KB Bank (BBKP) Bukukan Kerugian Sebesar Rp 6,03 Triliun pada 2023, Ini Penyebabnya

KB Bank (BBKP) Bukukan Kerugian Sebesar Rp 6,03 Triliun pada 2023, Ini Penyebabnya

ILUSTRASI. Kerugian KB Bank (BBKP) Membengkak Jadi Rp 6,03 Triliun pada Tahun 2023

Beritafintech.com – JAKARTA. PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bank) baru saja merilis kinerjanya untuk tahun buku 2023. Bank berkode saham BBKP ini secara konsolidasi belum terlepas dari kerugian. KB Bank merugi Rp 6,03 triliun pada tahun 2023. Sebagai pembanding, tahun 2022, kerugian KB Bank sebesar Rp 5,02 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan KB Bank, peningkatan kerugian tersebut disebabkan oleh pendapatan bunga bersih yang menurun 22,22% secara tahunan, dari Rp 1,04 triliun menjadi Rp 808,88 miliar pada tahun 2023.

Sejalan dengan itu, beban bunga juga tercatat membengkak 31,5% yoy dari Rp 3,08 triliun menjadi Rp 4,05 triliun pada tahun 2023.

Baca Juga: Menelisik Korean Link, Sumber Bisnis Baru Bagi KB Bank

Di sisi lain kerugian penurunan nilai asset keuangan (impairment) ikut membengkak 40,25% yoy dari Rp 3,95 triliun menjadi Rp 5,54 triliun pada akhir tahun 2023.

Alhasil beban oeprasion KB Bank meningkat dari Rp 6,1 triliun menjadi Rp 7,47 triliun pada tahun 2023.

Dari sisi intermediasi, KB Bank telah menyalurkan kredit dan pembiayaan secara konsolidasi sebesar Rp 49,42 triliun hingga akhir tahun 2023, turun 2,3% yoy dari tahun sebelumnya Rp 50,58 triliun pada tahun 2022.

Adapun rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross KB Bank juga meningkat dari 6,56% menjadi 9,56% per Desember 2023. Rasio NPL nett juga naik dari 4,84% menjadi 4,87% per Desember 2023.

Baca Juga: KB Bank Gelar Transformasi Demi Perbaiki Kinerja, Begini Prospek Sahamnya

TRENDING  Fintech semakin gencar lakukan kolaborasi dengan perbankan

KB Bank juga terlihat mempertebal pencadangannya, hal ini terlihat dari cadangan kerugian penurunan nilai asset keuangan (CKPN) yang naik dari Rp 1,63 triliun menjadi Rp 3,58 triliun per Desember 2023. Alhasil rasio CKPN KB Bank meningkat dari sebelumnya 1,93% menjadi 4,80% per Desember 2023.

Sepanjang tahun 2023, KB Bank meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 44,79 triliun, menurun sekitar 13,8% yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 51,96 triliun.

Baca Juga: Mengenal Tom Lee, Presiden Direktur yang Jadi Sosok di Balik Digitalisasi KB Bank

Penurunan performa kinerja kredit dan DPK tersebut membuat total asset KB Bank ikut menurun 6,31% yoy dari Rp 89,99 triliun menjadi Rp 84,31 triliun pada tahun 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

KB⁤ Bank (BBKP) mengalami kerugian sebesar Rp ⁤6,03 triliun ⁣pada tahun 2023. Penyebab ‌utamanya adalah kinerja buruk di sektor perbankan yang dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global yang tidak stabil. Penurunan pendapatan dan lonjakan biaya operasional juga‍ turut berkontribusi terhadap kerugian yang dialami oleh bank tersebut. Meskipun demikian, KB‍ Bank berusaha untuk melakukan ​restrukturisasi dan⁢ memperbaiki kinerja keuangan mereka agar dapat kembali ke jalur yang baik.⁤ Hal ini menjadi tantangan besar bagi KB ‌Bank di tengah⁣ persaingan yang‍ semakin ketat di industri perbankan.

Check Also

Saham BSI Turun 4,01% Saat Resmi Jadi Bank Emas Syariah Pertama di Indonesia

Saham BSI Turun 4,01% Saat Resmi Jadi Bank Emas Syariah Pertama di Indonesia

Saham BSI turun 4,01% setelah resmi menjadi bank emas syariah pertama di Indonesia. Meskipun demikian, langkah ini tetap menjadi sorotan utama bagi para investor dan pelaku pasar. Bank Syariah Indonesia (BSI) berhasil mencatat sejarah baru dengan menjadi bank pertama yang menyediakan layanan emas syariah di Tanah Air. Hal ini menunjukkan komitmen BSI dalam mengembangkan produk-produk syariah yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Meski terjadi penurunan harga saham, namun kehadiran Bank Emas Syariah pertama di Indonesia ini diyakini akan memberikan dampak positif dalam perkembangan industri keuangan syariah di Tanah Air

%site% | NEWS