkan Dana Jumbo, Bank Pastikan Keamanan IT Dari Serangan Siber

Siapkan Dana Jumbo, Bank Pastikan Keamanan IT Dari Serangan Siber

ILUSTRASI. Pembiayaan Bank: Pelayanan nasabah di Kantor Bank CIMB Niaga, Jakarta Selatan, Selasa (25/6/2024). Per 31 Maret 2024, total kredit/pembiayaan Bank CIMB Niaga naik 6,0% YoY menjadi Rp211,6 triliun, terutama kontribusi dari Usaha Kecil Menengah yang naik 9,4% YoY dan Perbankan Konsumer yang naik 6,9% YoY. KONTAN/Baihaki/25/6/2024

Beritafintech.com-JAKARTA. Perbankan memastikan jebolnya pertahanan keamanan Pusat Data Nasional (PDN) dari serangan siber seperti Ransomware tidak berdampak pada keamanan data nasabah dan data penting bank lainnya.

Presiden Direktur Bank CIMB Niaga Tbk Lani Darmawan memastikan data nasabah aman dengan perlindungan berlapis yang dilakukan bank. 

“CIMB Niaga konsisten senantiasa mengedepankan keamanan nasabah dari sisi data, transaksi dengan selalu menganggarkan investasi untuk cyber & data security yang amat penting,” ungkap Lani kepada Kontan, Senin (1/7).

Lebih lanjut Lani mengatakan pihaknya selalu berkonsultasi dengan pakar untuk langkah pengamanan berkelanjutan di CIMB Niaga.

Tidak tanggung, Lani menyebut tahun ini pihaknya akan mengalokasikan anggaran modal IT sebesar Rp 1 triliun pada tahun 2024. Jumlah tersebut sama dengan alokasi anggaran pada tahun lalu.

Menurut Lani, penguatan dan pemeliharaan sistem IT secara mutakhir sangat penting. Di samping melakukan penguatan pada data dan IT security, CIMB Niaga juga senantiasa melakukan uji stress test secara berkala pada sistem keamanan perusahaan.

“Untuk data center, kami sudah punya sendiri,” ungkap Lani.

Baca Juga: Baru 5 Bulan, Bank Besar Ini Kompak Catat Pertumbuhan Kredit Tumbuh Double Digit

Senada, Bank Central Asia (BCA) juga memastikan keamanan data nasabahnya dari serangan siber seperti ransomware. EVP Corporate Social and Responsibility, Hera F Haryn mengatakan, dalam aspek teknologi, BCA menggunakan pengamanan berlapis dari perangkat keamanan yang terus diperbaharui dan andal, baik di sistem komputer, jaringan, aplikasi, maupun data. 

TRENDING  Jauhi Pinjol, Pahami Kelebihan dan Kekurangan Fintech

“Khusus untuk pengamanan data, BCA juga telah menerapkan teknologi dengan fokus utama untuk mencegah kehilangan data (Data Loss Prevention),”  ungkap Hera kepada Kontan.

BCA juga memiliki security operation center yang beroperasi 24×7 untuk memantau keamanan sistem serta aset-aset BCA secara berkelanjutan, dan meningkatkan security posture BCA, baik dalam hal pencegahan, pendeteksian, analisis, dan ketanggapan terhadap insiden cybersecurity.

Meski tidak merinci berapa anggaran modal untuk investasi keamaan IT tahun ini, namun jika melihat tahun 2023 lalu, BCA setidaknya menganggarkan modal belanja untuk IT sebesar Rp 5 triliun.

Senada, Corporate Secretary Bank Negara Indonesia (BNI), Okki Rushartomo juga memastikan perseroan berkomitmen untuk meningkatkan keamanan sistem sesuai dengan strategi dan target yang telah direncanakan. 

“Kami senantiasa mengalokasikan anggaran yang memadai untuk teknologi informasi dan layanan perbankan digital guna memastikan keamanan dan kenyamanan nasabah,” ungkap Okki kepada Kontan.

Baca Juga: Kredit Bank KBMI 4 Kompak Tumbuh Double Digit, Ini Strateginya

Sama dengan bank lainnya, BNI juga melakukan perlindungan berlapis untuk keamanan data, jaringan, sistem, dan teknologi informasi sehingga dapat terhindar dari risiko peretasan.

BNI juga secara berkala melakukan pengujian keamanan siber dan tindakan pemulihan terhadap serangan siber. Serta juga telah menerapkan kebijakan pengamanan data dan memastikan bahwa perimeter security sudah mendukung perlindungan data, guna menjamin tingkat keamanan data nasabah dari ancaman siber.

Sepakat, Pakar keamanan siber dari Vaksin.com Alfons Tanujaya mengatakan perbankan sangat aman dari kasus ransomware yang menyerang PDN tersebut. Pasalnya bank tidak wajib menyimpan datanya di PDN dan semua bank tunduk pada aturan Otoritas Jasa Keuangan, sehingga tidak ada hubungan langsung antara terenkripsi-nya data PDN dengan data perbankan. 

TRENDING  Badai Kredit Macet Menerpa Industri Fintech P2P Lending

“Pengelolaan data pada industri perbankan justru dapat dijadikan pedoman bagi institusi pemerintah lain untuk mengelola dan mengamankan datanya,” ungkap Alfons kepada Kontan, Senin (1/7).

Untuk anggaran investasi keamanan IT bank, umumnya perusahaan akan menalokasikan 3-5% dari pendapatan mereka. Namun Alfons mengatakan hal tersebut tergantu ukuran dan jumlah nasabah bank. Semakin besar bank tersebut maka semakin besar pula anggarannya.

Senada, Pengamat Teknologi dan Direktur Eksekutif Institut ICT Heru Sudati mengatakan, anggaran investasi IT bisa kisaran triliunan.

“Belum lagi bank bank asing yang mereka juga punya cabang di negara lain, ini juga butuh anggaran yang lebih besar, terutama juga untuk software-softwarenya,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Bank-bank yang menyiapkan dana jumbo untuk meningkatkan keamanan IT dari serangan siber. Hal ini menjadi prioritas untuk melindungi informasi penting dan dana nasabah dari ancaman cybercrime yang semakin canggih. Bank-bank harus memastikan bahwa sistem IT mereka telah dilengkapi dengan teknologi keamanan terbaru dan dilakukan pemantauan secara berkala. Tujuan utamanya adalah untuk mencegah akses yang tidak sah, pencurian data, dan kerugian finansial akibat serangan siber. Dengan langkah-langkah preventif ini, diharapkan bank dapat menjaga kepercayaan nasabah dan memastikan kelancaran operasional dalam memberikan pelayanan yang berkualitas.

Check Also

Berikut Daftar Pinjol Legal dan Ilegal dari OJK Per Juni 2024 – Page all

Berikut Daftar Pinjol Legal dan Ilegal dari OJK Per Juni 2024 – Page all

ILUSTRASI. Tawaran platform pinjaman online malalui kanal digital, Rabu (15/11/2023). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan …

%site% | NEWS