Warga melintasi Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Galeri Bank DKI di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2025). Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bank DKI, Agus Haryoto Widodo buka suara soal peretasan sistem Bank DKI.
Beritafintech.com – JAKARTA. Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bank DKI, Agus Haryoto Widodo buka suara soal peretasan sistem Bank DKI yang berakibat pada kebocoran dana bank sejak 31 Maret 2025 lalu.
Dia mengatakan, ada pihak ketiga yang diduga bekerja sama dengan beberapa pihak manajemen bank DKI untuk meretas sistem tersebut.
“Saya tidak ngomong, apa namanya, level ya, artinya itu menggunakan akses level yang tinggi untuk bisa itu (masuk). Ya intinya ada satu pihak ketiga yang tidak bekerja seperti seharusnya. Kita kan enggak (bekerja) sendirian ya,” kata dia dalam acara media gathering di Jakarta, (16/4).
Baca Juga: Bank Jatim Catat Tabungan Simpeda per Oktober 2024 mencapai Rp 15,9 triliun
Lebih lanjut, Agus mengatakan, pemeriksaan forensik dan perbaikan sudah dilakukan oleh sejumlah lembaga yang ditunjuk Bank DKI.
Yang jelas Agus menekankan, kebocoran dana hanya terjadi pada dana Bank DKI, bukan dana milik nasabah. Ia menaksir kebocoran dana bank tak lebih dari Rp 100 miliar.
Meski demikian, Agus menjamin nasabah tetap bisa melakukan transaksi melalui jaringan anjungan tunai mandiri (ATM) dan kantor cabang Bank DKI.
“Layanan nasabah baik melalui kantor cabang maupun ATM sudah berjalan normal sejak tanggal 7 April kemarin,” sebutnya.
Baca Juga: Tabungan Simpeda Bank Jatim Tembus Rp 15,9 triliun per Oktober 2024
Nasabah kata Agus tinggal menanti Jakone Mobile, aplikasi digital Bank DKI, untuk pulih. Namun, fitur-fitur transaksi selain transfer antar bank tetap dapat digunakan.
“Mudah-mudahan minggu ini atau paling lambat minggu depan ini bisa selesai dan kita bisa buka,” kata dia.
Selanjutnya: Buyung Poetra Sembada (HOKI) Gandeng UPH, Dorong Inovasi Pangan Lewat Dailymeal
Menarik Dibaca: 10 Rekomendasi Makanan yang Bisa Menurunkan Gula Darah yang Tinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News