PPI Jepang Dorong Pengembangan Fintech Ramah UMKM

PPI Jepang Dorong Pengembangan Fintech Ramah UMKM

Jakarta: Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang mendorong pengembangan pembiayaan berbasis teknologi informasi (fintech) yang ramah terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). PPI Jepang berharap perusahaan fintech semakin memodernisasi model pembiayaannya agar lebih memudahkan UMKM berkembang. Apalagi di tengah pandemi covid-19 belakangan ini.
 
“Mendorong semakin banyaknya perusahaan fintech yang memberikan pengurangan biaya operasional melalui penerapan suku bunga yang lebih rendah bagi UMKM,” kata Ketua Umum PPI Pusat Jepang, Yudi Ariesta Chandra, melalui keterangan tertulis, Senin, 14 Desember 2020.
 
Selain itu, perusahaan fintech juga didorong untuk menyediakan transfer dan tanda tangan digital gratis. Pemberian diskon tagihan bulanan perlu diperbanyak, termasuk penerapan merchant discount rate (MDR) sebesar 0%. 

“Dan jangan lupa, penyediaan layanan konsultasi keuangan gratis,” ujar mahasiswa program S3 Jurusan Disaster Nursing di University of Kochi ini.
 
Yudi menambahkan perlu dipikirkan agar lembaga pemeringkat UMKM, pemerintah daerah, dan kementerian terkait untuk mempertimbangkan aspek sosial lingkungan dalam menilai UMKM dan jaminan privasi pengguna layanan. Menurutnya, pemerintah perlu memperkuat kebijakan digital financial literacy.
 
“Mempercepat program pemerataan akses internet di luar Jawa. Mengoptimalkan sosialisasi keuntungan layanan fintech untuk UMKM,” kata Yudi.
 
PPI Jepang mengadakan lokakarya bertema Gagasan Pemulihan Ekonomi Pasca-Pandemik di Indonesia, kemarin. Lokakarya ini diharapkan bisa memberi masukan untuk pemulihan ekonomi pasca-pandemi covid-19.
 
Baca: Fintech Bisa Berperan Besar saat Pandemi Usai
 
Ketua PPI Jepang Komisariat University of Tokyo, Eman Adhi Patra, menjelaskan pemerintah perlu memperkuat akses internet yang masih belum menjangkau seluruh Indonesia. Menurutnya, hambatan utama UMKM adalah seputar akses pembiayaan ekspor dan perdagangan. 
 
Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang, Heri Akhmadi, berharap PPI dapat menyumbangkan gagasan untuk pemulihan ekonomi Indonesia. “Kita berharap hasil penelitian tidak hanya numpuk di rak, tapi bisa diwujudkan dalam praktik di lapangan”, ujar Heri.
 
Wakil Dubes RI untuk Jepang, Tri Purnajaya, berharap Indonesia mampu memanfaatkan kemitraan dengan Jepang untuk meningkatkan nilai tambah. Seperti, meningkatakn ekspor dan investasi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Beritafintech.com

TRENDING  Jangan Tertipu yang Ilegal, Ini 98 Pinjol Legal Resmi Terdaftar OJK November 2024

(UWA)

Check Also

Menjaga Nadi Finansial di Era Digital

Menjaga Nadi Finansial di Era Digital

Dalam era digital yang terus berkembang, penting bagi kita untuk menjaga nadi finansial agar tetap sehat dan stabil. Berbagai teknologi baru telah memudahkan kita dalam mengelola keuangan, namun juga menuntut kedisiplinan dan kehati-hatian yang lebih tinggi. Dengan adanya aplikasi-aplikasi finansial dan layanan perbankan digital, kita harus bijak dalam menggunakannya agar tidak terjebak dalam pola konsumtif yang berlebihan. Menjaga nadi finansial bukan hanya soal memiliki uang banyak, namun juga tentang bagaimana cara mengelolanya dengan baik demi masa depan yang lebih cerah. Jadi, mari bersama-sama belajar untuk menjadi pintar dalam mengatur keuangan di era digital ini!

%site% | NEWS