Simak Target Bank Mandiri Tahun 2025

Simak Target Bank Mandiri Tahun 2025

ILUSTRASI. Paparan kinerja Bank Mandiri Triwulan IV-2024 di Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Beritafintech.com – JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) telah melaporkan  hanya mencetak laba bersih tumbuh 1,31% secara tahunan sepanjang tahun 2024 menjadi Rp 55,7 triliun. 

Tipisnya kenaikan laba tahun lalu disebabkan karena peningkatan signifikan biaya provisi hingga 17,5% jadi Rp 11,92 triliun, melonjaknya biaya dana sebesar 35% jadi Rp 49,4 triliun dan ada penurunan pendapatan recovery 33% jadi Rp 6,7 triliun. 

Namun, membaiknya kualitas aset berpotensi mendorong kinerja Bank Mandiri tahun 2025 bisa tumbuh lebih bagus. Rasio non performing loan (NPL) bank ini pada akhir 2024 ada di level 1,12%, turun dari 1,19% pada tahun sebelumnya. Rasio kredit berisiko atau loan at risk (LAR) juga menurun jaid 45% dari 45,3% tahun 2023. 

Tahun 2025, Bank Mandiri menargetkan margin bunga bersih (NIM) tetap tinggi, yakni di kisaran 5%-5,2%. Adapun NIM tahun 2024 ada di level 5,15%. 

Baca Juga: Kinerja Big Banks Tak Sesuai Ekepektasi, Cermati Prospek Sahamnya

“Untuk mencapai target NIM, Bank Mandiri akan menjaga loan to deposit ratio (LDR) di bawah 90% dan fokus mendarong transaksi untuk memacu dana murah alias CASA,” tulis manajemen Bank Mandiri dalam paparan laporan keuangan tahun 2024 dikutip Kamis (6/2).

Sedangkan biaya kredit atau cost of credit (CoC) akan dijaga di level 1%-1,2%. Ini akan dicapai dengan menjaga rasio NPL stabil dan menormalisasi level biaya provisi. 

TRENDING  Giliran Fintech Modal Rakyat Digugat Lender Karena Dugaan Gagal Bayar

Dari sisi fungsi intermediasi, Bank Mandiri menargetkan kredit tumbuh sebesar 10%-12% tahun ini. Pertumbuhannya akan mengikuti pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran kredit akan difokuskan pada ekosistem value chain. 

Tahun lalu, kredit Bank Mandiri secara konsolidasi tercatat tumbuh sebesar 19,5% secara tahunan atau year on year (YoY) jadi Rp 1.670,5 triliun.
Pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh segmen korporasi dan komersial yang masing-masing tumbuh 26,7% YoY jadi Rp 620triliun dan 23% YoY jadi Rp 293 triliun. 

Baca Juga: Kredit Bank Mandiri Tumbuh Melesat 20,7% di 2024, Diversifikasi Sektor Jadi Kunci

Kredit UMKM tumbuh 3,2% YoY menjadi Rp 87 triliun, kredit mikro dan payroll naik 12% YoY jadi Rp 188 triliun, dan kredit konsumer tumbuh 8,24% YoY menjadi Rp 123 triliun. Adapun kredit anak usaha meningkat 15,2% menjadi Rp 360 triliun.

Selanjutnya: Promo Indomaret 6-12 Februari 2025, SilverQueen dan Ultra Milk Hemat Sampai 50%

Menarik Dibaca: Daerah Mana Saja yang Hujan ya? Berikut Ramalan Cuaca Besok (7/2) di Jawa Barat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Check Also

Pesan OJK, Pertimbangkan Hal Ini Sebelum Meminjam di Fintech Lending

Akan Ada Asuransi Kredit untuk Fintech P2P Lending, AFPI Prediksi Bakal Sepi Peminat

Menurut Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), akan ada asuransi kredit yang akan tersedia untuk platform peer-to-peer (P2P) lending di masa depan. Namun, AFPI juga memprediksi bahwa minat masyarakat terhadap layanan ini kemungkinan akan menurun. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk ketidakpastian ekonomi dan regulasi yang ketat. Meskipun demikian, AFPI tetap optimis bahwa industri fintech P2P lending akan terus berkembang dan memberikan manfaat bagi para pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia

%site% | NEWS