Bank Asal Afrika, Tyme Group, Bersiap Ramaikan Industri Keuangan Indonesia

Bank Asal Afrika, Tyme Group, Bersiap Ramaikan Industri Keuangan Indonesia

ILUSTRASI. Teller menghitung uang di Bank Mega, Jakarta (12/3/2024). Bank asal Afrika, Tyme Group, yang tengah bersiap meluncur di Indonesia dengan fokus pembiayaan UMKM.

Beritafintech.com – JAKARTA. Industri keuangan tanah air bakal kembali diramaikan oleh masuknya perusahaan keuangan dari luar negeri. Adalah, bank asal Afrika, Tyme Group, yang tengah bersiap meluncur di Indonesia dengan fokus pembiayaan Usaha Mkro Kecil dan Menengah (UMKM).

Mengutip dari fintechnews.com, bank digital pertama di Afrika tersebut sedang bersiap untuk berekspansi ke Indonesia, menandai pasar keempatnya di luar negeri. Di Indonesia, Tyme akan meluncurkan solusi keuangan bagi pelaku usaha UKM, sebuah produk yang dilaporkan telah sukses di pasar lain.

Ekspansi ini menyusul peluncuran Tyme sebelumnya di Filipina sebagai GoTyme Bank yang telah mengumpulkan 3 juta pengguna dan simpanan sebesar PHP 17,3 miliar hingga Agustus tahun ini.

Baca Juga: Tingkatkan Bisnis, Modal Deutsche Bank di Indonesia Jadi Rp 10 Triliun

Hal tersebut pun telah dikonfirmasi oleh Timothy Delahunty yang memperbarui profil linkedin-nya dengan jabatan sebagai CEO GoTyme Capital Indonesia sejak  Oktober 2024. Ia juga membenarkan apa yang telah diberitakan oleh fintechnews.com.

Dalam sebuah postingannya, ia bilang pihaknya akan segera meluncur di Indonesia dengan menyediakan bisnis yang menyasar pada pasar UKM.

“Seperti dilansir oleh Fintech News Singapore kami akan segera meluncurkan pembiayaan bisnis yang fleksibel di salah satu pasar UKM paling dinamis di Asia Tenggara,” tulis Timothy dikutip, Rabu (9/10).

Hanya saja, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, bilang bahwa pihaknya belum mengetahui rencana masuknya Tyme ke Indonesia. Bahkan, ia bilang pembicaraan dengan OJK belum terjadi.

TRENDING  Pelaku Fintech Prioritaskan Keamanan Data, Bagaimana Pengguna Lindungi Data Pribadi?

Baca Juga: Citibank akan tutup bisnis kartu kredit di Indonesia, bank mana yang berminat beli?

“Nggak tahu tuh, belum jelas, kalau bank digital mestinya ke saya,” ujarnya.

Sebagai informasi, kabar rencana Tyme masuk Indonesia sudah terdengar pada April tahun ini.

Dalam wawancaranya dengan Dealstreetasia, Coenraad Jonker, CEO TymeBank bilang pilihan Indonesia sebagai pasar utama ditegaskan oleh pengalaman positif Jonker dengan regulator lokal dan komitmen negara untuk membuat layanan keuangan lebih mudah diakses.

Baca Juga: Teknis penutupan bisnis konsumer Citibank Indonesia belum ditetapkan

Kala itu, ia bilang pihaknya bermaksud untuk memperkenalkan produk Merchant Cash Advance di Indonesia sebelum akhir tahun ini. “Indonesia adalah pasar yang ideal untuk model kami,” ujarnya kala itu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Check Also

Ini daftar lengkap 158 fintech yang mengantongi izin dari OJK

Ini alasan fintech lending syariah jauh tertinggal dibanding pemain konvensional

Fintech lending syariah masih jauh tertinggal dibandingkan dengan pemain konvensional karena beberapa alasan utama. Pertama, masih minimnya pemahaman masyarakat tentang produk dan layanan keuangan syariah. Kebanyakan orang lebih familiar dengan sistem konvensional sehingga sulit untuk beralih ke fintech lending syariah. Kedua, regulasi yang belum mendukung perkembangan fintech lending syariah juga menjadi hambatan utama. Beberapa aturan yang ada cenderung lebih menguntungkan pemain konvensional daripada syariah, sehingga membuat para pelaku usaha enggan untuk berinvestasi di sektor ini. Selain itu, kurangnya kerjasama antara lembaga keuangan syariah dan fintech lending juga turut memperlambat pertumbuhan industri ini. Dibutuhkan sinergi yang kuat antara kedua pihak agar dapat memberikan layanan finansial yang komprehensif dan berkualitas bagi masyarakat. Meskipun demikian, potensi pasar untuk fintech lending syariah tetap besar dan masih perlu terus dikembangkan agar dapat bersaing secara sehat dengan pemain konvensional. Diperlukan upaya bersama dari semua pihak terkait untuk meningkatkan literasi keuangan syariah serta menciptakan regulasi yang mendukung pertumbuhan industri ini di masa depan

%site% | NEWS