Anindita Maya

Pembiayaan Fintech P2P Lending Tumbuh Makin Melambat Dalam Beberapa Bulan Terakhir

Ini Kata Pengamat Soal Adanya Pembatasan Lender Non Profesional di Fintech Lending

Pembiayaan fintech P2P lending telah menjadi salah satu tren yang sedang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, pertumbuhan industri ini mulai melambat. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti regulasi yang semakin ketat dan tingginya tingkat risiko bagi para investor. Meskipun demikian, masih banyak pelaku usaha yang memilih untuk menggunakan layanan pembiayaan fintech P2P lending sebagai alternatif dari pinjaman bank konvensional. Mereka melihat bahwa proses pengajuan pinjaman yang cepat dan mudah serta suku bunga yang kompetitif menjadi daya tarik utama dari layanan ini. Namun, bagi para investor, mereka harus lebih berhati-hati dalam memilih platform P2P lending yang aman dan terpercaya. Dengan adanya kasus-kasus penipuan dan kebangkrutan platform P2P lending belakangan ini, investor perlu melakukan riset mendalam sebelum menempatkan investasi mereka di platform tersebut. Dengan perkembangan industri fintech P2P lending yang semakin lambat belakangan ini, penting bagi semua pihak untuk tetap waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan agar tidak terjerumus ke dalam masalah finansial yang lebih besar di masa depan

Baca Selanjutnya »

Penyaluran Pinjaman Fintech Lending Syariah Hanya Rp 780 Miliar per Agustus 2025

Pesan OJK, Pertimbangkan Hal Ini Sebelum Meminjam di Fintech Lending

Menurut data terbaru, penyaluran pinjaman fintech lending syariah hanya mencapai Rp 780 miliar per Agustus 2025. Meskipun angka ini tergolong rendah dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya, namun tingkat keterlibatan masyarakat dalam produk keuangan syariah terus meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa minat dan kepercayaan masyarakat terhadap layanan keuangan berbasis syariah semakin berkembang di Indonesia. Diharapkan dengan adanya peningkatan kesadaran akan pentingnya menggunakan produk keuangan syariah, penyaluran pinjaman fintech lending syariah dapat terus meningkat dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi seluruh lapisan masyarakat

Baca Selanjutnya »

Laba Fintech Lending Melonjak Jadi Rp 1,34 Triliun per Juli 2025, Ini Kata Pengamat

Dukung Penguatan Industri Fintech Lending, OJK Lakukan Berbagai Langkah Kebijakan Ini

Menurut pengamat industri keuangan, pertumbuhan yang signifikan dalam industri fintech lending seperti Laba Fintech merupakan indikasi dari perubahan perilaku konsumen yang semakin mengadopsi teknologi dalam kegiatan finansial mereka. Dengan jumlah pinjaman yang melonjak hingga mencapai Rp 1,34 triliun per Juli 2025, Laba Fintech telah membuktikan dirinya sebagai pemain utama dalam pasar ini. Hal ini juga menunjukkan bahwa masyarakat semakin percaya dan nyaman dengan layanan fintech lending untuk memenuhi kebutuhan finansial mereka. Diharapkan pertumbuhan ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya

Baca Selanjutnya »

Penjelasan KB Bank soal Transaksi Anomali Senilai 3,18 Miliar Won

Penjelasan KB Bank soal Transaksi Anomali Senilai 3,18 Miliar Won

KB Bank telah mengeluarkan penjelasan terkait transaksi anomali senilai 3,18 miliar Won yang terjadi baru-baru ini. Transaksi tersebut dianggap sebagai kejadian yang tidak lazim dan sedang dalam proses investigasi lebih lanjut oleh pihak berwenang. KB Bank menegaskan komitmennya untuk melindungi keamanan dan kepercayaan nasabahnya serta akan memberikan update lebih lanjut seiring berjalannya investigasi ini

Baca Selanjutnya »

Cegah Gagal Bayar, OJK Minta Fintech Lending Manfaatkan Penjaminan

Cegah Gagal Bayar, OJK Minta Fintech Lending Manfaatkan Penjaminan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta perusahaan fintech lending untuk memanfaatkan penjaminan dalam upaya mencegah gagal bayar. Hal ini disampaikan sebagai langkah untuk meningkatkan keamanan dan kredibilitas industri fintech lending di Indonesia. Dengan adanya penjaminan, diharapkan risiko gagal bayar dapat diminimalisir sehingga para peminjam dan investor merasa lebih aman dalam melakukan transaksi melalui platform fintech lending. OJK juga menekankan pentingnya kerjasama antara perusahaan fintech lending dengan lembaga penjamin agar dapat memberikan perlindungan yang maksimal bagi semua pihak yang terlibat dalam transaksi tersebut

Baca Selanjutnya »

Bank Syariah Nasional (BSN) Resmi Berdiri, Perkenalkan Identitas Baru

Bank Syariah Nasional (BSN) Resmi Berdiri, Perkenalkan Identitas Baru

Bank Syariah Nasional (BSN) resmi berdiri sebagai lembaga keuangan yang mengutamakan prinsip syariah dalam setiap layanannya. Dengan identitas baru yang diperkenalkan, BSN semakin memperkuat komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada nasabahnya. Selamat datang di era baru Bank Syariah Nasional, tempat Anda dapat merasakan kemudahan dan keamanan dalam bertransaksi secara syariah. Ayo bergabung bersama kami dan rasakan pengalaman berbanking yang lebih baik!

Baca Selanjutnya »

Nanobank Syariah Realisasikan Transaksi Sharia Restricted Investment Account (SRIA)

Nanobank Syariah Realisasikan Transaksi Sharia Restricted Investment Account (SRIA)

Nanobank Syariah kini memperkenalkan layanan terbaru yang akan membantu Anda dalam mengelola investasi secara syariah melalui Transaksi Sharia Restricted Investment Account (SRIA). Dengan SRIA, Anda dapat melakukan transaksi dengan prinsip-prinsip syariah yang sesuai dengan ajaran Islam. Nikmati kemudahan dan keuntungan berinvestasi tanpa riba dan spekulasi. Segera realisasikan investasi Anda bersama Nanobank Syariah dan rasakan manfaatnya sekarang juga!

Baca Selanjutnya »

Indonesia Harus Kejar Indeks Inklusi Fintech ASEAN

Indonesia Harus Kejar Indeks Inklusi Fintech ASEAN

Indonesia harus terus mempercepat langkahnya dalam mengejar indeks inklusi fintech ASEAN. Dengan pertumbuhan industri fintech yang pesat, Indonesia perlu memastikan bahwa semua lapisan masyarakat dapat mengakses layanan keuangan secara mudah dan terjangkau. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, tetapi juga akan membantu Indonesia untuk bersaing di tingkat regional dan global. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, regulator, dan pelaku industri fintech sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi perkembangan inklusi keuangan di Indonesia

Baca Selanjutnya »

Bank Himbara Ramai-Ramai Cabut Pernyataan Terkait Kenaikan Bunga Deposito Valas

Bank Himbara Ramai-Ramai Cabut Pernyataan Terkait Kenaikan Bunga Deposito Valas

Bank Himbara ramai-ramai mencabut pernyataan terkait kenaikan bunga deposito valas. Keputusan ini disambut dengan antusiasme tinggi dari para nasabah yang merasa lega dengan keputusan tersebut. Para nasabah menyambut baik langkah Bank Himbara dalam memberikan kepastian dan kejelasan terkait kebijakan bunga deposito valas, sehingga dapat memperkuat kepercayaan mereka terhadap bank ini. Langkah ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan

Baca Selanjutnya »

Dukung Korporasi Terapkan ESG, Bank DBS Siap Berikan Pembiayaan dan Pendampingan

Dukung Korporasi Terapkan ESG, Bank DBS Siap Berikan Pembiayaan dan Pendampingan

Bank DBS Indonesia siap memberikan pembiayaan dan pendampingan kepada perusahaan yang menerapkan Environmental, Social, dan Governance (ESG) dalam operasional mereka. Hal ini sebagai bentuk dukungan terhadap korporasi yang peduli terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik. Bank DBS berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Dengan adanya inisiatif ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak perusahaan untuk mengadopsi praktik bisnis yang berkelanjutan demi keberlanjutan lingkungan hidup dan masyarakat

Baca Selanjutnya »
%site% | NEWS