Menilik Kinerja Penyaluran Pembiayaan Fintech Lending pada Kuartal I-2025

Menilik Kinerja Penyaluran Pembiayaan Fintech Lending pada Kuartal I-2025

ILUSTRASI. Direktur Marketing Maucash Indra Suryawan

Beritafintech.com – JAKARTA. Sejumlah perusahaan fintech peer to peer (P2P) lending mencatat pertumbuhan kinerja penyaluran pembiayaan pada kuartal I-2025.

Ambil contoh, PT Sahabat Mikro Fintek (Samir) menyampaikan adanya lonjakan pertumbuhan penyaluran pembiayaan pada kuartal I-2025. 

CEO Samir, Yonathan Gautama mengatakan perusahaan telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 500 miliar, tumbuh hampir tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Pertumbuhan ini cukup signifikan. Selain tingginya permintaan, penguatan kampanye pemasaran digital, perluasan channel distribusi, serta peningkatan kualitas user experience di aplikasi juga memberikan dampak positif,” ujar Yonathan kepada Kontan, Kamis (10/4).

Yonathan bilang pihaknya juga mengembangkan sistem penilaian kredit berbasis data alternatif dan big datauntuk mendorong tingkat persetujuan pembiayaan. Di saat yang sama, kemitraan strategis dengan platform digital turut memperluas akses pendanaan ke lebih banyak pengguna.

Baca Juga: Pinjaman di Atas Rp 2 Miliar di Fintech Lending akan Wajib Pakai Agunan

Melihat tren pertumbuhan yang kuat di awal tahun, Samir menargetkan total penyaluran pembiayaan mencapai lebih dari Rp 2 triliun sepanjang 2025. Target ini ditopang oleh strategi ekspansi ke segmen dan wilayah baru yang sedang dijalankan.

Untuk mendukung pencapaian target tersebut, Samir telah menyiapkan sejumlah langkah strategis. Di antaranya memperluas jaringan mitra dan kanal digital, meningkatkan efisiensi proses penilaian kredit, hingga meluncurkan produk inklusif serta mendorong literasi keuangan di masyarakat.

TRENDING  Mencapai Kemerdekaan Finansial: Umur Ideal dan Tips untuk Mencapainya

PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) menyampaikan telah menyalurkan akses permodalan senilai Rp 28 triliun hingga awal April 2025.

VP of PR Amartha, Harumi Supit, menjelaskan bahwa jumlah tersebut adalah data kumulatif selama Amartha bertransformasi dari koperasi ke industri fintech lending.

“Permodalan tersebut disalurkan kepada lebih dari 2,8 juta pelaku UMKM akar rumput di berbagai wilayah Indonesia,” kata Harumi kepada Kontan, Kamis (10/4).

Harumi bilang, kinerja positif ini diperoleh seiring dengan fokus perusahaan pada pengembangan infrastruktur layanan keuangan digital bagi segmen UMKM akar rumput di Indonesia. 

Di sisi lain, perusahaan juga terus berupaya untuk mengoptinalkan tata kelola perusahaan yang prudent, sehingga diharapkan dapat memperoleh kinerja yang positif.

“Kami memanfaatkan platform digital berbasis AI, yang dipadukan dengan pendampingan lapangan untuk memastikan kualitas pembiayaan,” tuturnya.

Sementara itu, perusahaan fintech peer to peer (P2P) lending, PT Astra Welab Digital Arta (Maucash) mengklaim adanya pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 23% YoY pada kuartal I-2025.

Baca Juga: Pajak Fintech P2P Lending dan Kripto Hasilkan Rp 4,44 Triliun Per Februari 2025

Direktur Marketing Maucash, Indra Suryawan, mengatakan pencapaian tersebut juga lebih tinggi 12% dari target yang telah ditetapkan perusahaan untuk kuartal pertama tahun ini.

“Kami berhasil memenuhi target bisnis kami, bahkan pencapaian kami lebih tinggi 12% dari target yang ditetapkan,” ujar Indra kepada Kontan, Jumat (11/4).

Menurut Indra, momentum libur panjang akhir tahun hingga Lebaran menjadi salah satu faktor yang mendorong lonjakan permintaan pembiayaan. Di saat yang sama, Maucash juga memperluas distribusi pembiayaan ke wilayah di luar Pulau Jawa.

TRENDING  Prudential Indonesia Ajak Masyarakat Bangun Gaya Hidup Sehat, Hijau & Kuat Finansial

Di sepanjang tahun ini, Maucash membidik pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 30% dibandingkan capaian sepanjang tahun 2024. 

Untuk mencapai target tersebut, Maucash juga telah menerapkan strategi, seperti ekspansi wilayah, optimalisasi layanan dan proses, serta kolaborasi erat dengan funder. Salah satu pendekatan yang dijalankan adalah peningkatan limit pencairan bagi borrower eksisting yang memiliki histori pembayaran baik.

“Langkah ini kami ambil untuk para loyal borrower, agar kami dan para funder dapat meningkatkan jumlah borrower serta jumlah pencairan secara bersamaan dengan risiko yang seminimal mungkin,” tuturnya.

Fintech peer to peer (P2P) lending Modalku menyampaikan, Grup Modalku telah menyalurkan pendanaan lebih dari Rp 70,5 triliun hingga kuartal I-2025. 

Country Head Modalku Indonesia Arthur Adisusanto mengatakan, dana tersebut disalurkan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui lebih dari 5,2 juta transaksi di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

“Kami mencatatkan tingkat penyaluran yang stabil dan sejalan dengan tren pada periode yang sama di tahun sebelumnya,” kata Arthur kepada Kontan, Jumat (11/4).

Arthur menambahkan, kepercayaan dari pelaku UMKM menjadi salah satu faktor utama yang menjaga kinerja Modalku tetap konsisten. Di sisi lain, tingkat risiko kredit macet atau TWP90 Modalku tercatat stabil di kisaran 0,48% dan tetap berada di bawah 1% sepanjang tahun berjalan.

Sama seperti perusahaan lainnya, Modalku juga telah menyusun sejumlah strategi untuk mengoptimalkan kinerja. Di antaranya, dengan memperluas jangkauan ke berbagai sektor ekonomi yang memiliki potensi pertumbuhan positif dan melanjutkan dukungan bagi UKM yang telah dilayani perusahaan.

TRENDING  Akuisisi Multifinance, Fintech Lending Berupaya Perluas Cakupan Bisnis

“Kami juga membuka peluang bagi sektor-sektor potensial lainnya seperti kemitraan strategis dengan partner/asosiasi yang membutuhkan akses pendanaan. Dengan demikian, kami turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif,” tuturnya.

Baca Juga: Outstanding Pembiayaan Fintech P2P Lending Capai Rp 80,07 Triliun per Februari 2025

Selanjutnya: Hingga 2024, Grup MIND ID TTuntaskan Lahan Reklamasi Tambang Seluas 7.200 Hektare

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok 14-15 April, Siaga Hujan Sangat Lebat di Daerah Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Check Also

Rencana OJK Batasi Lender Individu Non Profesional di Fintech Tuai Pro dan Kontra

Masih Banyak Diadukan, Fintech Perkuat Kualitas Penagih

Fintech merupakan solusi yang semakin banyak digunakan untuk memperkuat kualitas penagih. Dengan adanya teknologi yang canggih, proses penagihan menjadi lebih efisien dan transparan. Namun, masih banyak diadukan terkait dengan praktik penagihan yang kurang etis. Oleh karena itu, perlu adanya regulasi yang ketat agar fintech dapat memberikan layanan yang berkualitas dan aman bagi para pengguna

%site% | NEWS