Pasar Finansial Indonesia Semakin Tak Menarik di Mata Asing

Pasar Finansial Indonesia Semakin Tak Menarik di Mata Asing

Selasa, 05 Agustus 2025 | 06:00 WIB

[ILUSTRASI. IHSG Masih Lesu-Suasana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (4/8/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih lesu pada penutupan perdagangan Senin, 4 Agustus 2025. Mengutip data RTI Business, IHSG anjlok 73,12 poin atau setara 0,97% ke level 7.464,64. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak fluktuatif dari level 7.448,04 ke 7.560,05. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/04/08/2025]

Reporter: Chelsea Anastasia, Rilanda Virasma | Editor: Rizki Caturini

Beritafintech.com – JAKARTA. Dana asing menguap dari pasar keuangan domestik. Kombinasi tekanan eksternal dan fundamental domestik yang lemah menjadi penyebab utama arus modal asing menjauh dari pasar saham dan obligasi Indonesia. 

Pada periode 28–30 Juli 2025, Bank Indonesia (BI) mencatat total capital outflow investor asing Rp 16,24 triliun. Jual bersih di pasar saham Rp 2,27 triliun, di pasar Surat Berharga Negara (SBN) Rp 1,37 triliun serta Rp 12,6 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).  Sementara sejak awal 2025, dana asing keluar dari saham Rp 58,69 triliun dan Rp 77,39 triliun dari SRBI. Asing hanya net buy di SBN segede Rp 59 triliun.  

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Sudah berlangganan? Masuk

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

Berita Terbaru

Harga Energi Global Tertekan Kelebihan Pasokan

| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 08:00 WIB

Harga Energi Global Tertekan Kelebihan Pasokan

Harga minyak WTI terkoreksi 1,52% secara harian ke level US$ 60,551 per barel. Minyak Brent juga turun 1,51% ke level US$ 64,227 per barel.

TRENDING  Ini Alasan BPKH Mengganti Dirut & Komut Bank Muamalat yang Belum Ada Setahun Menjabat

Deteksi Kesiangan

| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 07:05 WIB

Deteksi Kesiangan

Kasus kontaminasi Cesium 137 dari pabrik peleburan besi di Cikande Banten menjadi masukan penting pemerintah untuk mengamankan masyarakat.

Gaspol Investasi Demi Laju Ekonomi 8%

| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 07:00 WIB

Gaspol Investasi Demi Laju Ekonomi 8%

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) harus berorientasi ekspor agar Indonesia tidak sekedar menjadi pasar investor global.​

Wholesale Topang Pembiayaan Syariah

| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Wholesale Topang Pembiayaan Syariah

Segmen wholesale alias korporasi dan komersial masih jadi penopang pertumbuhan kredit dan pembiayaan tersebut, termasuk pada bank syariah. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler

Check Also

Pesan OJK, Pertimbangkan Hal Ini Sebelum Meminjam di Fintech Lending

Penyaluran Pinjaman Fintech Lending Syariah Hanya Rp 780 Miliar per Agustus 2025

Menurut data terbaru, penyaluran pinjaman fintech lending syariah hanya mencapai Rp 780 miliar per Agustus 2025. Meskipun angka ini tergolong rendah dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya, namun tingkat keterlibatan masyarakat dalam produk keuangan syariah terus meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa minat dan kepercayaan masyarakat terhadap layanan keuangan berbasis syariah semakin berkembang di Indonesia. Diharapkan dengan adanya peningkatan kesadaran akan pentingnya menggunakan produk keuangan syariah, penyaluran pinjaman fintech lending syariah dapat terus meningkat dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi seluruh lapisan masyarakat

%site% | NEWS