OJK Yakin Target Pembiayaan Fintech Lending untuk Sektor Produktif dan UMKM Tercapai

Masih di Bawah Target, Porsi Pembiayaan Fintech Lending ke Produktif Sebesar 33,83%

ILUSTRASI. Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman.

Beritafintech.com – JAKARTA. Porsi penyaluran pembiayaan fintech peer to peer (P2P) lending ke sektor produktif atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) per Agustus 2025 masih di bawah target yang tertuang dalam Roadmap Pengembangan dan Penguatan Industri Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) periode 2023–2028. Dalam roadmap, target untuk porsi pembiayaan produktif harus mencapai 40%-50% dalam rentang waktu 2025 hingga 2026.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan penyaluran pembiayaan fintech lending ke sektor produktif atau UMKM mencapai Rp 29,64 triliun per Agustus 2025.

Baca Juga: Outstanding Pembiayaan Fintech P2P Lending Capai Rp 87,61 Triliun per Agustus 2025

“Porsinya sebesar 33,83% dari total outstanding pembiayaan industri fintech lending,” ungkapnya dalam lembar jawaban tertulis RDK OJK, Senin (13/10/2025).

Agusman meyakini bahwa porsi pembiayaan fintech lending ke sektor produktif masih memiliki potensi untuk bertumbuh, seiring terbitnya Peraturan OJK (POJK) Nomor 19 Tahun 2025 tentang Kemudahan Akses Pembiayaan Kepada UMKM.

“POJK itu diharapkan dapat memperluas dan mempermudah akses pembiayaan bagi pelaku UMKM, termasuk melalui peran aktif penyelenggara fintech lending, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian, tata kelola yang baik, serta manajemen risiko yang memadai,” kata Agusman.

TRENDING  Simak Target Bank Mandiri Tahun 2025

Baca Juga: Sejumlah Tantangan Ini Dapat Menekan Perolehan Laba Industri Fintech Lending

Secara keseluruhan, OJK mencatat outstanding pembiayaan fintech P2P lending mencapai Rp 87,61 triliun per Agustus 2025. Nilai itu tercatat tumbuh sebesar 21,62% secara Year on Year (YoY).

Adapun tingkat risiko kredit macet secara agregat atau TWP90 fintech P2P lending per Agustus 2025 tercatat sebesar 2,60%. 

Baca Juga: Pembiayaan Fintech P2P Lending Tumbuh Makin Melambat Dalam Beberapa Bulan Terakhir

Selanjutnya: Cold Stone x Genshin Impact: Kolaborasi Cita Rasa dan Fantasi

Menarik Dibaca: Redmi Note 15 Meluncur dengan Baterai Raksasa 7000 mAh, Awet Dipakai Berhari-hari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Check Also

Industri Fintech Indonesia Memasuki Fase Kematangan, Pertumbuhan Bisnis dan Tata Kelola Menguat

Industri Fintech Indonesia Memasuki Fase Kematangan, Pertumbuhan Bisnis dan Tata Kelola Menguat

Industri Fintech Indonesia kini telah memasuki fase kematangan yang ditandai dengan pertumbuhan bisnis yang pesat dan tata kelola yang semakin kuat. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah perusahaan fintech yang beroperasi di Indonesia serta adopsi teknologi finansial yang semakin luas di masyarakat. Dengan regulasi yang semakin jelas dan dukungan dari pemerintah, industri fintech di Indonesia diprediksi akan terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian negara

%site% | NEWS