ILUSTRASI. Hewan sering digunakan dalam dunia finansial untuk menggambarkan para trader, sifat mereka, atau kondisi pasar.
Beritafintech.com – Jika Anda pernah menonton film ‘The Wolf of Wall Street’ yang dibintangi oleh Leonardo DiCaprio sebagai Jordan Belfort, Anda mungkin bertanya-tanya mengapa dia disebut wolf atau serigala dalam film tersebut. Sebutan ini bukan sembarang label. Hewan sering digunakan dalam dunia finansial untuk menggambarkan para trader, sifat mereka, atau kondisi pasar.
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa kata slang hewan yang paling populer di pasar saham dan artinya.
Bull dan bear: dikotomi klasik
Bear dan bull mungkin adalah makhluk pertama yang terlintas di benak Anda saat berpikir tentang hewan dalam trading. Anda mungkin sudah pernah mendengar tentang mereka atau akan melihatnya di mana-mana sekarang.
Bull mewakili trend pasar yang naik, dan bear mewakili trend yang turun. Menurut cerita asal-usulnya, istilah ini berasal dari bagaimana masing-masing hewan menyerang: bull atau banteng menyerang ke arah atas, dan bear atau beruang menyerang ke arah bawah.
Pasar bull dan bear sering kali ditentukan oleh pergerakan sebesar 20%. Sebagai contoh, pada akhir tahun 2018, S&P 500 hampir memasuki pasar bear dengan penurunan sebesar 19,78%. Pandemi merupakan penyebab yang menandai berakhirnya pasar bull terpanjang dalam sejarah. Dari tahun 2009 hingga 2020, S&P 500 telah mencatatkan imbal hasil sebesar 400,5% selama 135 bulan seiring dengan pulihnya perekonomian.
Kedua istilah ini, yaitu bull dan bear, tidak hanya menggambarkan kondisi pasar, tetapi juga mewakili sentimen investor. Bull bersifat optimis, membeli saham dengan harga yang wajar. Namun, jika harga menjadi terlalu tinggi atau muncul berita negatif, para investor berubah menjadi bearish dan mulai menjual untuk mencegah kerugian atau mengamankan profit.
Black swan
Black swan berada di urutan berikutnya dalam daftar popularitas, tetapi kita tidak sedang membicarakan manusia kali ini. Peristiwa black swan adalah peristiwa yang sangat tidak terduga serta menyebabkan dampak yang kuat dan meluas, menyimpang tajam dari apa yang biasanya diantisipasi. Peristiwa ini sangat jarang terjadi, seperti kejatuhan pasar perumahan pada tahun 2007-2008, kecelakaan nuklir Fukushima pada tahun 2011, atau pandemi COVID-19.
Ide peristiwa black swan menjadi terkenal berkat Nassim Nicholas Taleb, seorang ahli keuangan, penulis, dan mantan trader Wall Street. Pada tahun 2007, Taleb berbicara tentang peristiwa-peristiwa bencana yang tak terduga ini dalam bukunya, jauh sebelum krisis finansial tahun 2008. Ia menekankan bahwa para pelaku pasar harus siap untuk menghadapi penurunan yang akan datang, meskipun tampaknya tidak mungkin terjadi.
Rabbit, turtle, whale, unicorn, shark, wolf, dan lainnya
Bull, bear, dan swan hanya menyentuh permukaannya saja. Untuk memahami apa yang dibicarakan orang, Anda harus menjelajahi hewan lainnya dalam trading.
Satu kelompok dapat digambarkan sebagai trader yang aktif dan agresif.
● Rabbit atau kelinci. Trader cepat yang melompat masuk dan keluar dari posisi untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek. Mereka dikenal gesit menangkap peluang di pasar yang bergerak cepat.
● Shark atau hiu. Trader agresif yang ahli mengeksploitasi ketidakefisienan pasar dan mengambil profit dari kerugian orang lain dengan strategi berisiko tinggi.
● Wolf atau serigala. Seperti shark, investor yang cerdas dan oportunis dalam mengamati pergerakan pasar dan mengeksploitasi peluang yang muncul untuk mendapatkan profit.
Kategori lainnya adalah para pemain konservatif dan berpengaruh.
● Turtle atau kura-kura. Mereka yang mengambil pendekatan perlahan dan stabil, berfokus pada pertumbuhan jangka panjang dan memprioritaskan manajemen risiko daripada keuntungan jangka pendek.
● Whale atau paus. Investor besar atau institusi kaya dengan sumber daya finansial yang berlimpah untuk bergerak di pasar. Volume trading mereka yang besar dapat mengguncang harga aset dan sentimen pasar karena mereka memiliki modal yang sangat besar.
● Elephant atau gajah. Investor institusi besar atau perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang besar.
Beberapa kelompok lain yang tidak masuk ke dalam kelompok mana pun dan lebih memilih untuk beroperasi secara independen.
● Unicorn. Perusahaan startup yang sangat langka, bernilai lebih dari $1 miliar. Mereka dikenal sebagai perusahaan yang mendisrupsi industri dan menarik minat investasi karena potensi pertumbuhan dan inovasinya.
● Sheep atau domba. Mereka yang sering meniru perilaku mayoritas orang.
● Ostrich atau burung unta. Mereka yang mengabaikan kondisi pasar yang tidak menguntungkan atau berita yang terkait dengan aset tertentu.
● Hawk dan dove atau elang dan merpati. Hawk mendukung kebijakan moneter yang lebih ketat (=suku bunga yang lebih tinggi), dan dove lebih memilih kebijakan moneter yang lebih longgar (=suku bunga yang lebih rendah).
Jika Anda tahu peran Anda dan hewan apa yang mewakili Anda, bergabunglah dengan Octa, broker global dengan berbagai tools untuk mendukung perjalanan trading Anda. Di sini, Anda dapat melakukan trading live untuk menampilkan gaya Anda. Jika Anda masih belum memiliki gaya trading, mulailah dengan akun demo Octa untuk mencari tahu tanpa risiko.
Baca Juga: Octa Akan Menggelar Konferensi Online untuk Trader Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Broker Octa mengungkapkan beberapa hewan yang paling sering digunakan di pasar finansial. Salah satunya adalah bull atau banteng, yang merupakan simbol dari pasar yang sedang naik. Selain itu, ada juga bear atau beruang yang melambangkan pasar yang sedang turun. Selain itu, terdapat juga hewan lain seperti wolf atau serigala yang menggambarkan investor yang agresif dan serakah. Dengan mengetahui simbol-simbol hewan ini, para pelaku pasar dapat lebih memahami dinamika yang terjadi di pasar finansial dan dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik.