Pendanaan Lender Asing di Fintech Lending Meningkat, Pengamat Beberkan Penyebabnya

Pendanaan Lender Asing di Fintech Lending Meningkat, Pengamat Beberkan Penyebabnya

ILUSTRASI. Pengguna sosial media mengamati iklan platform pinjaman online alias pinjol di Tangerang Selatan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding pinjaman dari lender asing di industri fintech P2P lending mencapai Rp 13,95 triliun per Agustus 2024 dengan jumlah rekening pemberi pinjaman sebanyak 815 entitas.. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)

Reporter: Ferry Saputra | Editor: Putri Werdiningsih

Beritafintech.com – JAKARTA. Pendanaan dari lender asing di industri fintech peer to peer (P2P) lending terus meningkat. Hal itu berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mencatat outstanding pinjaman dari lender asing di industri fintech P2P lending mencapai Rp 13,95 triliun per Agustus 2024 dengan jumlah rekening pemberi pinjaman sebanyak 815 entitas.

Nilai itu meningkat drastis dibandingkan pencapaian per Agustus 2023 yang sebesar Rp 10,28 triliun dengan jumah rekening pemberi pinjaman sebanyak 261 entitas.

Baca Juga: Lender Fintech Lending Perseorangan Luar Negeri Meningkat, OJK Beberkan Sebabnya

Pengamat sekaligus Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menyebut ada sejumlah penyebab yang membuat penyaluran dana dari lender asing meningkat.

Salah satu penyebabnya, yakni didorong oleh tingkat suku bunga pengembalian di Indonesia yang cukup tinggi, jika dibandingkan dengan aplikasi fintech lending di negara lain. 

“Selain itu, mereka juga melihat pengaturan di fintech lending Indonesia yang lebih prudent dibandingkan dengan negara lain. Ditambah kinerja yang makin positif,” katanya kepada Kontan, Kamis (14/11).

TRENDING  Bank DBS Indonesia Analisis Prospek Finansial Tahun Naga Kayu di Spring Festival 2024

Lebih lanjut, Nailul memproyeksikan pendanaan dari lender asing kemungkinan akan terus bertumbuh ke depannya. Hal itu dipicu pasar fintech lending yang masih sangat besar, regulasi yang prudent dari OJK, serta tingkat pengembalian investasi tinggi.

Baca Juga: Akseleran Sebut Pendanaan Lender Institusi Lebih Mendominasi Ketimbang Ritel

“Hal itu tentu akan membuat banyak lender asing kepincut,” ujar Nailul.

Secara kinerja, OJK mencatat outstanding pembiayaan fintech P2P lending per September 2024 mencapai Rp 74,48 triliun. Pencapaian per September 2024 tumbuh sebesar 33,73% Year on Year (YoY).

Adapun TWP90 pada September 2024 sebesar 2,38%. Adapun TWP90 pada September 2024 tercatat membaik drastis dari posisi September 2023 yang sebesar 2,82%. TWP90 pada September 2024 terbilang sama, jika dibandingkan dengan posisi Agustus 2024 yang juga meraih 2,38%.

Selanjutnya: IHSG Ambruk 1,29% ke 7.214 Kamis (14/11), Sebanyak 431 Saham Turun Harga

Menarik Dibaca: Berikut Cara Gen Z dan Milenial Tertarik Kembali Membeli Rumah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Check Also

Bank Digital Genjot Fee Based Income

Bank Digital Genjot Fee Based Income

Are you ready to embark on your next amazing adventure? Look no further than our blog for all the travel inspiration and tips you need. From packing guides to destination spotlights, we've got you covered. Join us as we explore the world one adventure at a time! #travel #adventureawaits #exploretheworld

%site% | NEWS