Industri Fintech Berpeluang Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Industri Fintech Berpeluang Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

ILUSTRASI. Warga menggunakan QRIS dari dompet digital DANA untuk bertransaksi di merchant kuliner di Jakarta, Rabu (14/2/2024). . (KONTAN/Baihaki)

Beritafintech.com – JAKARTA. Industri keuangan digital terus berkembang.  Chief Executive Officer (CEO) DANA, Vince Iswara menyatakan, lewat berbagai fitur dalam aplikasi, perusahaan financial technology (fintech) dapat membantu masyarakat meningkatkan kesejahteraan mereka.  Sehingga turut menyumbang pertumbuhan ekonomi.

Menurut Vince, aplikasi fintech dapat membantu masyarakat mengatur keuangan dan merencanakan masa depan. Dia mencontohkan fitur budgeting yang saat ini tersedia di banyak aplikasi memungkinkan masyarakat untuk mengatur pemasukan dan pengeluarannya secara bijak.

Dengan begitu, masyarakat diharapkan akan mampu menyimpan sebagian pendapatannya.   Pada gilirannya, jika mereka memiliki dana ekstra, pengguna bisa menyisihkan uang tersebut untuk investasi.

“Keberadaan layanan keuangan digital ini penting tidak hanya dari akses, tetapi juga edukasi dan literasi,” kata Vince dalam Indonesia and Data Economic Conference (IDE) 2025, Selasa (18/2).

Perusahaan fintech dapat memberikan layanan yang sesuai dengan preferensi pengguna berdasarkan pola aktivitas penyimpanan dan pengolahan data transaksi. Pengguna yang telah rutin bertransaksi melalui aplikasi fintech misalnya, memiliki kemungkinan untuk mendapatkan pinjaman. 

Sebab, perusahaan telah menghimpun dan mengelola data riwayat transaksi pengguna, serta dapat menilai kemampuan membayarnya. “Pengguna bisa mendapatkan pinjaman sesuai dengan kemampuannya,” ujarnya. Tak hanya produk investasi dan pinjaman, keberadaan layanan keuangan digital turut membuka akses terhadap asuransi.

TRENDING  Publicom Communications & Bank DKI Kolaborasi: Solusi Finansial Mudah untuk Karyawan

Baca Juga: Maxim Indonesia Luncurkan Fitur Wallet KasPro, Targetkan Keuntungan Sebesar 78%

“Jadi dengan data, kita bisa menjadikan layanan keuangan lebih baik dan terpersonalisasi sehingga masyarakat menjadi lebih teratur dalam mengelola keuangan,” kata Vince. Harapannya, dengan pengelolaan keuangan lebih baik, kesejahteraan masyarakat membaik dan konsumsinya meningkat. Konsumsi masyarakat merupakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.”

Selain berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, lembaga keuangan digital juga turut meningkatkan transaksi, literasi, dan inklusi keuangan digital. Berdasarkan data internal, 36% pengguna dompet digital DANA sebelumnya adalah masyarakat yang belum pernah mengakses layanan bank atau unbanked.

Sementara itu, data Otoritas Jasa Keuangan pada 2022 menyebut, 60% transaksi keuangan digital terjadi melalui dompet digital. “Layanan keuangan digital mengalami kemajuan pesat sejak lima tahun terakhir terutama sejak pemerintah meluncurkan QRIS,” tambah Vince.

Saat ini, DANA mengolah data sekitar 4 petabyte per hari. Dengan basis data yang begitu besar, perusahaan membangun mesin penyimpanan dan pengolahan data berbasis machine learning dan kecerdasan buatan (AI). Menurut Vince, teknologi kecerdasan buatan membantu perusahaan melakukan manajemen data untuk memberikan layanan lebih baik kepada pelanggan.

“Data sering dibilang the new oil sehingga penting untuk memastikan data bisa dipakai dengan baik dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya. 

Selanjutnya: Spoiler One Piece 1140: Luffy vs Gaban, Serta Kemunculan God’s Knights Lain

Menarik Dibaca: Zalora Kembali Hadirkan Zaloraya, Berlangsung 21 Februari hingga 2 Maret

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Check Also

Ada Batas Atas Pembiayaan Fintech Lending ke Sektor Ultra Mikro, Ini Kata Pengamat

Ada Batas Atas Pembiayaan Fintech Lending ke Sektor Ultra Mikro, Ini Kata Pengamat

Menurut pengamat, batas atas pembiayaan fintech lending ke sektor ultra mikro perlu diatur dengan ketat untuk menghindari potensi risiko yang dapat merugikan para pelaku usaha kecil. Hal ini penting agar pertumbuhan sektor ultra mikro tetap berkelanjutan dan memberikan manfaat yang maksimal bagi perekonomian nasional. Selain itu, regulasi yang jelas juga dapat memberikan perlindungan kepada konsumen dari praktik pinjaman yang tidak bertanggung jawab. Dengan demikian, pembiayaan fintech lending dapat menjadi instrumen yang efektif dalam mendukung perkembangan sektor ultra mikro di Indonesia

%site% | NEWS