Menjelang Akhir Tahun, Dua Bank Ini Bakal Membagikan Dividen Interim

Menjelang Akhir Tahun, Dua Bank Ini Bakal Membagikan Dividen Interim

ILUSTRASI. Menjelang akhir tahun, beberapa emiten perbankan kembali memberikan kado bagi pemegang sahamnya. Kado tersebut berupa pemberian dividen interim yang rajin mereka berikan.

Beritafintech.com – JAKARTA. Menjelang akhir tahun, beberapa emiten perbankan kembali memberikan kado bagi pemegang sahamnya. Kado tersebut berupa pemberian dividen interim yang rajin mereka berikan.

Terbaru, ada PT Bank Amar Indonesia Tbk yang mengumumkan pembagian dividen interim sebanyak Rp 25,22 miliar. Itu berarti setiap pemegang saham Bank Amar akan mendapat sekitar Rp 1,4 per saham.

Pembagian dividen interim ini akan didistribusikan kepada pemegang saham pada 15 Januari 2024. Pemegang saham yang memiliki hak untuk menerima dividen adalah yang  namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) hingga tanggal 30 Desember 2024.

Sejatinya, Bank Amar belum lama ini juga telah membagikan dividen interim. Tepatnya dilakukan pada 30 Agustus 2024 dengan nilai yang lebih besar yaitu Rp 47,73 atau Rp 2,65 per sahamnya.

Baca Juga: Cermati Rekomendasi Saham BBRI, Dividen Interim Naik 61% dari Tahun Lalu

Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga telah mengumumkan bakal membagikan dividen interim. BRI memang satu-satunya bank BUMN yang rajin membagi dividen interim.

Untuk tahun ini, total dividen interim yang bakal dibagikan BRI senilai Rp 20,46 triliun atau setara dengan Rp 135 per saham. Nilai tersebut naik drastis dari dividen interim tahun 2023 yang hanya senilai Rp 12,65 triliun atau setara Rp 84 per saham.

TRENDING  543 Pinjol Ilegal atau Rentenir Online per Februari 2025, Resmi dari OJK

Adapun, jadwal pembagian dividen interim BRI juga akan dilakukan pada 15 Januari 2024. Dividen interim bakal dibagikan kepada Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan dan/atau pemilik saham perseroan pada sub rekening efek di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada penutupan perdagangan tanggal 30 Desember 2024.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, pembagian dividen interim ini mencerminkan kinerja BRI yang sehat, serta apresiasi BRI kepada para pemegang saham yang terus mendukung perjalanan BRI hingga usia ke-129 tahun.

“Kebijakan ini menjadi wujud nyata komitmen BRI untuk memberikan economic value bagi para pemegang saham, sekaligus merayakan sejarah panjang kontribusi BRI terhadap perekonomian Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (16/12).

Sunarso menambahkan BRI memastikan pembagian dividen interim ini tidak mengganggu permodalan BRI. Ia bilang semua kebutuhan investasi telah terpenuhi serta cadangan untuk meng-cover berbagai risiko telah disediakan dengan memadai. 

Baca Juga: BRI Bagi Dividen Interim, Pemerintah Dapat Jatah Rp 10,88 Triliun

Jauh sebelum dua bank tersebut, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) telah membagikan dividen interim pada 11 Desember 2024.  Total dividen yang dibagikan oleh BCA senilai Rp 6,16 triliun atau setara Rp 50 per saham.

Kala itu, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja bilang ini merupakan komitmen bank untuk terus menjalankan bisnis dengan sebaik-baiknya, guna memberikan nilai tambah yang berkelanjutan kepada para pemegang saham.

“Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan segenap pemegang saham, sehingga perseroan mampu membukukan kinerja positif hingga sembilan bulan pertama tahun 2024,” ujar Jahja, Selasa (12/11).

TRENDING  Berharap Fintech Lebih Murah ke UMKM

Selanjutnya: Rumah123 Mencatat Permintaan Sewa Properti Komersial Tumbuh 18%

Menarik Dibaca: Promo KFC Bucket Hampers Natal-Tebus Murah Ayam Rp 4.545 selama Desember 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Check Also

Bank Masih Memacu Penyaluran Kredit Channeling Lewat Fintech Lending

Bank masih memacu penyaluran kredit channeling lewat fintech lending dengan harapan dapat meningkatkan akses pembiayaan bagi para pelaku usaha kecil dan menengah. Dengan adanya kerjasama antara bank dan platform fintech, diharapkan proses pengajuan kredit menjadi lebih mudah dan cepat. Hal ini tentu saja menjadi kabar baik bagi para pengusaha yang membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya. Selain itu, bank juga berharap dapat meningkatkan portofolio kreditnya melalui channeling lewat fintech lending ini. Dengan demikian, kolaborasi antara bank dan fintech lending diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia

%site% | NEWS