Lebih dari 50% Lansia di Indonesia Belum Merdeka Finansial

Lebih dari 50% Lansia di Indonesia Belum Merdeka Finansial

Jakarta: Bulan Agustus identik dengan semangat kemerdekaan bangsa. Namun, di era modern, ada satu bentuk kemerdekaan yang tak kalah penting untuk diperjuangkan adalah kemerdekaan finansial.
 
Bukan lagi berjuang di medan perang, melainkan di “medan ekonomi”. Banyak masyarakat Indonesia masih harus berjuang memenuhi kebutuhan hidup, menghadapi tekanan utang, hingga dihantui ketidakpastian masa depan.

Lansia Indonesia belum mandiri secara finansial

Menurut laporan Statistik Penduduk Lanjut Usia 2023 dari Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 53,9 persen lansia di Indonesia masih harus bekerja karena keterbatasan finansial. Ironisnya, hanya sekitar 5 persen lansia yang bisa hidup dari uang pensiun.
 
Tak hanya itu, masih sedikit lansia yang memiliki tabungan atau perlindungan finansial memadai. Hal ini membuat masa tua menjadi rentan, padahal seharusnya menjadi masa menikmati hasil kerja keras di usia produktif.
 

Pentingnya mindset dan perencanaan keuangan

Head of Corporate Communications Allianz Life Indonesia Wahyuni Murtiani menegaskan bahwa kunci kemerdekaan finansial bukan hanya soal kondisi ekonomi, tetapi juga soal pola pikir dan persiapan.

“Di tengah kondisi ekonomi yang pelik, merdeka secara finansial terlihat hanya sebatas angan-angan yang sulit untuk dikejar. Namun, masalah utama ini pada dasarnya disebabkan oleh mindset dan persiapan pengelolaan finansial yang tepat,” jelas Wahyuni dalam keterangan tertulis dikutip Selasa, 19 Agustus 2025.
 
Allianz pun secara konsisten mengadakan edukasi keuangan, salah satunya melalui acara Ngobrol Bareng Allianz Citizens (NgobrAZ) dengan tema “Financial Independence at 50: Real Life or Fantasy”.

TRENDING  Separuh Nasabah Fintech Ini Pinjam Uang untuk Kebutuhan Pendidikan

Apa itu kemerdekaan finansial?

Menurut Annisa Steviani, certified financial planner, kemerdekaan finansial bukan sekadar soal uang, melainkan kebebasan menentukan gaya hidup tanpa tekanan ekonomi.
 
Kemerdekaan finansial berarti seseorang bebas dari utang, memiliki rumah atau tempat tinggal, punya dana darurat, memiliki asuransi, tetap sehat fisik, mental, dan finansial, hingga bisa hidup nyaman meski tidak lagi bekerja.

3 pilar penting mencapai kemerdekaan finansial

Annisa menekankan ada tiga komponen utama yang harus dipenuhi agar seseorang bisa merdeka secara finansial di masa pensiun.
 
Pertama adalah aset yang dikumpulkan dan diinvestasikan di usia produktif. Kedua,
pendapatan pasif yang dihasilkan dari investasi dan digunakan di masa pensiun. Ketiga, paling penting adalah asuransi yang akan memberikan perlindungan untuk aset yang dimiliki.
 
Meski tantangan ekonomi nyata, kemerdekaan finansial bukanlah mimpi mustahil. Dengan mindset yang tepat, disiplin mengatur keuangan, serta memanfaatkan instrumen investasi dan perlindungan, siapa pun bisa mencapai masa tua yang tenang dan sejahtera.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(ANN)

Check Also

Bank Jago Ubah Susunan Komisaris dan Direksi, Berikut Susunannya

Bank Jago Ubah Susunan Komisaris dan Direksi, Berikut Susunannya

Bank Jago telah mengumumkan perubahan susunan komisaris dan direksi yang akan membawa perubahan besar dalam strategi perusahaan ke depan. Dengan susunan baru ini, Bank Jago siap untuk terus berkembang dan memberikan layanan terbaik kepada nasabahnya. Para pemegang saham pun antusias menyambut perubahan ini, menunjukkan keyakinan mereka terhadap visi dan misi Bank Jago ke depan. Dengan komitmen yang kuat dari seluruh anggota komisaris dan direksi, Bank Jago siap untuk meraih kesuksesan yang lebih besar lagi di masa mendatang

%site% | NEWS