Daftar Bunga Simpanan Terbaru di Bank Digital, Siapa yang Paling Tinggi?

Daftar Bunga Simpanan Terbaru di Bank Digital, Siapa yang Paling Tinggi?

ILUSTRASI. Suku bunga yang trennya mendaki membuat bank-bank digital sulit untuk menurunkan suku bunga simpanannya.

Beritafintech.com-JAKARTA. Sejumlah bank digital menawarkan suku bunga simpanan yang tinggi. Apalagi, tren suku bunga tengah mendaki.

Yang terbaru ada Superbank yang menawarkan suku bunga tabungan Celengan by Superbank hingga sebesar 10% per tahun. Produk ini diluncurkan pada April lalu dan merupakan suku bunga simpanan tertinggi di industri perbankan saat ini, mengalahkan suku bunga deposito Krom Bank yang sebesar 8,75%.

Saat ini jika dilihat berdasarkan suku bunga deposito per 09 Mei 2024, yang tertinggi masih dipegang oleh Krom Bank, disusul Bank Neo Commerce yang menawarkan bunga deposito sampai 8% per tahunnya. Adapun Seabank menawarkan suku bunga deposito sebesar 6% per tahun.

Screenshot 2024-05-09 174117.png
Sumber: Website masing-masing bank

Dari sisi bunga tabungan yang tertinggi saat ini dipegang oleh Superbank, disusul oleh Allo Bank yang menawarkan bunga tabungan sebesar 6,5% per tahun melalui produk tabungannya Allo Grow. Sementara Krom Bank menawarkan bunga tabungan sampai 6% per tahun.

Baca Juga: Masuk Radar Investor Baru, Right Issue BBYB Berpotensi Raup Dana Rp 1,23 Triliun

Sebelumnya Direktur Utama Superbank Tigor M Siahaan mengatakan, kehadiran Celengan by Superbank ini merupakan inoveasi yang diciptakan dengan pertumbangan kebutuhan finansial nasabah yang terus berkembang sejalan dengan gaya hidup yang beragam.

“Kehadiran produk tabungan ini merupakan capaian penting bagi Superbank dan menunjukkan komitmen kami dalam menyediakan layanan dan memperluas jangkauan nasabah,” kata dia belum lama ini.

Sementara itu dari 10 bank digital, sebanyak dua bank di antaranya sudah mengambil kebijakan untuk menurunkan suku bunga simpanan deposito dan tabungannya tahun ini.

TRENDING  Alibaba-Backed Fintech Akulaku Secures HSBC Financing, Aims for Double-Digit Growth

Ambil contoh PT Bank Jago Tbk, yang telah mengumumkan penurunan suku bunga deposito dan produk tabungannya Kantong Terkunci sejak 02 Mei 2024. 

Bank Jago menurunkan 75 bps untuk bunga deposito menjadi 4,25% dari sebelumnya 5%. Sementara suku bunga tabungan Kantong terkunci 5% jadi 4,25%, tabungan terkunci turun 50 bps menjadi 4,25% dari sebelumnya 4,75%.

Direktur Kepatuhan & Corporate Secretary Bank Jago, Tjit Siat Fun, menyampaikan kebijakan untuk menurunkan suku bunga simpanan ini merupakan upaya Bank Jago dalam menurunkan beban bunganya.

“Kami optimis dengan memanfaatkan ekosistem yang ada, pertumbuhan DPK Bank Jago akan tetap tumbuh. Kami juga akan terus memperluas dan memperkuat ekosistem yang ada,” kata dia belum lama ini.

Selain Bank Jago ada Bank Neo Commerce (BNC) yang juga telah melakukan penurunan bunga depositonya. Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Bisnis BNC Aditya Windarwo kepada Kontan. 

“Kami sudah turunkan pelan-pelan bunga deposito untuk tenor di bawah 12 bulan sebesar 25 bps, untuk tenor tiga dan enam bulan. Dalam waktu dekat ini akan kami lakukan penurunannya untuk tabungan juga,” kata dia.

Meski begitu, Aditya bilang, bunga deposito 8% per tahun atau 12 bulan masih tetap berlaku, namun memang jumlah nasabah yang menaruh dananya di deposito ini tidaklah banyak.

“Hanya yang punya dana besar yang menaruh dananya di deposito yang 8% ini,” kata dia.

Baca Juga: Beban Bunga Tinggi Menggerus Laba Sejumlah Bank pada Kuartal I

Dengan penurunan suku bunga simpanan tersebut, Aditya mengatakan, Bank BNC akan lebih fokus memperbesar dana murah (CASA) tahun ini, untuk menekan cost of fund berada di bawah level 6% pada 2024.

TRENDING  Izin TaniFund Dicabut, Cek Daftar Pinjol Legal OJK 2024, Jauhi Pinjol Ilegal Berikut

Aditya menjelaskan tren perkembangan komposisi deposito dan dana murah di BNC. Pada tahun 2021 komposisi deposito menguasai dari total dana pihak ketiga (DPK) yakni mencapai 96%, sementara komposisi CASA hanya 4%. Alhasil ini membuat cost of fund BNC mencapai level 9%.

“Ini mulai menurun, tahun 2023 lalu cof kita sudah di kisaran 6,2%, dan komposisi dana murah sebanyak 25-27% dari total DPK, ini kami mau terus genjot agar cof bisa murah,” jelas Aditya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Check Also

Pesan OJK, Pertimbangkan Hal Ini Sebelum Meminjam di Fintech Lending

Porsi Pembiayaan Fintech Lending ke Sektor Produktif Capai 34,48% per September 2025

Menurut data terbaru, pertumbuhan porsi pembiayaan fintech lending ke sektor produktif telah mencapai 34,48% per September 2025. Angka ini menunjukkan bahwa semakin banyak pelaku usaha yang memanfaatkan layanan pembiayaan dari fintech untuk mengembangkan bisnis mereka. Hal ini juga menandakan bahwa sektor produktif semakin diakui dan didukung dalam mendapatkan akses pembiayaan yang mudah dan cepat melalui platform fintech. Dengan adanya pertumbuhan yang signifikan ini, diharapkan dapat mendorong perkembangan ekonomi serta memberikan dampak positif bagi pertumbuhan bisnis di Indonesia

%site% | NEWS