Tak Ada Aksi Tarik Uang di Bank BUMN, OJK: Masyarakat Sudah Dewasa

Tak Ada Aksi Tarik Uang di Bank BUMN, OJK: Masyarakat Sudah Dewasa

ILUSTRASI. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae berpose usai pelantikan Anggota Dewan Komisioner OJK periode 2022-2027 di Mahkamah Agung, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Ketua Mahkamah Agung M. Syarifuddin resmi melantik sembilan anggota Dewan Komisioner OJK periode 2022-2027. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.

Beritafintech.com – JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan tidak ada aksi tarik uang di bank-bank BUMN. Ini menanggapi ajakan yang ramai di media sosial dalam beberapa hari terakhir akibat rencana Danantara yang bakal jadi pengelola Bank BUMN.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, OJK selalu melakukan monitoring terhadap segala aktivitas yang ada di perbankan. Hasilnya, tak ada aktivitas tersebut.

“Kita monitor closely bank-nya, apakah ada penarikan yang unusual kepada bank-bank BUMN dan sampai saat ini tidak ada penarikan seperti itu,” ujar Dian kepada KONTAN, Rabu (19/2).

Baca Juga: Melihat Alasan Di Balik Mundurnya Jadwal RUPS Bank Pelat Merah

Lebih lanjut, Dian bilang bahwa ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia sudah dewasa. Artinya, tidak terpengaruh dengan isu-isu liar yang ada di media sosial.

“Saya kira masyarakat kita sudah cukup dewasa menyikapi isu- isu seperti ini,” ujar Dian.

Sependapat, Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menyarankan agar masyarakat tetap tenang dan lebih kritis baik untuk suatu ajakan atau hal lainnya.

TRENDING  Ketahui Penyebab Sulit Bertahan Hidup Saat Tanggal Tua

Selanjutnya, Trioksa berharap pemerintah bisa mengkomunikasikan mengenai peran dari Danantara sehingga potensi-potensi yang dikhawatirkan masyarakat tidak terjadi. Di mana, saat ini ada ketakutan Danantara akan berakhir sama seperti kasus 1MDB sehingga muncul ajakan tarik uang di bank BUMN.

“Perlu dijelaskan mengenai danantara dan pengawasan yang independen terhadap Danantara harus tetap ada sehingga kekhawatiran masyarakat terkait kasus yang terjadi di malaysia tidak terjadi,” ujar Trioksa.

Ia bilang pemerintah harus bisa menyampaikan bahwa tujuan dari Danantara adalah untuk mengoptimalkan investasi dan bisnis yang dapat berdampak pada peningkatan kontribusi bagi negara.

Baca Juga: Danantara Meluncur 24 Februari, Prabowo Ungkap Arti Mendalam di Baliknya!

Lebih lanjut, Trioksa berpendapat jika Danantara mampu terealisasi dengan baik, bisa berdampak pada akselerasi peningkatan nilai ekonomi indonesia dan indonesia punya holding BUMB besar seperti di negara lain.

“Selama tata kelola bisa dijaga baik, semoga dapat lebih bermanfaat bagi negara dan masyarakat,” ujarnya.

Selanjutnya: Kendala Penerapan B40: Dana Subsidi Terbatas Hingga Masalah Transportasi

Menarik Dibaca: Hati-hati Klaim Saldo Dana Kaget! Ini Cara Cari Uang Aman di Instagram

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Check Also

Pesan OJK, Pertimbangkan Hal Ini Sebelum Meminjam di Fintech Lending

Akan Ada Asuransi Kredit untuk Fintech P2P Lending, AFPI Prediksi Bakal Sepi Peminat

Menurut Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), akan ada asuransi kredit yang akan tersedia untuk platform peer-to-peer (P2P) lending di masa depan. Namun, AFPI juga memprediksi bahwa minat masyarakat terhadap layanan ini kemungkinan akan menurun. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk ketidakpastian ekonomi dan regulasi yang ketat. Meskipun demikian, AFPI tetap optimis bahwa industri fintech P2P lending akan terus berkembang dan memberikan manfaat bagi para pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia

%site% | NEWS