Kredit Macet Fintech Lending Dominasi Anak Muda, Begini Penjelasan Beberapa Pemain

OJK Catat 20 Fintech P2P Lending Memiliki Potensi Kredit Macet di Atas 5%

ILUSTRASI. Ilustrasi Financial Technology (Fintech).  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat terdapat 20 penyelenggara P2P lending yang memiliki tingkat risiko kredit macet secara agregat di atas 5%.

Beritafintech.com – JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat laba industri fintech peer to peer (P2P) lending atau pinjaman daring (pindar) terus mengalami peningkatan sejak awal tahun ini.

Adapun laba industri fintech lending per Januari 2025 tercatat sebesar Rp 152,22 miliar

“Per Juli 2025, industri pindar mencatatkan laba secara agregat sebesar Rp 1,34 triliun,” ucap Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman dalam lembar jawaban tertulis RDK OJK, Minggu (7/9/2025).

Baca Juga: Terus Meningkat, Laba Fintech P2P Lending Tembus Rp 1,34 Triliun per Juli 2025

Agusman menyebut meningkatnya kinerja laba fintech lending itu menunjukkan masih tingginya demand atau permintaan masyarakat, seiring dengan peningkatan transaksi digital. 

Jika ditelaah berdasarkan data statistik OJK per Desember 2024, laba industri fintech lending tercatat mencapai Rp 1,65 triliun. Artinya, posisi laba per Juli 2025 sudah melebihi setengah dari pencapaian total laba sepanjang 2024.

Lebih lanjut, di tengah ketidakpastian dan tantangan ekonomi global, OJK mencermati adanya potensi risiko terkait kualitas kredit atau gagal bayar yang dapat berdampak pada laba industri.

Meskipun demikian, Agusman menerangkan OJK terus mendorong industri fintech lending untuk melakukan langkah mitigasi risiko yang diperlukan melalui langkah-langkah tindakan pengawasan dan pembinaan kepada penyelenggara fintech lending. 

TRENDING  Korea Investment Management Resmi Jadi Pemegang Saham Pengendali KISI AM

Baca Juga: Kolaborasi Memperkuat Literasi Keuangan Syariah Bagi Perempuan

Adapun tingkat risiko kredit macet secara agregat atau TWP90 industri fintech P2P lending per Juli 2025 tercatat sebesar 2,75%. Adapun angka TWP90 per Juli 2025 tercatat meningkat, jika dibandingkan posisi Juli 2024 yang sebesar 2,53%. 

Namun, angka TWP90 per Juli 2025 terbilang membaik, jika dibandingkan dengan posisi Juni 2025 yang sebesar 2,85%.

Sementara itu, OJK mencatat outstanding pembiayaan fintech P2P lending mencapai Rp 84,66 triliun per Juli 2025. Nilai itu tercatat tumbuh sebesar 22,01% secara Year on Year (YoY).

Selanjutnya: Terus Meningkat, Laba Fintech P2P Lending Tembus Rp 1,34 Triliun per Juli 2025

Menarik Dibaca: Dilirik Asing, Saham REAL Jadi Sorotan di Bursa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Check Also

Tugas Berat Bank BUMN di Awal Pemerintahan Prabowo Subianto

Saham Bank Milik Danantara Makin Tertekan Kebijakan Negara

Saham Bank Milik Danantara terus mengalami tekanan akibat kebijakan negara yang semakin ketat. Hal ini membuat investor dan pemegang saham semakin khawatir akan masa depan perusahaan. Meskipun manajemen Bank Danantara telah berupaya keras untuk menghadapi tantangan ini, namun tekanan terus dirasakan hingga saat ini. Para analis pasar pun mulai memberikan peringatan akan potensi penurunan lebih lanjut bagi saham Bank Danantara jika kondisi tidak segera membaik

%site% | NEWS