Menjadi Kartini Masa Kini dengan Mandiri Finansial

Menjadi Kartini Masa Kini dengan Mandiri Finansial

Jakarta: Memperingati Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, para wanita Indonesia diingatkan lagi untuk terus memperjuangkan cita-cita, menjadi lebih kuat, dan memiliki sikap mandiri, seperti sosok Kartini. Sebagai Kartini masa kini, wanita juga perlu mandiri secara finansial.
 
Seorang wanita yang mandiri secara finansial adalah wanita yang dapat menghasilkan uang serta mengelola keuangannya sendiri sehingga memiliki kekuatan dalam mengambil keputusan. Bagi wanita yang sudah menikah, mandiri secara finansial ini berarti menjadikan penghasilannya sebagai ‘sekoci cadangan’ yang bisa jadi bantuan berarti saat keluarga mengalami musibah.
 
Mengatur uang dalam pernikahan terkadang tidak semudah teori karena membutuhkan kemampuan negosiasi dan komunikasi tingkat tinggi. Pembagian anggaran dari penghasilan sering dirasa tidak adil, terutama untuk pasutri kaum pekerja, karena double income bisa bukan double power malah menjadi double trouble.

Mengutip keterangan tertulis FWD Life, Sabtu, 1 Mei 2021, perlu dipahami bahwa menikah bukan kompetisi penghasilan tapi bagaimana bergantian dan bersama mengambil tanggung jawab agar bisa mencapai tujuan bersama. Tapi, ada beberapa poin yang wajib dipahami untuk menjadi wanita mandiri secara finansial saat sudah menikah.

1. Memiliki Penghasilan

Seorang wanita mandiri secara finansial harus memiliki penghasilan agar mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari, memenuhi kebutuhan mendadak, risiko finansial yang mungkin terjadi, bahkan mempersiapkan kebutuhan di masa mendatang. Penghasilan istri ini dapat membantu penghasilan suami yang dirasa kurang.

TRENDING  Laba Fintech Lending Terus Melesat, Tembus Rp 1,65 Triliun per Desember 2024

2. Memiliki Tabungan

Menjadi manager keuangan di rumah tangga berarti harus pintar mengelola keuangan, salah satunya adalah dengan memiliki tabungan. Tabungan ini dapat berfungsi sebagai dana darurat yang dapat dipakai sewaktu-waktu untuk keperluan mendadak dalam jangka pendek. Sebagai dana siaga, sebaiknya dana ini mudah dicairkan.

3. Memiliki Proteksi Diri atau Asuransi

Untuk memproteksi diri dan keluarga dari risiko finansial, seorang wanita yang mandiri secara finansial biasanya memahami pentingnya proteksi diri dengan asuransi. Karena dengan memiliki asuransi, pos-pos keuangan yang sudah dikelola tetap berada pada posnya masing-masing dan tidak akan terganggu.

4. Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Bagi wanita yang telah memiliki anak, hal selanjutnya yang perlu dipikirkan adalah memastikan anak dapat mendapatkan pendidikan terbaik. Untuk mencapai hal itu, wanita dapat merencanakan dana pendidikan anak yang tepat.

5. Memahami Pentingnya Investasi

Wanita yang mandiri secara finansial juga perlu memahami pentingnya investasi. Dengan investasi, ada potensi di masa depan yang lebih cerah. Hal ini menjadikan posisi keuangan menjadi lebih terukur dan terarah.

6. Menyiapkan Dana Pensiun

Seorang wanita pun tidak mungkin bekerja terus-menerus. Ada saatnya memasuki usia pensiun atau mungkin ingin fokus mengurus anak di rumah. Agar dapat menikmati hal itu, seorang wanita dapat menyiapkan dana pensiun sejak dini.
 
Itulah beberapa kriteria wanita mandiri secara finansial. Apakah sudah ada yang memiliki salah satu di antara kriteria tersebut? Atau bahkan sudah memiliki semua kriterianya? Jika belum, yuk mulai lakukan dari sekarang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Beritafintech.com

TRENDING  Bersama Bank DBS Indonesia, Indodana Fintech Perluas Jangkauan Pendanaan

(ABD)

Check Also

Tergilas Digitalisasi, Bank Tutup Ratusan Kantor Cabang di 2024

Tergilas Digitalisasi, Bank Tutup Ratusan Kantor Cabang di 2024

Bank Tutup Ratusan Kantor Cabang di 2024 merupakan dampak dari tergilasnya digitalisasi dalam industri perbankan. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan teknologi telah memaksa bank untuk beradaptasi dengan cara yang lebih efisien dan modern. Meskipun langkah ini dapat memicu kontroversi dan pro dan kontra, namun tidak bisa dipungkiri bahwa digitalisasi adalah arah masa depan yang harus diikuti oleh semua sektor, termasuk perbankan. Dengan menutup ratusan kantor cabang, bank dapat menghemat biaya operasional dan fokus pada pengembangan layanan digital yang lebih inovatif untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin cerdas dan demanding

%site% | NEWS