Pendidikan Literasi Finansial Dapat Masuk di Intrakurikuler, Kokurikuler hingga Ekstrakurikuler

Pendidikan Literasi Finansial Dapat Masuk di Intrakurikuler, Kokurikuler hingga Ekstrakurikuler

Jakarta:  Panduan Literasi Finansial yang diterbitkan Kemendikbudristek (kini Kemendikdasmen dan Kemendiktisaintek) dapat menjadi pedoman bagi publik, terutama warga sekolah di jenjang dasar dan menengah, dalam menerapkan pendidikan literasi finansial. Melalui panduan ini, sekolah dapat pula menemukan inspirasi strategi pengintegrasian pendidikan tersebut dalam kebijakan dan budaya satuan pendidikan.
 
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo mengatakan, para pendidik dapat menerapkan pendidikan literasi finansial dengan mudah pada intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Sekolah dapat memanfaatkan sumber daya yang ada saat menerapkannya.
 
“Panduan ini juga memberikan contoh praktik baik yang dapat dilakukan pemerintah daerah, pengawas sekolah, lembaga pelatihan, lembaga swadaya masyarakat, orang tua, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mendukung implementasi pendidikan literasi finansial,” kata Anindito dalam keterangannya di Jakarta.

Praktik Literasi Keuangan di Sekolah

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat, Rita Hastarita, mengungkapkan beberapa inisiatif yang dilakukan dalam pendidikan literasi finansial. “Kami menyiapkan APBD yang relevan, membuat in-house training setiap tiga bulan sekali sejak 2023, memfasilitasi penyaluran dan penyusunan bahan ajar literasi finansial, pembelian buku bacaan di perpustakaan, mengaktifkan MGMP, dan bermitra dengan berbagai pemangku kepentingan terkait seperti Bank Indonesia Wilayah Kalimantan Barat,” kata Rita.
Kepala SMAN 3 Pontianak, Moh. Ikhwan menyampaikan, penerapan Pendidikan Literasi Finansial di sekolahnya. “Kami menekankan prinsip kolaborasi dan sesuai tantangan lokal. Sekolah kami berkolaborasi dengan mitra-mitra yang relevan dan membantu kami menciptakan solusi,” terang Ikhwan.
 
Ikhwan menjelaskan contoh praktik baik sekolahnya yang bekerja sama dengan Bank Sampah Rosella untuk menjawab tantangan kebersihan lingkungan. Warga sekolah mendaur ulang sampah di sekitar sekolah menghasilkan produk dengan nilai ekonomi. Hasil penjualan produk kemudian dimanfaatkan sebagai kas kelas. Menurutnya, projek ini bukan sekadar mengidentifikasi masalah, tetapi projek untuk menciptakan solusi sesuai konteks lokal.
 
Guru SMA Garuda Cendekia Jakarta, Nurliza Noviyanti juga membagikan praktik baiknya. Sekolahnya sudah menerapkan pendidikan literasi finansial dalam berbagai mata pelajaran.
 
“Contohnya dalam Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila, kami menyelipkan pelajaran tentang bahaya pinjaman dan judi online. Hal ini berkaitan dengan ketahanan nasional. Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, anak-anak berkunjung ke pasar untuk mempelajari teknik tawar-menawar atau negosiasi,” jelasnya.
 
Nurliza juga menjelaskan penerapan Pendidikan Literasi Finansial dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5), “Anak-anak menjual pupuk kompos yang berasal dari limbah dapur dan kotoran hewan. Dalam penjualan, mereka juga harus memikirkan beban lainnya, termasuk modal. Dari proyek ini, mereka belajar bagaimana menghasilkan laba dari barang yang dianggap tidak bernilai,” terang Nurliza.
 
Kemendikburistek mendorong keterlibatan dan peran aktif berbagai pihak untuk menggerakan pendidikan literasi finansial dalam Kurikulum Merdeka. Publik dapat mengakses dan mempelajari lebih lanjut Panduan Literasi Finansial melalui Menu Rujukan pada laman kurikulum.kemdikbud.go.id dan Platform Merdeka Mengajar.
 

TRENDING  Sarana Multigriya Finansial (SMF) Siapkan Dana untuk Lunasi Pokok dan Bunga Obligasi

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Beritafintech.com

(CEU)

Pendidikan literasi finansial bisa diselipkan ke dalam kurikulum sekolah, baik sebagai mata pelajaran intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler. Melalui pendidikan‍ ini, siswa akan ​belajar tentang bagaimana⁢ mengelola⁣ keuangan secara bijaksana, mengerti pentingnya investasi, mengenali sumber pemasukan dan pengeluaran, serta memahami risiko keuangan. Dengan memasukkan literasi finansial ke dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, diharapkan siswa dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan ekonomi di masa depan. Selain itu, pemahaman yang baik tentang keuangan juga akan membantu siswa untuk menjadi individu⁣ yang lebih mandiri dan bertanggung jawab dalam mengelola keuangan pribadi mereka.

Check Also

Rencana BTN Akuisisi Bank Syariah Sudah Sampai Tahap Finalisasi

Rencana BTN Akuisisi Bank Syariah Sudah Sampai Tahap Finalisasi

Welcome to our blog!

Here at Amazing Adventures, we are dedicated to bringing you the latest news and updates on all things travel. Whether you're a seasoned globetrotter or planning your first trip abroad, our team of experts is here to provide you with tips, recommendations, and inspiration for your next adventure.

Stay tuned for exciting travel stories, destination spotlights, packing guides, and much more. Join us as we explore the world one trip at a time!

%site% | NEWS