branding atau franchise
branding atau franchise

Branding atau Franchise? Ini Tipe Usaha yang Cocok untuk Pemula

Beritafintech.com – Memilih tipe usaha branding atau franchise? Terkadang keduanya membingungkan dan bikin dilema karena sama-sama menarik perhatian para pemula.

Mereka yang baru pernah terjun ke dalam dunia bisnis cenderung dilema menentukan. Ingin coba cari peruntungan dengan memakai merek sendiri atau lebih baik ikut merek orang lain?

Keduanya sama-sama ada risikonya karena baik branding maupun franchise sama-sama ada kelebihan dan kekurangannya. Namun sebelum memutuskan pilihan, sebaiknya melakukan analisis dulu tentang bisnis Anda.

Analisis yang Dihadapi Saat Memulai Bisnis

branding atau franchise
branding atau franchise

Untuk menganalisis berbagai faktor penentu kesuksesan maupun penghambat bisnis bisa dengan cara analisis SWOT. Apakah Anda pernah mendengar istilah ini sebelumnya?

Analisis SWOT adalah sebuah metode analisis yang pertama kali muncul pada tahun 1960- 1970 oleh pencetusnya yaitu Albert Humphrey. Kala itu ia sedang melakukan penelitian di Universitas Stanford terhadap perusahaan-perusahaan Fortune 500.

Metode ini akan membantu pengusaha untuk bisa melihat lebih detail dan jernih tentang masa depan bisnisnya. Adapun SWOT merupakan singkatan dari beberapa kata, yaitu:

  • Strength (S) artinya kekuatan
  • Weakness (W) artinya kelemahan
  • Oppoturnities (O) artinya peluang
  • Threats (T) artinya hambatan

Seorang pengusaha yang jitu sebelum mengambil keputusan antara branding atau franchise harus lebih dulu paham empat poin analisis SWOT ini. Melihat sepintas dari arti katanya pasti Anda sudah paham arah analisisnya ke mana.

Mari mulai dari Strength (S), kekuatan dalam bisnis berarti bagaimana sebuah bisnis memiliki energi kreativitas yang melimpah sehingga ia mampu mendongkrak perhatian masyarakat. Ia akan menjadi trendsetter atau tidak tergantung pada bagaimana identitasnya terbangun pada mulanya.

TRENDING  Tipe Perusahaan StartUp Berdasarkan Level Valuasinya

Weakness (W) yang berarti kelemahan dalam mewujudkan goals atau tujuan dari bisnis tersebut. Pengusaha mesti sejak awal memahami bagaimana ide bisnisnya yang mungkin saja belum bisa menghadapi kondisi pasar.

Sehingga saat ia sudah tahu tentang kekuatan dan kelemahannya, maka ia akan bisa melihat maupun membuat Oppoturnities (O) atau peluang untuk usaha tersebut. Peningkatan citra melalui event atau promosi bisnis bisa saja dilakukan untuk lebih menguatkan peluang kemampuan kompetitif dan adaptif.

Namun setelah segala upaya telah dilakukan, ada kalanya Threats (T) yaitu berbagai hambatan muncul hingga menggoyahkan tekad dan niat bisnis selama ini. Alhasil, ketika hendak menentukan mana yang terbaik antara branding atau franchise menjadi dilematis lagi.

Pengertian Branding – Cara, Tujuan dan Manfaatnya

Branding adalah proses pemberian merek untuk menunjukkan citra dan identitas dari suatu usaha. Dengan membranding masyarakat akan lebih mengenal nama dari produk bisnis yang dilaunching.

Peluncuran bisnis menjadi agenda memperkenalkan sebuah usaha ke masyarakat. Tahapan opening ini memang harus sudah menyertakan branding yang kuat agar tidak terjadi miskomunikasi. Selain itu beberapa manfaat branding yang lainnya, yakni:

1. Menentukan Nama dan Identitas

Jika Anda memilih memakai branding sendiri dalam memulai bisnis, maka nama dan identitas yang tersirat akan mencerminkan filosofi hidup Anda. Oleh karena nama dan identitas ini berasal dari diri Anda. Berangkat dari apa yang Anda yakini sebagai motivasi dan misi bisnis.

2. Menerapkan Prinsip dan Motto

Untuk memulai bisnis memang seorang pengusaha harus merumuskan dulu apa yang menjadi prinsip dan motto bisnisnya. Pandangan hidup akan sangat mengakar dan menjadi pegangan yang mempengaruhi langkah-langkah yang diambil saat bisnis ini berjalan nantinya.

TRENDING  Tipe Perusahaan StartUp Berdasarkan Level Valuasinya

3. Mempromosikan Ide dan Gagasan

Sebuah brand itu tujuannya untuk memperkenalkan kepada khalayak tentang merek yang dibangun sendiri. Dengan kata lain, ada upaya promosi atas suatu ide dan gagasan sehingga masyarakat menerima bisnis ini dengan baik.

4. Merintis Sebuah Usaha

Mereka yang memiliki kebingungan memilih antara branding atau franchise biasanya usahanya baru merintis. Contohnya tentang bagaimana sebuah startup membangun dirinya yang bermula dari branding yang kuat. Kemudian program-program bisnisnya yang jelas dan terarah sehingga mengundang investor datang menanamkan modal yang lebih besar untuk startup ini berkembang.

5. Membuat Desain Produk

Peluncuran sebuah brand bisnis akan beriringan dengan pengesahan desain produk. Pada tahapan ini seorang pengusaha akan memperkenalkan prototipe dari produknya dengan desain yang sudah bagus dan menjual. Sehingga kemungkinan untuk merevisi atau meluncurkan desain lain cukup kecil.

Ide bisnis harusnya memang dapat memberikan inspirasi tentang nama. Demikianlah tentang krusialnya dalam menemukan branding atau franchise untuk usaha Anda sejak awal.

Pengertian Franchise – Cara, Tujuan dan Manfaatnya

Franchise atau yang juga dikenal sebagai Waralaba yaitu bentuk usaha menjalankan merek yang sudah dipatenkan sebelumnya. Jadi persoalan brandingnya telah selesai dan Anda hanya tinggal menjalankan praktek bisnisnya saja.

Sebelum menjalankan merek dagang ini tentu harus melalui proses registrasi untuk bekerjasama dengan merek tersebut. Bisnis waralaba mengharuskan para pengikutnya untuk membayar biaya pemakaian mereknya dengan aneka benefit, seperti penggunaan merek franchise selamanya, suplai bahan baku hingga pelatihan SDM. Kemudian beberapa manfaat lainnya yaitu:

1. Menjalankan Brand Besar

Warabala sesungguhnya bisnis yang memiliki brand sudah terkenal dan cenderung besar. Itulah mengapa sang pemilik lisensi bisnisnya ini mau mengembangkan waralabanya karena ia merasa outletnya harus bisa mengalami ekspansi dengan cara dilepaskan ke pasar.

TRENDING  Tipe Perusahaan StartUp Berdasarkan Level Valuasinya

2. Menghemat Biaya Risiko

Antara branding atau franchise risikonya lebih tinggi branding sendiri karena besarnya kemungkinan kegagalan dalam tahap marketing, serving maupun budgeting. Beda dengan bisnis franchise yang ketiga indikator ini sudah melalui proses uji coba sehingga risiko kegagalan menjadi minimal.

3. Mempercepat Pemasaran

Jika Anda membranding usaha sendiri, tentu ini membutuhkan waktu dan strategi marketing dari nol. Beda titik startnya bila Anda bergabung dalam bisnis waralaba. Tidak sekadar membeli lisensi usaha, Anda akan mendapatkan marketing gratis hanya dari nama brandnya saja yang sudah mentereng duluan.

4. Memperoleh Dukungan Expert

Para expert atau ahli pada bidang ini sesungguhnya bisa membuat Anda mengalami kemajuan dalam berbisnis. Para senior atau rekan dalam manajemen bisnis waralaba pasti akan menjadi mentor yang baik. Hingga tujuan franchise yang Anda impikan terwujud.

5. Memangkas Waktu Persiapan

Sesungguhnya memulai usaha itu butuh waktu dan persiapan yang panjang. Anda mungkin akan sibuk dengan berkutat pada penentuan nama brand, perekrutan karyawan, pengadaan peralatan maupun penyusunan rencana bisnis.

Namun jika Anda ikut bisnis waralaba, segala persiapan semacam itu sudah bisa Anda dapatkan melalui fasilitas yang sudah diberikan manajemen waralaba. Jadi Anda hanya tinggal fokus memulai bisnis pada hari pertama.

Ketika hendak menjalankan bisnis baik itu melalui branding atau franchise, keduanya sama-sama baik. Tergantung pada action atau langkah nyatanya serius atau tidak dalam menjalaninya.

Sudah banyak kisah pengusaha sukses karena franchise. Namun banyak pula yang berhasil membuat branding sendiri hingga akhirnya malah justru mewaralabakan usahanya. Jadi memang ada banyak jalan menuju sukses usaha, entah itu melalui branding atau franchise, kembali pada pilihan dan hak prerogatif pengusaha.

Check Also

Level Startup Kecoa, Centaur, Unicorn, Decacorn, Hectocorn

Tipe Perusahaan StartUp Berdasarkan Level Valuasinya

Beritafintech.com – StartUp adalah sebuah perusahaan rintisan yang memiliki kriteria tertentu. Kini banyak bermunculan perusahaan …

%site% | NEWS