Melihat Alasan Di Balik Mundurnya Jadwal RUPS Bank Pelat Merah

Melihat Alasan Di Balik Mundurnya Jadwal RUPS Bank Pelat Merah

ILUSTRASI. Warga keluar dari mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) usai melakukan transaksi di halaman kantor Bupati Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Bank-bank pelat merah secara mengejutkan kompak mengundur jadwal Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Meski tak disebutkan alasannya secara pasti, perubahan jadwal ini ditengarai berkaitan dengan peluncuran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/hp.

Beritafintech.com – JAKARTA. Bank-bank pelat merah secara mengejutkan kompak mengundur jadwal Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Meski tak disebutkan alasannya secara pasti, perubahan jadwal ini ditengarai berkaitan dengan peluncuran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.

Semula, bank-bank pelat merah ini dijadwalkan akan melaksanakan RUPS pada awal Maret mendatang. Namun, jadwal tersebut kini telah diubah dengan mayoritas akan dilaksanakan pada akhir Maret 2025.

Berbagai sumber KONTAN yang dekat dengan bank-bank BUMN tersebut mengungkapkan bahwa pengunduran jadwal ini berkaitan dengan peluncuran Danantara. Di mana, juga ada surat yang diterima salah satu bank dengan meminta jadwal RUPS diundur.

Baca Juga: Setoran Dividen BUMN Beralih ke Danantara, DPD RI: Kemenkeu Perlu Revisi Target PNBP

Jika tak ada aral melintang, lembaga baru tersebut akan diluncurkan pada 24 Februari 2025 mendatang oleh Presiden Prabowo Subianto. Mayoritas bank-bank pelat merah ini nantinya akan menjadi aset yang dikelola oleh BPI Danantara.

Ketika dikonfirmasi, Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Darmawan Junaidi mengungkapkan bahwa jadwal RUPS yang mundur tersebut karena ada agenda-agenda yang perlu disesuaikan dengan UU BUMN hasil revisi. Ia bilang salah satu agendanya adalah perubahan anggaran dasar.

TRENDING  Perkuat Industri Fintech, OJK Sinergi dengan Sejumlah Asosiasi Gelar IFSE 2024

“Jadi memang belum bisa di tanggal rencana awal, harus ada waktu. Ada sedikit perubahan di anggaran dasar,” ujar Darmawan saat ditemui Selasa (18/2).

Baca Juga: BBRI, BMRI, BBNI Akan Bayar Dividen Jumbo, Saham Apa yang Layak Beli?

Hanya saja, ia tak mau berkomentar kala ditanya apakah ini berarti ada hubungannya dengan BPI Danantara. Pasalnya, dalam salah satu poin di UU BUMN yang baru menjelaskan bahwa BPI Danantara akan menjadi pengelola aset dari perusahaan-perusahaan pelat merah.

“Saya tidak tahu, yang jelas itu dari pengesahan UU BUMN,” tambahnya.

Sebagai informasi, awalnya bank berlogo pita emas ini berencana untuk menyelenggarakan RUPS pada 12 Maret 2025. Namun, dalam informasi terbaru, Bank Mandiri mengumumkan akan melakukan pada RUPS di 25 Maret 2025.

Sementara itu, pengamat BUMN dari Universitas Indonesia Toto Pranoto mengungkapkan jika BPI Danantara benar akan diluncurkan sesuai jadwal yang direncanakan, maka tak heran jika nantinya lembaga tersebut akan turun berperan dalam RUPS bank-bank ini.

“Jadi kalau ada aksi korporasi terkait dengan soal rencana-rencana bisnis bank BUMN, pergantian-pergantian pucuk pimpinan, Ya semestinya itu menjadi kewenangannya pihak Danantara,” ujar Toto.

Namun, ia mengingatkan agar nantinya masa transisi ini perlu dilakukan secara hati-hati. Sehingga, harapannya BPI Danantara tidak semerta-merta melakukan kebijakan yang justru akan mempengaruhi kondisi pasar.

Baca Juga: Mengintip Bonus Tantiem Komisaris dan Direksi Bank Besar di 2024, Naik Dua Digit

Ia berharap pergantian direksi dilakukan hanya karena sebatas pada orang-orang yang masa jabatannya sudah habis. Di sisi lain, Toto melihat orang-orang yang akan diganti pun juga pilihan BPI Danantara yang dipilih secara profesional.

TRENDING  Kolaborasi & Inovasi untuk Pertumbuhan Bisnis & Dukung Asta Cita Kembangkan Pelatihan

Mood pasar harus dijaga, jangan sampai nanti efeknya malah negatif kan. Kalau dalam jangka waktu lebih panjang, boleh lah nanti disesuaikan,” tambahnya.

Sementara itu, Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan berpendapat ada kemungkinan perubahan jadwal RUPS ini ada hubungannya dengan BPI Danantara. Di mana, ada hubungannya juga terkait rencana pembagian dividen yang nantinya akan masuk ke lembaga tersebut.

Ia pun berpandangan bahwa keterlibatan BPI Danantara dalam RUPS nantinya tentu sudah melalui pertimbangan dari pemerintah. Alhasil, hal tersebut bisa merealisasikan tujuan Danantara yang mengkonsolidasi berbagai sektor usaha BUMN besar dan cepat meningkatkan nilai ekonomi tanah air.

“Selama tata kelola bisa dijaga baik, semoga dapat lebih bermanfaat bagi negara dan masyarakat,” ujar Trioksa.

Selanjutnya: IHSG Naik 0,62% pada Selasa (18/2), Ini Saham-Saham yang Banyak Dibeli Asing

Menarik Dibaca: 4 Tips Makeup untuk Interview Kerja, Simple dan Flawless!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Check Also

Fintech Tunjuk Ronald Waas Sebagai Dewan Komisaris

Fintech Tunjuk Ronald Waas Sebagai Dewan Komisaris

Fintech Tunjuk Ronald Waas Sebagai Dewan Komisaris Fintech, perusahaan teknologi keuangan terkemuka di Indonesia, baru-baru ini mengumumkan penunjukan Ronald Waas sebagai anggota Dewan Komisaris mereka. Keputusan ini disambut dengan antusias oleh para pelaku industri finansial di Tanah Air. Ronald Waas, yang memiliki pengalaman luas dalam bidang keuangan dan investasi, diharapkan dapat membawa inovasi dan strategi baru bagi Fintech. Dengan latar belakangnya yang kuat dalam manajemen risiko dan pengembangan produk keuangan, Ronald diyakini mampu membantu Fintech mencapai tujuan mereka untuk menjadi pemimpin pasar dalam layanan keuangan digital. Para pemegang saham dan karyawan Fintech pun optimis dengan kedatangan Ronald sebagai bagian dari tim manajemen perusahaan. Mereka percaya bahwa dengan kepemimpinan yang visioner dan komitmen yang kuat, Fintech akan semakin berkembang pesat dan memberikan nilai tambah bagi seluruh stakeholders-nya. Dengan penunjukan Ronald Waas sebagai Dewan Komisaris, Fintech siap melangkah lebih jauh menuju kesuksesan di dunia fintek Indonesia. Semua mata tertuju pada langkah-langkah strategis yang akan diambil oleh Ronald untuk memperkuat posisi perusahaan dalam persaingan industri finansial yang semakin ketat

%site% | NEWS