Dampak Tekanan Finansial dari Sisi Psikologis

Dampak Tekanan Finansial dari Sisi Psikologis

Jakarta: Selama pandemi ini, banyak orang yang mengalami masalah finansial. Mungkin ada yang di-PHK, gajinya dipotong, usahanya bangkrut dan masih banyak lagi.

Hal ini dapat menyebabkan tekanan finansial yang memengaruhi psikologis seseorang. Apa sih yang dimaksud dengan tekanan finansial ini?

The Financial Health Institute mendefinisikan stres finansial atau keuangan sebagai “suatu kondisi yang terjadi akibat dari peristiwa keuangan dan atau ekonomi yang menciptakan kecemasan, kekhawatiran, atau rasa kelangkaan, dan disertai dengan respons stres fisiologis.”

Penelitian yang muncul menghubungkan tekanan finansial dengan kesehatan mental. Sebuah studi tahun 2014 dari Universitas Yale mengeksplorasi gagasan bahwa beberapa “masalah kesehatan mental” terjadi karena masalah uang.

Annie Harper, PhD, antropolog dan peneliti dibalik penelitian tersebut mencatat bahwa mayoritas peserta terlilit utang dan sangat stres karena utang tersebut.

Utang memiliki dampak negatif yang kuat pada kesehatan mental, dan dia menyarankan bahwa jika masalah keuangan seseorang diselesaikan, masalah lain mungkin juga akan terpecahkan.

Dalam kehidupan sehari-hari, tekanan finansial dapat berdampak negatif pada keputusan keuangan kamu. Ini dapat menyebabkan pengeluaran berlebihan atau pengeluaran yang sangat kurang.

keuangan
(Ambil napas tiga kali secara dalam sebelum kamu memutuskan menghabiskan uang yang akan kamu keluarkan. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)

Ini serupa dengan situasi dimana seseorang dapat makan secara emosional atau sangat membatasi diet mereka karena stres, efek yang sama terjadi dengan uang.

Seseorang mungkin menemukan kenyamanan dalam “terapi ritel” yaitu menghabiskan uang tanpa berpikir untuk membeli barang-barang yang tidak penting.

Hal serupa juga bisa terjadi dengan menemukan kelegaan dalam membatasi pengeluaran mereka ke titik dimana mereka mengontrol kebutuhan dasar seperti membatasi asupan makanan mereka untuk menghemat uang. Namun, dalam jangka panjang, kedua ekstrem itu bisa berbahaya.

TRENDING  OJK Cabut Izin Usaha Fintech TaniFund, Ini Kata AFPI

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi ini adalah memasukkan gaya hidup kesehatan finansial ke dalam hidup kamu.

Financial Health Network mendefinisikan ini sebagai hubungan dinamis sumber daya keuangan dan ekonomi seseorang ketika diterapkan atau berdampak pada keadaan fisik, mental, dan kesejahteraan sosial.

Ini bisa didapatkan melalui berbagai cara mulai dari negosiasi hutang kartu kredit sampai memberi perhatian pada uang. Caranya yaitu ambil tiga kali napas secara dalam sebelum membuat keputusan terakhir akan keuangan (apa pun yang melibatkan pengeluaran uang).

Hal ini memberikan diri kamu pertimbangan akan kebutuhan yang paling tepat atau uang yang barusan kamu habiskan sebenarnya merupakan kebutuhan yang malah bisa dibilang tak perlu.

Carilah yang paling sesuai denganmu. Semoga ini dapat membantu mengurangi tekanan yang muncul akibat pandemi covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)

  • kesehatan
  • psikologi
  • kesehatan mental
  • Fitness & Health

Tekanan⁤ finansial ⁤dapat ⁢memiliki ⁤dampak ‍besar pada kesejahteraan psikologis ⁤seseorang. Hal ini‌ dapat menyebabkan ⁢stres, kecemasan, depresi, dan bahkan gangguan mental lainnya. Orang yang mengalami tekanan finansial cenderung ⁤merasa tertekan dan ⁢tidak mampu mengontrol emosi dengan baik. Mereka juga mungkin⁤ merasa tidak⁣ berharga atau gagal⁤ karena ​kondisi keuangan mereka. Dampak psikologis dari tekanan finansial juga bisa ⁣memengaruhi hubungan‌ sosial dan kualitas hidup secara ‌keseluruhan. ⁢Penting bagi individu ⁤yang mengalami tekanan finansial⁤ untuk mencari​ bantuan profesional dan dukungan sosial guna mengatasi ​kemungkinan dampak negatif tersebut.

Check Also

Adopsi Teknologi Jadi Alasan Sejumlah Bank Tutup Layanan Bank Draft

Adopsi Teknologi Jadi Alasan Sejumlah Bank Tutup Layanan Bank Draft

Adopsi teknologi menjadi alasan utama sejumlah bank untuk menutup layanan bank draft. Bank-bank tersebut mengklaim bahwa dengan adanya teknologi digital, proses transfer dan pembayaran menjadi lebih efisien dan cepat. Hal ini juga diikuti dengan meningkatnya keamanan transaksi online yang membuat pengguna lebih percaya untuk menggunakan layanan digital daripada metode konvensional seperti bank draft. Meskipun demikian, beberapa pihak masih merasa keberatan dengan penutupan layanan bank draft ini karena mereka masih membutuhkan metode tersebut dalam melakukan transaksi tertentu

%site% | NEWS