Miliki Banyak Keunggulan, Pospay Ramaikan Persaingan Fintech

Miliki Banyak Keunggulan, Pospay Ramaikan Persaingan Fintech

Jakarta: Hadirnya Pospay yang baru diluncurkan PT Pos Indonesia (persero) membuat persaingan pada industri teknologi keuangan (financial technology/fintech) semakin ketat. Pospay dinilai memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan pemain fintech lainnya. 
 
Lalu, apa itu Pospay? Pospay merupakan sebuah platform/channel digital berbasis rekening giro pos. Pospay memungkinkan penggunanya mengakses layanan giro pos, transaksi keuangan, maupun layanan Pos Indonesia lainnya secara mobile.
 
Pospay memberikan kemudahan dan fasilitas layanan transaksi keuangan lengkap secara mobile yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Misalnya, pembayaran berbagai tagihan (listrik pascabayar, telepon (rumah dan HP pascabayar), PDAM, cicilan motor, mobil, BPJS), pembelian pulsa telco, dan listrik prabayar/token.
 
Pospay juga bisa digunakan untuk pengiriman uang melalui layanan weselpos instan secara real time, pengelolaan keuangan melalui layanan giro pos, fitur scan QR Code Indonesian Standard (QRIS) untuk pembayaran/pembelian via merchant/micro payment dengan berbasis rekening giro pos, perencanaan keuangan, dan lain-lain.

Miliki Banyak Keunggulan, Pospay Ramaikan Persaingan Fintech
 
Direktur Bisnis Jaringan & Layanan Keuangan PT Pos Indonesia (Persero), Charles Sitorus menjelaskan keunggulan yang dimiliki Pospay. Pertama, Pospay bisa diakses melalui kantor pos terdekat. 
 
Artinya, pengguna tetap bisa mengakses aplikasi Pospay ini sekalipun tidak mempunyai ponsel pintar. Pihak kantor pos maupun agen pos akan membantu masyarakat yang ingin menggunakan Pospay. 
 
Selain itu, jika ada masalah atau penjelasan lebih lanjut, pengguna Pospay bisa berkonsultasi langsung dengan mengunjungi kantor Pos terdekat maupun agen Pos. Kehadiran kantor Pos yang banyak tersebar di berbagai penjuru wilayah Indonesia menjadi kekuatan utama Pospay. 
 
“Beda dengan (pemain fintech) yang lain. Tempat lain tidak punya kantor, jadi sulit kalau dimintai keterangan. Kalau kami ada. Ketika ada masalah, atau perlu kehadiran fisik, bisa ke kantor pos,” kata Charles, dikutip keterangan tertulis, Senin, 26 April 2021.
 
Hal ini bukan tanpa alasan. Sebab Pos Indonesia memang ingin menyasar masyarakat kelas menengah ke bawah yang selama ini belum memiliki akses layanan perbankan. Secara khusus, masyarakat di pedesaan. 
 
“Berbicara dengan orang yang non-bankable, masyarakat pasti membutuhkan layanan fisik. Itu sangat diperlukan,” kata Charles.
 
Miliki Banyak Keunggulan, Pospay Ramaikan Persaingan Fintech
(Direktur Bisnis Jaringan & Layanan Keuangan PT Pos Indonesia (Persero), Charles Sitorus. Foto: Renjana Pictures/Febri)
 
Tidak hanya itu, keunggulan bagi pengguna yang beprofesi sebagai pengusaha, atau pelaku UMKM, bisa melakukan transaksi lebih dari Rp10 juta. Keunggulan ini yang juga membuat Pos Indonesia ingin menyasar kaum milenial.
 
“Tidak seperti e-wallet yang cuma Rp10 juta,” katanya. 
 
Keunggulan Pospay semakin bertambah setelah pemerintah menerbitkan peraturan pemerintah (PP) nomor 46 tahun 2021 tentang pos, telekomunikasi, dan penyiaran (postelsiar) sebagai regulasi lanjutan dari UU nomor 11/2020 tentang cipta kerja. Dengan demikian, tenaga pos diizinkan untuk membuka tabungan pos. 
 
Meskipun masih baru diluncurkan, Pos Indonesia juga sudah memikirkan sejumlah inovasi yang akan diterapkan pada Pospay dalam waktu dekat. Misalnya, penambahan fitur layanan pembayaran e-tilang, berkoordinasi dengan Korlantas Polri, dan fitur isi ulang e-toll. 
 
“Semuanya dilihat dari situasi perkembangan. Jadi, kami berharap bisa mendisrupsi fintech. Jika selama ini fintech bisa terdisrupsi perbankan. Sekarang kebalikannya. Kami mendisrupsi fintech,” kata Charles, optimistis.
 

TRENDING  Simak Target Bank Mandiri Tahun 2025

Miliki Banyak Keunggulan, Pospay Ramaikan Persaingan Fintech
(Suasana grand launching Pospay. Foto: Renjana Pictures/Febri)

Tidak Akan ‘Bakar Uang’

Sejumlah pemain fintech pada umumnya kerap melakukan strategi bakar uang untuk memenangi persaingan. Namun, Pos Indonesia menegaskan tidak tertarik melakukan strategi itu.
 
“Kami tidak akan membakar uang. Kami lebih kepada layanan yang akan menyentuh ke masyarakat secara langsung,” ujar Charles.
 
Salah satunya ialah pendekatan pelayanan fisik dengan datang langsung ke kantor Pos terdekat. Hal ini menjadi tumpuan utama Pos Indonesia untuk melambungkan Pospay dalam memenangi persaingan ini.
 
“Kami tidak akan bertarung mengikuti model yang sudah ada. Kami bertarung membuat medan pertarungan sendiri dengan kekuatan networking yang dimiliki,” kata dia. 
 
Sosialisasi mengenai Pospay, kata Charles, akan dilakukan melalui media sosial yang sedang populer untuk menarik minat masyarakat, seperti Facebook, Instagram, hingga Tiktok. 
 
“Kami juga mendirikan booth untuk penjelasan yang lebih lanjut. Masyarakat bisa datang ke sana untuk bertanya-tanya. Bisa juga datang ke Kantor Pos. Semuanya khusus dilakukan di kota kedua dan ketiga,” ujar Charles.
 
Sebagai informasi, jumlah pengguna Pospay sudah mencapai 250 ribu orang hingga saat ini. Pospay bisa diunduh gratis melalui playstore dan appstore. Hingga akhir tahun, Pos Indonesia menargetkan jumlah pengguna Pospay bisa mencapai satu juta. 

Realisasi Penyaluran BST Capai 90 Persen

Selain fokus mensosialisasikan Pospay, Pos Indonesia juga tidak tertinggal untuk melaksanakan penyaluran program Bantuan Sosial Tunai (BST). Pos Indonesia mendapatkan amanah dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Sosial (Kemensos) untuk menyalurkan BST kepada 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh wilayah Indonesia. 
 
BST akan berakhir pada April 2021 ini. Untuk penyaluran tahap ketiga dan keempat yang berlangsung April, realisasi penyaluran sudah mencapai hampir 90 persen. Termasuk wilayah DKI Jakarta.
 
“Targetnya 10 juta KPM, dan dari 10 juta KPM, sudah mencapai 90 persen,” ujarnya.
 
Charles mengatakan, pihaknya masih menerima setiap data yang masuk secara bertahap. Dia juga memastikan Pos Indonesia tetap bekerja secara profesional menyalurkan BST meski dalam suasana puasa dan pandemi. 
 
Perihal data ganda, Charles mengakui pihaknya kerap menemukan data ganda penerima bansos di lapangan. Misalnya, ada beberapa nama KPM, namun memiliki nomor yang sama. Mengantisipasi hal seperti itu, Pos Indonesia selalu melakukan update data dan dilaporkan langsung ke Kemensos.
 
“Kami juga minta foto KTP dan foto fisik sebagai bukti. Sekarang, foto KTP dan langsung diperiksa kembali oleh Ditjen Dukcapil Kemendagri,” kata Charles.
 
Menurutnya, BST ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Bahkan, sebagian besar KPM yang memberikan apresiasi karena BST memberikan pengaruh besar selama pandemi ini.
 
Charles mengakui banyak KPM yang menanyakan alasan BST tidak diperpanjang. Ada juga yang meminta agar nominal bantuan BST yang saat ini Rp300 ribu per KPM, bisa ditingkatkan lagi selama puasa hingga Idul Fitri.
 
“Kami melihat masyarakat masih perlu dibantu. Sebab, masih banyak kondisi KPM yang mendadak menjadi tidak mampu karena pandemi ini,” ucapnya.
 
Dalam penyaluran BST, Charles menegaskan pihaknya, dalam hal ini juru bayar Pos menerapkan protokol kesehatan (prokes). Juru bayar menggunakan sarung tangan, masker, dan selalu membawa hand sanitizer. 
 
Miliki Banyak Keunggulan, Pospay Ramaikan Persaingan Fintech
(KPM penerima BST. Foto: Renjana Pictures/Febri)
 
Juru bayar juga memastikan para KPM tidak berkerumun ketika BST dibagikan. Nani, salah satu KPM, membenarkan hal tersebut.
 
“Mengambil BST harus menggunakan masker. Kalau tidak, pasti kena tegur,” kata Nani. 
 
Hal senada juga diungkapkan Mimih Yuningsih. Mimih mengungkapkan bahwa penyaluran BST juga berlangsung tertib. Prosesnya juga tidak dipersulit. 
 
“Tinggal siapin KTP dan Kartu Keluarga (KK) asli dan fotocopy. terus difoto,” kata Mimih.
 
Sebagai informasi, ada tiga cara yang dilakukan PT Pos Indonesia (persero) dalam menyalurkan BST, yakni penyaluran di Kantor Pos, menyambangi langsung rumah KPM, dan melalui komunitas.

TRENDING  Penuhi Kebutuhan Listrik Nasional, Bank Mandiri Gandeng HBAP

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Beritafintech.com

(ROS)

Check Also

Platform Fintech Mulai Tingkatkan Prioritas Kesetaraan Gender

Platform Fintech Mulai Tingkatkan Prioritas Kesetaraan Gender

Platform Fintech semakin meningkatkan prioritas kesetaraan gender dalam industri keuangan. Hal ini terlihat dari upaya mereka untuk memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan dan laki-laki dalam mengakses layanan keuangan. Dengan adanya langkah-langkah ini, diharapkan kesenjangan gender dalam bidang finansial dapat terus menyempit dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Selain itu, platform fintech juga berkomitmen untuk mendukung para wanita dalam membangun karir di dunia teknologi keuangan, sehingga dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan beragam

%site% | NEWS