ILUSTRASI. Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, Chiquita Hindarto selaku Head of Corporate Secretary Nawakara menjelaskan pentingnya melakukan penilaian risiko dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk aspek keamanan digital dan juga keuangan.
Beritafintech.com – Sampai saat ini, perempuan kerap menghadapi berbagai perilaku tidak menyenangkan di dunia digital, mulai dari pelecehan online hingga penipuan keuangan. Berdasarkan data Status Literasi Digital Indonesia, literasi digital perempuan belum setara dengan laki-laki. Karena itu, keamanan digital serta keamanan finansial bagi kaum Perempuan terus didorong demi menciptakan lingkungan di mana semua perempuan dihargai dan dihormati.
Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, Chiquita Hindarto selaku Head of Corporate Secretary Nawakara menjelaskan pentingnya melakukan penilaian risiko dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk aspek keamanan digital dan juga keuangan. Sebagai perempuan yang berkarir di bidang keamanan & digital, Chiquita menilai keamanan digital membutuhkan upaya proaktif untuk dilakukan melalui upaya penilaian keamanan yang mendalam.
“Dengan maraknya kejahatan digital, nyatanya perempuan lah yang memiliki peran besar terhadap pembangunan keamanan digital di Indonesia. Karena itu, keamanan digital kerap menjadi benteng penggunaan teknologi bagi para perempuan.
Di sini, literasi keamanan digital sangat penting dimiliki perempuan demi meminimalisir berbagai risiko yang ada hingga mencapai kemandirian finansial dan membangun masa depan yang aman dan sejahtera untuk diri mereka sendiri dan keluarga mereka,” ujar Chiquita saat memberikan paparannya dalam acara Super WOWmen yang diselenggarakan oleh Bank Neo Commerce pada Jumat (08/03).
Setidaknya, ada tiga (3) hal utama yang menjadi fokus bagi para Perempuan untuk tetap aman dalam keamanan digital, di antaranya:
1. Lebih Teliti Menggunakan Aplikasi Keuangan Digital Sebagai seorang “menteri keuangan” dalam keluarga, tentu aplikasi keuangan digital menjadi aplikasi utama yang sering digunakan. Dalam menilai sebuah aplikasi keuangan digital tersebut, perempuan perlu mencari tahu terlebih dahulu bagaimana reputasinya, keamanannya, berapa banyak penggunanya, dan bagaimana testimoninya. Setelah tahu bahwa aplikasi keuangan tersebut aman, langkah selanjutnya adalah memastikan keamanan digital kita terjaga. Misalnya, tidak menyimpan sandi menggunakan angka sederhana seperti tanggal lahir, angka berurutan dan lain sebagainya.
2. Tidak Pakai Wi Fi di Tempat Umum Selain itu, hal yang perlu diperhatikan dalam keamanan digital adalah tidak menggunakan wifi di tempat umum untuk mengakses aplikasi yang memiliki data private yang bersifat substansial, seperti aplikasi keuangan digital atau mobile banking. Hal ini untuk menghindari penyadapan yang mudah diakses area publik untuk mengambil data dari handphone yang terhubung ke wifi tersebut.
3. Perhatikan Betul Permintaan Akses Data Diri dari Pinjaman Online (Pinjol) Fenomena pinjol kerap terjadi karena rendahnya tingkat inklusi keuangan perempuan. Untuk mengantisipasi adanya pencurian data pribadi di aplikasi pinjol, sangat penting memperhatikan permintaan akses aplikasi pinjol pada ponsel pengguna. Jika diluar kewajaran yang telah ditentukan OJK, maka persetujuan akses tersebut sebaiknya ditolak. Bagaimana pun juga, pengamanan data yang baik sangat penting dimiliki setiap orang.
Lewat pendekatan proaktif terhadap keamanan digital, hal ini nyatanya sejalan pula dengan tren industri yang lebih luas, di mana organisasi semakin menyadari pentingnya tindakan keamanan cyber. Chiquita menekankan para perempuan agar terus aktif terlibat dalam manajemen dan perlindungan aset digital sebagai bagian dari komitmen Nawakara untuk memastikan keamanan digital.
“Risiko tentu bisa berasal dari berbagai arah. Di sini, adanya security assessment sangat penting dilakukan agar kita bisa melakukan mitigasi yang sesuai. Di Nawakara kami terus memastikan penilaian keamanan yang mendalam di awal setiap proyek untuk meminimalkan risiko potensial. Pendekatan ini tidak hanya berlaku untuk upaya korporat, tetapi juga diperluas ke penilaian keuangan personal dan evaluasi keamanan digital. Hal ini memungkinkan kita untuk mengatasi ancaman keuangan yang tidak terduga,” tutup Chiquita.
Tentang Nawakara
Nawakara Perkasa Nusantara didirikan pada tanggal 9 November 1996 oleh sekelompok lulusan angkatan ke-9 Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian. Nawakara adalah perusahaan swasta yang menawarkan berbagai layanan keamanan. Nama Nawakara adalah bentuk penghormatan kami kepada para pendiri perusahaan. Berasal dari bahasa Sansekerta, ‘Nawa’ berarti ‘angka 9 (sembilan)’ dan ‘Kara’ dari kata Bhayangkara yang berarti ‘pasukan kepolisian’.
Pada tahun 2012, kami mengukuhkan Nawakara Security Solutions sebagai identitas brand kami yang mewakili komitmen kami untuk menyediakan layanan komprehensif kepada klien kami dan pendekatan terpadu untuk solusi keamanan yang kami rekomendasikan.
Service excellence adalah hal esensial bagi kami. Dengan empat kategori utama produk layanan yang terintegrasi satu sama lain (Physical Security, Consultancy & Training,Cash Valuables in Transit, Daily Routine Solutions) kami optimis dalam menumbuhkan profitabilitas yang sehat bagi perusahaan kami dan memberikan nilai tambah bagi keamanan bisnis Anda.
Di Nawakara, kami tidak berbicara mengenai produk, namun mengedepankan integrasi antar produk layanan. Kami melihat Nawakara sebagai solusi komprehensif (end-to-end service), di mana semua kebutuhan keamanan Anda dapat terpenuhi.
Baca Juga: Transaksi Digital Sejumlah Bank pada Ramadan dan Lebaran Diproyeksi Melonjak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Nawakara mendistribusikan tips pengamalan penilaian keamanan digital dan finansial terutama untuk perempuan. Mereka menyarankan perempuan untuk selalu menggunakan kata sandi yang kuat, memperbarui perangkat lunak, dan waspada terhadap tautan yang mencurigakan. Selain itu, Nawakara juga menekankan pentingnya untuk tidak membagikan informasi pribadi secara sembarangan di media sosial dan mengaktifkan fitur keamanan pada akun online mereka. Dengan adanya tips ini diharapkan perempuan dapat menjadi lebih waspada dan dapat melindungi diri mereka sendiri dari ancaman digital dan keuangan yang mungkin terjadi.