Ini Alasan BPKH Mengganti Dirut & Komut Bank Muamalat yang Belum Ada Setahun Menjabat

Ini Alasan BPKH Mengganti Dirut & Komut Bank Muamalat yang Belum Ada Setahun Menjabat

ILUSTRASI. Bank Muamalat Indonesia (BMI) kembali merubah jajaran direksi dan komisaris, terutama direktur utama dan komisaris utama.

Beritafintech.com – JAKARTA. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) kembali merubah jajaran direksi dan komisaris, terutama direktur utama dan komisaris utama. Pergantian sebelumnya terjadi pada Juni 2024 lalu.

Adapun Imam Teguh Saptono ditunjuk menjadi direktur utama bank syariah tertua di tanah air ini. Mantan bos BNI Syariah ini menggantikan Hery Syafril yang sebelumnya memegang posisi tersebut.

Sementara itu, Sapto Amal Damandari ditunjuk menjadi komisaris utama sekaligus komisaris independen Bank Muamalat. Dia menggantikan Amin Said Husni.

Selain dua nama itu, ada pula nama Kukuh Rahardjo yang masuk dalam jajaran direksi. Ia sebelumnya adalah direktur di Bank NTB Syariah.

Baca Juga: Bank Muamalat Gelar RUPSLB Besok, MUI Harapkan Sosok Dirut Seperti Ini

Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah mengungkapkan bahwa pergantian ini murni karena bisnis. Dia berharap ada pengembangan bisnis yang semakin kentara di Bank Muamalat.

Fadlul menjelaskan di Juni lalu, Hery Syafril diangkat menjadi direktur utama karena memiliki misi khusus. Misi tersebut adalah mencari investor baru untuk Bank Muamalat.

“Kalau Pak Hery kan dulunya direktur keuangan, sehingga bisa membenahi ground fields-nya. Tapi sekarang kan investor baru tak kunjung datang,” ujar Fadlul di Muamalat Tower, Rabu (11/12).

TRENDING  OJK Catat Outstanding Pembiayaan Fintech P2P Lending Naik 24,16%, Begini Kondisinya

Baca Juga: Tembus Rp169 T, BPKH Ajak Semua Pihak Bersinergi Optimalkan Pengelolaan Dana Haji

Oleh karena itu, Fadlul bilang Bank Muamalat pun akhirnya mengubah strateginya terlebih dahulu. Dengan harapan, akselerasi bisnis Bank Muamalat menjadi daya tarik baru agar dilirik investor.

“Akselerasi bisnis ini agar calon investor percaya bahwa Bank Muamalat baik-baik saja,” ujarnya.

Fadlul pun percaya orang-orang yang mengisi posisi pengurus saat ini mampu merealisasikan upaya tersebut. Terlebih, Sapto Amal dengan berbagai pengalaman sebelumnya.

“Pak Sapto kan dulu pernah di Bank Bukopin saat terpuruk dan sampai selesai beliau beresin, jadi kita butuh orang yang beresin,” tandasnya.

Baca Juga: Bank Muamalat dan BPKH Kerja Sama Layanan Kustodian Syariah

Adapun, susunan pengurus perseroan setelah RUPSLB adalah sebagai berikut:

Dewan Pengawas Syariah

  • Ketua: Solahudin Al Aiyub
  • Anggota: Siti Haniatunissa
  • Anggota: Agung Danarto

Dewan Komisaris

  • Komisaris Utama Independen: Sapto Amal Damandari*
  • Komisaris Independen: Sartono
  • Komisaris: Andre Mirza Hartawan

Direksi

  • Direktur Utama: Imam Teguh Saptono*
  • Direktur Kepatuhan: Karno
  • Direktur: Kukuh Rahardjo*

*Efektif setelah mendapatkan penetapan Penilaian Kemampuan & Kepatutan OJK

Selanjutnya: Daftar 10 Merek Mobil Terlaris di Indonesia pada November 2024, Toyota Masih Juara!

Menarik Dibaca: Oxford: Pajak Karbon Menciptakan Insentif yang Sangat Besar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Check Also

Saham BSI Turun 4,01% Saat Resmi Jadi Bank Emas Syariah Pertama di Indonesia

Saham BSI Turun 4,01% Saat Resmi Jadi Bank Emas Syariah Pertama di Indonesia

Saham BSI turun 4,01% setelah resmi menjadi bank emas syariah pertama di Indonesia. Meskipun demikian, langkah ini tetap menjadi sorotan utama bagi para investor dan pelaku pasar. Bank Syariah Indonesia (BSI) berhasil mencatat sejarah baru dengan menjadi bank pertama yang menyediakan layanan emas syariah di Tanah Air. Hal ini menunjukkan komitmen BSI dalam mengembangkan produk-produk syariah yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Meski terjadi penurunan harga saham, namun kehadiran Bank Emas Syariah pertama di Indonesia ini diyakini akan memberikan dampak positif dalam perkembangan industri keuangan syariah di Tanah Air

%site% | NEWS