Ini Jawara Bank Penyalur KPR Terbesar Sepanjang 2024

Ini Jawara Bank Penyalur KPR Terbesar Sepanjang 2024

ILUSTRASI. Direktur Consumer PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Hirwandi Gafar meninjau booth peserta BTN Properti Expo di Jakarta, Selasa (10/12). (Foto Dok. BTN)

Beritafintech.com-JAKARTA. Bank-bank besar tanah air sukses mencatatkan kinerja penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) penutupan tahun 2024 dengan rata-rata pertumbuhan positif.

Dari 5 bank terbesar di tanah air yang telah merilis kinerjanya, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) masih menjadi jawara dari sisi nilai penyaluran KPR sepanjang tahun 2024, dengan total nilai kredit mencapai Rp 279,80 triliun, atau meningkat 8,5% secara tahunan (year on year/yoy). Secara rincinya, sebanyak Rp 173,84 triliun merupakan segmen KPR subsidi yang tumbuh 7,5% yoy, sementara segmen KPR non subsidi tumbuh 10,2% yoy mencapai Rp 105,96 triliun.

Seiring dengan itu, kualitas kredit atau non-performing loan (NPL) untuk segmen subsidi KPR hingga Desember 2024 tetap terjaga di level 1,7%. Sementara untuk segmen KPR non subsidi berada di level 3,7%.

Mortgage & Secure Loan Division Head, Mochamad Yut Penta mengatakan, s ecara likuiditas BTN akan tetap berupaya mencukupi kebutuhan untuk penyaluran kredit dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di sektor properti.

Baca Juga: Ini Target-target BTN Tahun 2025 Setelah Kinerjanya Kontraksi 

Hingga akhir tahun 2024, BTN berhasil menjaga rasio loan to deposit ratio (LDR) di level 93,8%. Tingkat LDR yang terjaga tersebut menunjukkan kemampuan perseroan untuk mengelola likuiditasnya di tengah persaingan yang ketat di industri perbankan.

TRENDING  BSI Luncurkan BSI Gold, akan Jadi Cikal Bakal Bullion Bank

Seiring dengan program prioritas pemerintah untuk pembiayaan 3 juta rumah, BTN juga menyambut baik kebijakan terkait Bank Indonesia yang menambah insentif likuiditas makropudential (KLM) sebesar Rp 80 triliun secara bertahap.

“Namun penambahan jumlah unit yang harus direalisasikan tentunya akan membutuhkan dukungan berbagai pihak baik dari sisi supply, pendanaan, pemerintah, dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam ekosistem perumahan,” ungkap Penta kepada Kontan, Rabu (13/2).

BTN sendiri menargetkan pertumbuhan total kredit di kisaran 7%-8% yoy untuk tahun 2025. 

Baca Juga: BCA Digital Luncurkan Konten JagaDataJagaHarta, Tingkatkan Kesadaran Keamanan Data

Setelah BTN, ada PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang berada di posisi kedua terbesar dalam menyalurkan KPR sepanjang tahun 2024, dengan total nilai beredar mencapai Rp 135,5 triliun, atau tumbuh 11,2% yoy. Dari umlah tersebut sebesar Rp 44,8 triliun merupakan KPR baru.

Executive Vice President (EVP) Consumer Loan BCA, Welly Yandoko mengatakan, penyaluran KPR tersebut dilakukan secara prudent dengan menerapkan manajemen risiko yang disiplin.

“Tingkat Loan to Deposit BCA pada tahun 2024 tercatat sebesar 78.4%. Dengan kondisi likuiditas ini, KPR BCA menargetkan pertumbuhan moderat di 5-6% pada tahun ini,” ungkap Welly kepada Kontan. 

Selanjutnya ada PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) tercatat telah menyalurkan kredit ke segmen KPR sebesar Rp 66,5 triliun sepanjang tahun 2024, meningkat 13,8% yoy, dengan rasio NPL tetap stabil di level 2,6%.

Di sisi lain, ada PT Bank Mandiri Tbk yang telah menyalurkan kredit ke segmen KPR sebesar Rp 65,55 triliun pada tahun 2024, atau tumbuh 15,7% yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 56,02 triliun pada tahun 2023.

TRENDING  Menjadi Wanita Mandiri Finansial Sedini Mungkin

Realisasi Mandiri KPR 2024 berhasil tumbuh double digit dibandingkan tahun sebelumnya dan berada cukup tinggi di atas industri,” ungkap Reza Adriansyah, Senior Vice President Consumer Loans Bank Mandiri kepada Kontan.

Lebih lanjut Reza menyebut, rasio NPL KPR Bank Mandiri hingga akhir tahun 2024 terjaga dan cenderung flat jika dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya.

“Tahun ini Mandiri KPR juga menargetkan pertumbuhan double digit dengan fokus ke ekosistem grosir dengan beragam penawaran menarik baik untuk pembelian rumah baru, second, maupun untuk multiguna. Penawaran yang semakin menarik juga dirilis dengan kemudahan dan kecepatan proses melalui livin KPR,” ungkap Reza.

Sementara itu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) berdasarkan laporan presentasi perseroan, sepanjang tahun 2024 BRI telah menyalurkan kredit ke segmen KPR sebesar Rp 58,6 triliun atau tumbuh 13,7% yoy. Seiring dengan itu rasio NPL kredit konsumen BRI tetap terjaga pada tingkat yang sehat di kisaran 1,97% per Desember 2024.

Baca Juga: Bank Mandiri Targetkan Percepatan Investasi di Lima Sektor Ini

Selanjutnya: OJK Bersama Satgas PASTI Hentikan 4.036 Entitas Keuangan Ilegal hingga Januari 2025

Menarik Dibaca: K Fitness Targetkan 10 Cabang Baru di Luar Jakarta pada Tahun Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Check Also

Manajemen Risiko Finansial Bank Bulion di Indonesia

Manajemen Risiko Finansial Bank Bulion di Indonesia

Manajemen risiko finansial merupakan hal yang sangat penting bagi Bank Bulion di Indonesia. Dalam menghadapi berbagai tantangan dan perubahan di pasar keuangan, bank ini harus mampu mengelola risiko dengan baik agar tetap dapat bertahan dan berkembang. Risiko-risiko seperti risiko kredit, risiko pasar, dan risiko likuiditas harus dikelola secara hati-hati dan proaktif. Bank Bulion juga harus memperhatikan regulasi yang ada terkait manajemen risiko finansial agar tidak melanggar aturan yang berlaku. Selain itu, bank ini juga perlu memiliki tim yang kompeten dalam bidang manajemen risiko finansial untuk dapat mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko dengan tepat. Dengan melakukan manajemen risiko finansial yang baik, Bank Bulion di Indonesia akan dapat meningkatkan kepercayaan nasabah serta menjaga reputasi mereka sebagai lembaga keuangan yang aman dan terpercaya. Selain itu, bank ini juga akan lebih siap dalam menghadapi berbagai ketidakpastian di pasar keuangan sehingga dapat tetap bersaing secara sehat di industri perbankan

%site% | NEWS