Pindah ke Jakarta, Krom Bank Indonesia (BSSI) Beli Aset Kantor Senilai Rp 842,2 Juta

Pindah ke Jakarta, Krom Bank Indonesia (BSSI) Beli Aset Kantor Senilai Rp 842,2 Juta

ILUSTRASI. Anton Hermawan, Presiden Direktur PT Krom Bank Indonesia Tbk, menjelaskan dampak dari ketidakpastian ekonomi saat ini semakin nyata, terutama bagi generasi muda dan kelas menengah. Tidak sedikit dari mereka yang kini harus mengandalkan tabungan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan pada akhirnya menggerus aset mereka.

Beritafintech.com – JAKARTA. PT Krom Bank Indonesia Tbk (BBSI) telah melakukan transaksi afiliasi dengan pemegang saham pengendalinya, PT FinAccel Teknologi Indonesia (FTI). Di mana, Krom Bank membeli aset-aset inventori kantor FTI senilai Ro 842,2 juta.

Berdasarkan keterbukaan informasi (23/10), perjanjian kerja sama yang ditandatangani Presiden Direktur Krom Bank Anton Hermawan menyebutkan bahwa pembelian inventori tersebut dalam rangka pemindahan kantor pusat Krom Bank dari Bandung ke Jakarta.

Adapun, Krom Bank akan menempati area kantor yang bertempat Gedung Dipo, Jl Gatot Subroto, yang sebelumnya digunakan oleh FTI. Mengingat ada biaya-biaya yang sebelumnya telah dikeluarkan oleh FTI dalam rangka pembelian atas aset-aset yang terdapat pada area kantor tersebut, Krom Bank pun sepakat membeli seluruh aset-aset yang terdapat pada Area Kantor tersebut.

“Para pihak selanjutnya sepakat bahwa itu dilakukan dalam rangka memenuhi kewajaran transaksi pengalihan sewa Area Kantor,” tulis surat perjanjian tersebut.

Baca Juga: DPK Krom Bank Capai Rp 2,2 Triliun Per Agustus 2024

Krom Bank pun wajib membayar secara penuh Biaya pembelian yang tertera pada tagihan (invoice) yang dikirimkan oleh FTI kepada Krom paling lambat 30 hari kerja sejak tanggal penerimaan tagihan oleh Krom Bank.

TRENDING  Kredit Menganggur di Bank Masih Numpuk Didominasi Kredit Modal Kerja

Sebagai informasi, Krom Bank baru resmi meluncur sebagai bank digital pada awal tahun ini setelah Kredivo Group mengakuisisi Bank Bisnis. Beberapa pencapaian pun telah dicatatkan oleh Kredivo setidaknya hingga Agustus 2024.

Ambil contoh, Dana Pihak Ketiga (DPK) Krom Bank tercatat telah naik sekitar 348% per Agustus 2024 dibandingkan posisi awal tahun ini mencapai Rp 2,2 triliun. Pada periode yang sama, Krom Bank berhasil mencatatkan laba sebesar Rp 93,22 miliar

Selanjutnya: Cara dan Syarat Mengurus STNK Hilang serta Biaya Membuat STNK Baru

Menarik Dibaca: Daya Beli Kelas Menengah Melamban, Tapi Pengeluaran Makan di Luar Tetap Berjalan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Check Also

Ini daftar lengkap 158 fintech yang mengantongi izin dari OJK

Ini alasan fintech lending syariah jauh tertinggal dibanding pemain konvensional

Fintech lending syariah masih jauh tertinggal dibandingkan dengan pemain konvensional karena beberapa alasan utama. Pertama, masih minimnya pemahaman masyarakat tentang produk dan layanan keuangan syariah. Kebanyakan orang lebih familiar dengan sistem konvensional sehingga sulit untuk beralih ke fintech lending syariah. Kedua, regulasi yang belum mendukung perkembangan fintech lending syariah juga menjadi hambatan utama. Beberapa aturan yang ada cenderung lebih menguntungkan pemain konvensional daripada syariah, sehingga membuat para pelaku usaha enggan untuk berinvestasi di sektor ini. Selain itu, kurangnya kerjasama antara lembaga keuangan syariah dan fintech lending juga turut memperlambat pertumbuhan industri ini. Dibutuhkan sinergi yang kuat antara kedua pihak agar dapat memberikan layanan finansial yang komprehensif dan berkualitas bagi masyarakat. Meskipun demikian, potensi pasar untuk fintech lending syariah tetap besar dan masih perlu terus dikembangkan agar dapat bersaing secara sehat dengan pemain konvensional. Diperlukan upaya bersama dari semua pihak terkait untuk meningkatkan literasi keuangan syariah serta menciptakan regulasi yang mendukung pertumbuhan industri ini di masa depan

%site% | NEWS