BSI Ajukan Izin Bullion Bank, Berikut Gambaran Potensi Bisnisnya

BSI Ajukan Izin Bullion Bank, Berikut Gambaran Potensi Bisnisnya

ILUSTRASI. BSI menjadi salah satu yang berpotensi memulai bisnis bullion bank di Indonesia. Kini BSI tengah mengajukan izin bullion bank.KONTAN/Baihaki/28/11/2024

Beritafintech.com JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menjadi salah satu yang berpotensi memulai bisnis bullion bank di Indonesia. Mulai dari pemerintah hingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai BSI menjadi salah satu perusahaan yang siap menjalankannya.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengungkapkan, pihaknya siap menjalankan bisnis bullion. Terlebih, ia mengaku senang jika ada dorongan agar BSI bisa ekspansi lebih besar lagi di bisnis emas.

Bukan tanpa alasan, sebagai bank syariah, ia menyebutkan sudah menjadi nature untuk menjalankan bisnis emas. Di mana, BSI saat ini juga memiliki layanan cicil emas dan gadai emas.

Baca Juga: Pemerintah Targetkan Bank Emas Beroperasi di Semester I-2025

“Kami sedang mengajukan izinnya,” ujar Hery saat ditemui, Selasa (10/11).

Hery menilai tak bakal ada hambatan bagi BSI untuk mendapatkan izin tersebut. Sebab, sesuai ketentuan, modal BSI sudah melebihi ketentuan dari POJK terkait bullion bank dengan modal minimal Rp 14 triliun. 

Di kesempatan yang sama, Direktur Penjualan dan Distribusi BSI Anton Sukarna mengungkapkan potensi bullion bank di tanah air sangat besar. Sebab, ia menilai emas ini sudah menjadi instrumen investasi yang familiar di masyarakat Indonesia.

“Zaman nenek dan buyut kita kan kalau punya uang pasti simpan di emas,” ujar Anton.

TRENDING  Alibaba-Backed Fintech Akulaku Secures HSBC Financing, Aims for Double-Digit Growth

Hanya saja, ia menegaskan bahwa dengan animo yang besar tersebut, perlu didorong dengan adanya literasi. Dengan literasi, masyarakat pada akhirnya bisa memiliki pilihan untuk berinvestasi di emas.

Baca Juga: Segudang Lembaga Perlu Dibentuk Demi Bullion Bank

Secara hitungan kasar, Anton mencontohkan jika masyarakat Indonesia ada ratusan juta dan setengahnya terliterasi, bisa saja 10% yang terliterasi itu akan tergerak untuk memiliki emas. Hitungan itulah yang bisa menggambarkan seberapa besar potensinya.

“Permintaan banyak. Tapi kita harus menunggu dulu beberapa hal sebelum kita bisa jalankan bisnis bullion kita,” tambah Anton.

Anton juga menjelaskan bahwa nantinya dari bullion bank tersebut, bank akan mendapat untung dari spread yang ada. Dalam hal ini, dari orang yang menyimpan emas dengan orang yang membutuhkan emas dari bank.

“Selalu, kalau bank kan melihatnya dari spread. Di mana, pembiayaan emas itu pengembaliannya dalam bentuk emas juga,” jelasnya.

Baca Juga: Menko Airlangga Usul BRI dan BSI Jadi Pengelola Bullion Bank, Begini Respons OJK

Adapun, untuk melihat seberapa besar minat masyarakat khususnya nasabah BSI dengan bisnis emas, Anton menggambarkan itu sudah tercermin dari layanan cicil emas yang memiliki kinerja cukup positif di tahun ini.

Hingga September 2024, total transaksi bisnis emas di BSI meningkat 60,5% secara tahunan (YoY). Khususnya produk BSI Cicil Emas secara tahunan naik 143% YoY.

“Soalnya segmennya luas, mulai dari yang punya uang nyicil sebulan Rp 500.000 sampai yang kemudian mungkin bisa sebulan Rp 5 juta,” tandasnya.

Selanjutnya: Prakiraan Cuaca BMKG Gorontalo Rabu (11/10)

Menarik Dibaca: The Holiday dan 5 Film Musim Dingin Paling Populer Ini Wajib Ditonton Banget

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TRENDING  Menimbang Efek Revisi Aturan DHE SDA Bagi Bank Penadah Term Deposit Valas

Check Also

Aturan Credit Scoring Bakal Pangkas Penyaluran Kredit Fintech

Aturan Credit Scoring Bakal Pangkas Penyaluran Kredit Fintech

Menurut aturan credit scoring yang baru, penyaluran kredit fintech akan mengalami pemangkasan yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh adanya penilaian risiko yang lebih ketat terhadap peminjam. Meskipun demikian, langkah ini diambil untuk menjaga stabilitas pasar dan mencegah terjadinya krisis keuangan di masa depan. Bagi para pelaku usaha fintech, hal ini tentu menjadi tantangan besar namun juga kesempatan untuk meningkatkan kualitas layanan dan memperkuat posisi mereka di pasar

%site% | NEWS