Makassar: Kredit Pintar, sebuah platform fintech lending memperluas pasar ke Indonesia Timur dengan mengedukasi dan literasi keuangan di kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Perusahaan, sebagai platform fintech lending yang berlisensi, terdaftar, dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), konsisten mengedukasi dan meliterasi keuangan yang menyasar masyarakat umum, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dan generasi muda.
Kelas Pintar Bersama menjadi inisiatif Kredit Pintar yang selaras dengan imbauan OJK bagi para pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) untuk dapat berkolaborasi dan bersinergi meningkatkan literasi dan inklusi keuangan yang baik. Hal ini dilakukan agar dapat memperluas dan membuka basis ekonomi baru di daerah.
“Dengan adanya akses keuangan masyarakat yang lebih luas, bertanggung jawab, dan produktif, maka diharapkan dapat mendukung meningkatnya kesejahteraan dan memperkuat pembangunan ekonomi nasional,” jelas Direktur Bisnis & Operasi Kredit Pintar, Kokko Cattaka, dalam keterangan tertulis, Rabu, 6 November 2024.
Komitmen Kredit Pintar melalui Kelas Pintar Bersama secara konsisten telah dilakukan baik secara online dan offline selama kurun waktu 2021-2024. Untuk periode Januari hingga September 2024, Kelas Pintar Bersama telah diikuti oleh 450 peserta yang terdiri dari mahasiswa, blogger, UMKM, hingga masyarakat umum.
“Melalui literasi keuangan yang kami lakukan di Kelas Pintar Bersama, kami berharap dapat memberikan banyak manfaat dan berdampak pada penguatan literasi keuangan serta peningkatan potensi UMKM, serta bertumbuhnya iklim yang sehat bagi industri fintech lending di Indonesia,” tambah Kokko.
Google News
dan follow Channel WhatsApp Beritafintech.com
(AHL)
Industri Fintech lending di Indonesia semakin gencar dalam melakukan literasi keuangan, terutama di wilayah Indonesia Timur. Melalui layanan mereka, masyarakat di daerah tersebut dapat lebih memahami cara mengelola keuangan dengan baik dan benar. Hal ini diharapkan dapat membantu meningkatkan literasi keuangan di kalangan masyarakat yang sebelumnya kurang memiliki akses terhadap layanan keuangan. Dengan adanya upaya ini, diharapkan masyarakat di Indonesia Timur dapat memiliki pengetahuan yang lebih baik dalam mengelola keuangan mereka dan memanfaatkan layanan keuangan secara lebih efisien.