Cek 5 Indikator Ini untuk Capai Kesehatan Finansial di 2024

Cek 5 Indikator Ini untuk Capai Kesehatan Finansial di 2024

Jakarta: Memasuki akhir 2023 saat tepat untuk mengevaluasi hingga memperbaiki kondisi finansial dan bersiap untuk langkah berikutnya. Menjaga cash flow sehat menjadi kunci untuk meningkatkan kesehatan finansial di tahun depan.
 
Fakta dari survei Katadata Insight Center dan Astra Life pada September 2021 terhadap 1.828 responden usia produktif berusia 25-45 tahun yang tersebar di seluruh Indonesia menyatakan dari seluruh generasi sandwich di Indonesia mayoritas yaitu 88,1 persen memilih menabung untuk menjaga asetnya dan sebanyak 69,8 persen.
 
Marketing, Alternate & Direct Business Group Head Astra Life Windy Riswantyo mengatakan, penting memiliki tujuan hidup jangka pendek dan jangka panjang agar memiliki komitmen dan berusaha menjaga kesehatan finansial.
 
“Penting untuk mengetahui berbagai indikator secara menyeluruh, mulai dari cash flow, aset, utang, dana darurat hingga kebutuhan perlindungan jiwa dan kesehatan, sebab bisa saling berkaitan serta dapat menjadi bekal di tahun berikutnya,” kata Windy dalam keterangan tertulis, Selasa, 28 November 2023.
 

Berikut ada lima indikator untuk meningkatkan kesehatan finansial:

1. Menjaga cash flow tetap positif

Menerapkan gaya hidup hemat boleh saja, asalkan tidak pelit untuk diri sendiri dan keluarga. Misalnya saja untuk memenuhi gizi harian, harus tetap diperhatikan agar tidak jatuh sakit hingga akhirnya mengeluarkan biaya yang cukup mahal untuk biaya pengobatan.
 
Tentu budgeting sangat diperlukan, catat pengeluaran harian keluarga hingga dapat menganalisa bocor halus pada pengeluaran per bulan

TRENDING  Ini Respons OJK Terkait Kabar Penutupan Layanan Fintech Modal Rakyat

2. Lunasi utang konsumtif dengan bijak

Selesaikan utang yang sudah dimulai. Sebisa mungkin kurangi hutang konsumtif agar tidak menghambat aktivitas finansial lainnya.
 
Hal salah kaprah dan biasa dijumpai adalah melunasi utang dengan cara berutang. Hal tersebut termasuk cara yang tidak bijak, alhasil utang akan semakin menumpuk.

3. Jaga efektivitas dana darurat

Sebaik-baiknya melakukan perencanaan keuangan, ada risiko-risiko yang bisa mengancam gagalnya tercapainya tujuan finansial, seperti membetulkan aset yang rusak hingga terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), sehingga penting untuk memiliki dana darurat.
Idealnya, besar dana darurat tiga sampai enam kali pengeluaran bulanan, karena biasanya seseorang membutuhkan waktu tiga hingga enam bulan untuk mendapatkan pekerjaan atau sumber penghasilan baru bila terkena PHK.

4. Asuransi jiwa untuk pencari nafkah

Selain risiko terkena PHK, ada juga risiko-risiko kehidupan yang lebih berat yang berakibat pada terhentinya sumber nafkah seperti terkena penyakit kritis hingga tutup usia dini.
 
Untuk itu, penting bagi pencari nafkah untuk memiliki asuransi jiwa sebelum melakukan investasi.

5. Tingkatkan aset saham dan investasi

Bila menabung dilakukan untuk menjaga aset, maka investasi perlu dilakukan untukmengembangkan aset, khususnya dalam melawan berkurangnya nilai aset akibat inflasi.
 
Namun sebelum melakukan investasi, perlu memahami dengan benar risiko-risiko investasi agar terhindar dari investasi bodong serta dapat memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dari rendah hingga tinggi.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Beritafintech.com

(ANN)

Check Also

Gandeng MG Motor Indonesia, Bank Mayapada (MAYA) Komitmen Perkuat Industri Otomotif

Gandeng MG Motor Indonesia, Bank Mayapada (MAYA) Komitmen Perkuat Industri Otomotif

Gandeng MG Motor Indonesia, Bank Mayapada (MAYA) berkomitmen untuk memperkuat industri otomotif di Indonesia. Dengan kerjasama yang erat antara kedua pihak, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan sektor otomotif di tanah air. Melalui sinergi ini, MG Motor Indonesia dan Bank Mayapada (MAYA) siap untuk memberikan layanan terbaik kepada konsumen serta mendukung pertumbuhan industri otomotif nasional

%site% | NEWS