Kinerja Perusahaan Fintech dalam Tren Positif, Cermati Pendorongnya

Kinerja Perusahaan Fintech dalam Tren Positif, Cermati Pendorongnya

ILUSTRASI. P2P Lending. Perusahaan fintech catatkan kinerja positif yang tercermin dari penyaluran pembiayaan yang tumbuh dan Non Performing Financing (NPF) yang aman.

Beritafintech.com – JAKARTA. Perusahaan fintech baik yang memiliki ekosistem maupun tidak, masih mencatatkan kinerja positif. Hal tersebut tercermin dari penyaluran pembiayaan yang tumbuh dan Non Performing Financing (NPF) dalam kondisi aman.

Misalnya, GoTo Financial, unit bisnis financial technology (fintech) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil mencetak pertumbuhan yang signifikan selama periode Januari-September 2024. 

Per September 2024, nilai penyaluran pinjaman konsumen fintech GOTO yang berasa dari Buy Now Pay Later (BNPL) dan pinjaman tunai mencapai Rp 4,3 triliun. Ini naik tiga kali lipat dari periode yang sama di 2023 sebesar Rp 1,4 triliun. 

Baca Juga: Ini Kata Pemain Fintech Soal Rencana Kenaikan Aturan Modal Minimum

Sebanyak 45% dari jumlah pinjaman yang disalurkan berasal dari pengguna e-commerce, kemudian 40% dari pengguna layanan on-demand, dan sisanya dari pengguna aplikasi GoPay. Adapun pendapatan dari jasa pinjaman tumbuh signifikan sebesar 527% YoY. 

Bisnis pinjaman fintech GOTO ini juga merupakan kolaborasi dengan entitas asosiasinya yaitu PT Bank Jago Tbk (ARTO). Adapun sebanyak 80% pinjaman tersebut didanai Bank Jago. 

Head of Corporate Affairs GoTo Financial, Audrey P Petriny menyebutkan bahwa pendapatan bruto juga tumbuh 34% YoY menjadi Rp 4,7 triliun dan EBITDA Grup yang disesuaikan berbalik positif dengan menyentuh angka tertinggi barunya Rp 137 miliar. 

TRENDING  5 Cara Jaga Keamanan Finansial dengan Review Kepemilikan Polis Asuransi

Sedangkan untuk Non Performing Financing (NPF) gross BNPL perusahaan pembiayaan juga dalam kondisi terjaga, yakni berada di posisi 2,6% per September 2024. Angka itu mencatatkan kenaikan, jika dibandingkan posisi per Agustus 2024 yang sebesar 2,52%.

Baca Juga: Investasi perbankan di startup lewat modal ventura mulai tuai hasil positif

“Kinerja GoTo yang kuat ini ditopang oleh pertumbuhan pengguna bulanan (Monthly Transacting Users) yang mencapai 21% YoY di seluruh ekosistem GoTo,” kata Audrey kepada Beritafintech.com, Jumat (8/11). 

Tak hanya itu, Audrey menilai, performa kinerja yang baik ini juga didorong antara lain oleh pertumbuhan transaksi dan pengguna aktif di platform e-commerce dan aplikasi Gojek dan GoPay. 

Selaras dengan hal ini, PT Akselerasi Usaha Indonesia atau Akseleran juga mencatatkan kinerja yang positif hingga Oktober 2024. Hal ini berkat peningkatan pinjaman yang dilakukan oleh para nasabahnya. 

Group CEO & Co-Founder Akseleran, Ivan Nikolas Tambunan menyebutkan bahwa perusahaan telah menyalurkan pinjaman sekitar Rp 2,5 triliun hingga Oktober 2024. Angka tersebut naik 10% secara year on year (YoY) atau jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. 

Baca Juga: AFPI Sebut Pencabutan Moratorium Bakal Berdampak ke Industri Fintech Lending

Ivan mengatakan, Akseleran menargetkan penyaluran pinjaman bisa mencapai sekitar Rp 3,1 triliun hingga akhir tahun, atau naik sekitar 10% dari tahun lalu. 

“Kita sebenarnya berekspektasi bisa tumbuh lebih besar dari angka itu, tapi mengingat di awal tahun Bank Indinesia (BI) menaikkan suku bunga, dan baru menurunkannya di bulan lalu, maka permintaan pinjaman tidak sekuat yang kami proyeksikan,” ungkapnya kepada Beritafintech.com, Jumat (8/11). 

TRENDING  Tiga Bank Uji Coba Inovasi Skema Credit Scoring KUR, Ini Kriteria Debiturnya

Lebih lanjut, Irvan mengatakan bahwa untuk mendukung pertumbuhan dan kinerja Akseleran, pihaknya terus melakukan penetrasi yang lebih dalam baik untuk channel direct sales, maupun dengan bekerja sama dengan berbagai platform digital dan non digital untuk memberikan supply chain financing. 

Selanjutnya: Pertamina Energy Terminal Terapkan Aturan TKDN & Serap Tenaga Lokal, Dukung Ekonomi

Menarik Dibaca: Hujan Petir Terjadi di Banyak Daerah, Ini Prakiraan Cuaca Besok (9/11) di Jawa Tengah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Perusahaan fintech yang beroperasi di‍ Indonesia menunjukkan kinerja yang positif dalam beberapa ⁤tahun terakhir. Hal‍ ini didorong oleh adopsi‍ teknologi⁢ yang semakin pesat, ⁢pertumbuhan ekonomi yang stabil, serta tingginya minat masyarakat⁤ terhadap layanan keuangan digital. Perusahaan ​fintech telah mampu‍ menyesuaikan layanan mereka dengan kebutuhan pasar dan memberikan⁤ kemudahan‌ akses terhadap berbagai produk keuangan. ​Selain itu, dukungan dari pemerintah ​dan regulasi yang mendukung perkembangan industri fintech juga turut berpengaruh⁤ dalam pertumbuhan perusahaan-perusahaan tersebut. Dengan terus memperhatikan faktor-faktor pendorongnya, perkembangan ‍perusahaan fintech di Indonesia diprediksi akan ⁣terus meningkat di masa ‌mendatang.

Check Also

Jaga Kepercayaan Lender Fintech Lending, OJK Bakal Lakukan Sejumlah Upaya Ini

Jaga Kepercayaan Lender Fintech Lending, OJK Bakal Lakukan Sejumlah Upaya Ini

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan melakukan sejumlah upaya untuk menjaga kepercayaan para pemberi pinjaman di industri fintech lending. Langkah-langkah ini dilakukan guna memastikan transparansi dan keamanan dalam layanan pinjaman online. Dengan adanya regulasi yang ketat, diharapkan dapat meningkatkan kredibilitas serta perlindungan bagi para konsumen. Selain itu, OJK juga akan terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaku usaha fintech lending agar tetap beroperasi sesuai dengan aturan yang berlaku. Dengan demikian, diharapkan industri fintech lending dapat terus berkembang secara positif dan memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas

%site% | NEWS